Senin, 28 Mei 2012

Paris - Bruxelles - Rotterdam (Part IV)..."Mini Euro" Cara praktis mengelilingi 25 negara eropa!!!



Cerita bersambung ini adalah pengalaman selama perjalanan 4 hari  dari Angers(FR)-Paris(FR)-Bruxelles(BE)-Rotterdam (NL) dalam rangka mengikuti seminar International  di Universite Libre de Bruxelles, kesempatan dua hari digunakan untuk mengunjungi kota Bruxelles dan Rotterdam 

Pijnacker NL, Jum’at, 25Mei 2012, Pagi-pagi aku sudah siap dengan semua barangku, masih sempat ngobrol dengan Danilla sebelum ia berangkat sekolah dan masih menikmati sarapan khas Indonesia buatan mbak Erni. Jam 09.00 Johan sudah siap mengantarku ke Central Station Rotterdam. Sepanjang perjalanan kulihat kota Rotterdam penuh dengan sepeda yang lalu-lalang. Jam 10.30 Eurolines Bus yang akan membawaku ke Brussel mulai bergerak, kali ini bus sangat penuh dengan penumpang, mungkin karena week end. Melewati Breda dan Antwerp, sempat macet panjang di jalan tol sebelum memasuki kota Brussel.
Danilla dan sepedanya
Bersepeda setiap hari
Jam 13.00 bus memasuki Gare du Noord, telat 30 menit dari jadwal, terpaksa aku berlari kecil mengejar Tram no 25, disambung tram no 44 untuk sampai ke KBRI, agar bisa mengikuti sholat Jum’at di KBRI. Alhamdulillah masih sempat.
Rapih-rapih setelah sholat Jum'at
Usai sholat jum’at aku menitipkan ransel besarku di KBRI untuk menuju ke Heysel Park, karena info dari bang Mo Z Rasyid Thalib, disana selain bisa melihat Atomic, aku juga bisa mengunjungi Mini Europe.
Bergaya depan Atomic
Benar saja saat aku berada di Heysel Park terlihat bangunan besar Atomic yang menjulang tinggi, tak lama aku sudah masuk kedalam Mini Europe, hampir mirip dengan Madurodam, taman yang luasnya sekitar 500m² ini berisi miniature (1:25) seluruh bagunan-bangunan yang menjadi landmark di tiap-tiap negara anggota European Union yang berjumlah 25 negara. Jadi dalam waktu sehari aku sudah bisa berkeliling 25 negara….
Grand Palace/Grote Markt - Brussel
Alkamaar - Nederland
Leuven - Belgium
House of Parliament - London UK
Arc de Triomphe - Paris FR
Chateau des Dames (Chenonceaux) - France
El Escorial - Madrid SPAIN
Santiago de Compostela - Spain
Pisa & Baptistery - Pisa ITALY
Blue church -Bratislava
Brandenburger - Berlin GERMAN
Dalam perjalanan pulang ke KBRI, aku masih sempat mampir ke LE CINQUANTENAIRE, sebuah taman yang luas dengan gapura besar ditengahnya, lengkap dengan beberapa museum didalamnya.
Le Cinquantainare
Jam 21.00 aku sudah tiba di halaman KBRI, bang Mo Z Rasyid Thalib sudah menungguku, beliau segera mengajakku untuk ke apartementnya yang terletak tak jauh dari KBRI.
Gerbang KBRI - Belgia
 
Di apartement yang cukup luas ini beliau tinggal bersama Sara, Staff KBRI juga yang aslinya adalah Philipine, tapi mahir berbahasa Indonesia. Setelah meletakkan ransel besarku dan sempat sholat Magrib terlebih dahulu. Bang Mo Z Rasyid Thalib menunjukkan station Metro yang terdekat, agar besok pagi aku bisa langsung menuju Gare du Noord. Selesai dari Metro stasiun, kami menuju salah satu restaurant dekat apartmentnya untuk menikmati makan malam.
di apartement Bang Zain

Sabtu, 26 Mei 2012
Jam 06.00 aku sudah siap dengan semua peralatanku, apalagi hari ini adalah Sabtu, agak sulit untuk menemukan kendaraan umum, biasanya hanya ada 30 menit sekali. 06.30 dengan Metro no.2 aku menuju Boure Beurs Metro Station untuk berganti Metro no.4 hingga berhenti di Gare du Noord, setelah check in ± 1 jam bus Eurolines yang akan membawaku ke Paris datang dari Amsterdam, hanya tersisa beberapa kursi kosong, separuh sudah terisi dari perjalanan Amsterdam-Bruxelles.
Jalan tol, ke Brussel
Bruxelles – Paris, akan menempuh waktu 4 jam, selama perjalanan tak banyak yang aku bisa lihat, karena bus selalu menggunakan jalur High way (Tol). Bus sempat berhenti 2x untuk memberikan kesempatan kepada penumpang ke Toilet (Toilet di bus tak bisa dipakai). Setelah melalui kota Beauvais (± 65km sebelum Il de France) mobil-mobil sudah mulai berjalan merambat memasuki kota Paris, nampak berbagai mobil yang berasal dari luar Perancis (bisa dilihat dari no kendaraannya) kebanyakan dari Belanda dan Belgia. Mungkin mereka ingin menghabiskan long week end di Paris dan sekitarnya.

Panjang kemacetan mungkin mencapai 5 km, tapi tak lama setelah petugas datang perlahan mencair. Alhasil jadwal sampai di Paris molor hingga 1 jam dari (13.00 seharusnya 12.00). Aku harus kembali check in untuk melanjutkan perjalanan ke Angers, namun saat tiba di depan loket Eurolines, antrian panjang bak ular. Aku tak yakin bisa sampai kedepan loket sebelum jam 14.00, dengan  agak panik, akhirnya aku meminta bantuan salah satu awak bus berwajah arab, untuk bisa membantuku check in tanpa menunggu antrian. Alhamdulillah dia mau membantuku, apalagi setelah dia tahu kalau aku juga muslim. Syukron Akbar!!! Ucapku.
Suasana di Gare Eurolines - Paris

Perjalanan dari Paris – Angers juga membosankan, tak ada yang menarik sepanjang jalan. Hanya hamparan ladang gandum dan peternakan kuda/sapi, yang berbeda hanya tak ada kemacetan. Tepat jam 19.00, bus sampai di Esplanade la Gare St.Laud Angers. Lapar dan pegal seluruh badan setelah hampir 12 jam perjalanan. Cukup melelahkan….Jauh beda dengan perjalanan Angers-Paris-Bruxelles yang hany butuh waktu 4 jam dengan TGV, tentu harganya 2x lipat lebih mahal.

 

3 komentar:

  1. pengalaman yang menakjubkan, sangat ingin berada disana dengan sejuta pengalaman baru. Semangat pak asep.

    BalasHapus
  2. Pak Kapan saya bisa seperti bapak ya kuliah diprancis enak banget sepertinya?

    BalasHapus
  3. Terima kasih, jika sudah ada niat, tinggal usaha "keras" yang perlu dilakukan... Tuhan akan menyempurnakannya....Amin

    BalasHapus