Sabtu, 19 Mei 2012

"SAJAK PALSU"-nya Agus R.Harjono


Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu
Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.

Jumat, 18 Mei 2012

Ice Skating karya Auliannisa P. Parantika


Pagi-pagi aku sudah bangun dan melakukan kegiatan rutin, mulai dari Sholat subuh, mandi, sarapan,dll.  Horee... hari ini kami (aku, mama dan adikku) akan pergi ke MTA (Mall Taman Anggrek) bersama keluarga sepupuku. Selain Mall-nya ''GeDe'' buanget, disana juga ada tempat "ice skating" yang besar sekali...kita dapat bermain ice skating sepuasnya.
Ini adalah kali pertamanya aku bermain Ice Skating, ''hmmm sepertinya ngak susah dech...aku kan sudah bisa bermain sepatu roda'' pikirku. Tapi ternyata tak semudah yang aku bayangkan...
Pertama-tama aku diajari saudaraku sepupuku yang memang sudah sering berlatih disini. Dia sudah mahir sekali bermain ice skating, sudah berkali-kali ia berputar arena Ice skating, sampai-sampai aku bingung mencarinya.
Mama memintaku menjaga adikku, o la la ..susahnya karena kami berdua sealu jatuh ke lantai es, tambah bingung saat adikku memintaku untuk mengajaknya ke tengah arena Ice skating, Untungnya saudara sepupuku segera membantu kami, menuntunku dan adikku agar tidak jatuh ke lantai Ice skating.
Saat berada ditengah-tengah arena ice skating, tiba-tiba tanganku digemgam erat oleh saudaraku sepupuku, ia berputar-putar mengelilingi ku layaknya penari balet. Senangnya kalau aku sudah bisa seperti dia, ternyata bermain ice skating tak semudah yang kubayangkan, berberapa kali  aku mencoba tetapi tetap sering jatuh. tapi aku senang sekali melihat hamparan Es ini,  aku masih ingin bermain tetapi waktuku telah habis. Setelah makan malam di salah satu restaurant, kami bergegas pulang. Aku jadi ketagihan dan ingin kembali  lagi ke sana he…he…he……..

Kamis, 17 Mei 2012

Let’s Enjoy the Music !!!!!!!...........Musiques Actuellement


Group ''Acid Jazz''
Malam ini (Rabu, 16 Mei 2012), aku kembali menikmati hiburan music. Kali ini diadakan di Espace Culturel de l’Universite d’Angers (baca: Tips bertahan hidup di Perancis) bedanya jenis musiknya lebih ‘’Ringan’’ dan Gratuit alias GRATIS !!!.. Dengan tema Musiques Actuellement.

 
Ada 4 group yang tampil masing-masing dengan aliran yang berbeda, sayang aku tidak mendapatkan informasi nama masing-masing group, yang jelas group pertama menampilkan musik-musik berirama ‘’Swing’’, group kedua dengan ‘’Acid Jazz’’, Group ketiga dengan ‘’Pop Electro’’ dan yang terakhir (ke-4) dengan aliran ‘’Pop’’.
Group ''Swing''
Group ''Pop Techno"
Walaupun group ini tergolong AMATIR, yang sebagian besar terdiri dari siswa-siswa SMA (Ecole) maupun mahasiswa di kota Angers, namun dari sisi penampilan/perfomance, mereka  sangat PROFESSIONAL, serta tampil dengan penuh semangat. Kegiatan ini memang didukung penuh oleh Pemerintah kota Angers melalui Conservatoire a Rayonnement Régional d’Angers Musique.
Let’s Enjoy the Music !!!!!!!

Menikmati Music BERAT.........“Musique Française Avec Harpe”


Gedung megah yang merupakan salah satu “Land mark” yang berada di Jantung kota Angers ini, akhirnya aku masuki juga. Gedung itu bernama Grand Theatre d’Angers, Gedung  berlantai 4 di Place Raillement (Plaza Raillement) ini berdiri sejak 11 November 1871, dengan interior dalam seperti theatre-theatre di Itali, memiliki kapasitas tempat duduk 700 kursi, dengan 2 balkon, Ditempat inilah berbagai pagelaran seni, mulai dari: Konser music Classic, Menyanyi, Tari, Drama (termasuk komedi) dll, ditampilkan. Dan di lantai dasar terdapat galeri (exposition) yang cukup besar untuk pameran lukisan-lukisan atau pameran photo-photo bernilai seni tinggi.

Malam ini, Selasa 15 Mei 2012 20:30, aku menyaksikan penampilan “Musique Française Avec Harpe” dari  Conservatoire a Rayonnement Régional d’Angers Musique  dimana para pemainnya adalah para pengajar dari CRR d’Angers  dan CRD Choletais,  diantaranya adalah ; Veronique Chenuet – Harpa, Laetitia Alenie – Flute, Odile Thary – Violin,  Perrinne Chagnaud – Violin, Magali Prevot – Alto Solo, Claude Zanotti –Violin dan Isabelle Delapeyronnie – Contrabasse.

Ini adalah pengalaman pertamaku menyaksikan langsung konser musik ‘’berat’’ (baca ;Classic) karena semua jenis musik ditampilkan adalah hasil karya komposer-komposer ternama Perancis dari abad 19 -20. Dengan 2 babak penampilan yaitu ;
Bagian pertama : Variations libres et finale op.51 (1933), Gabriel Pierné (1863/1937), Danse sacrée et profane (1904) Claude Debussy (1862/1918)

Bagian dua : Deux interludes (1946), Jaques Ibert (1890/1962), Sérénade (1925) Albert Roussel (1869/1937)

Diawal penampilan agak sulit untuk menikmati jenis-jenis musik yang dimainkan. Tapi setelah 2 musik instrumental, Irama harpa dengan iringan Violin, flute dan Contrebasse, sudah mulai “enak” di teligaku, apalagi saat mereka memaikan Serenade.
Malam ini gedung megah ini hanya berisi ± 150 orang, beberapa diantaranya anak-anak hingga remaja. Ini yang membuatku kagum, bagaimana pemerintah/masyarakat Perancis menjaga budaya mereka. Sejak dini mereka sudah diajarkan untuk menghargai dan menikmati musik/seni tingkat tinggi . Selama pertunjukkan anak-anak/remaja ini sangat tertib dan menikmati dengan serius semua musik (instrument) yang dimainkan tanpa meninggalkan canda-ria saat istirahat…(Berharap semoga akan segera terjadi di Indonesia)

Dukungan pemerintah juga terlihat dari harga tiket yang special buat pelajar (disc 50%) bahkan untuk yang berumur dibawah 8 tahun (GRATIS!!!) sedang dewasa hanya 5€….Tidak ada perbedaan antara orang asing maupun penduduk lokal maupun asing.

Sabtu, 12 Mei 2012

Seminar International “Recontre entre scientifiques et professionels EQUI-MEETING Tourisme”



Pagi ini aku harus bangun lebih awal lagi, karena harus menghadiri seminar International  tentang wisata berkuda “Recontre entre scientifiques et proffessionels EQUI-MEETING Tourisme” di kota Saumur, 50km selatan dari kota Angers.

Untuk menghemat biaya, aku memilih untuk menggunakan covoiturage[1].  Francoise , driver covoiturage, menjanjikan tumpangan hari ini jam 08.00 di halte bus Marrienne. (Sehari sebelumnya ia telah menunjukkan peta lokasi pertemuan) jam 06.30 aku sudah keluar dari Studioku di Residence Einstein…1,5 jam lebih dari cukup untuk mencapai Halte bus Marienne. Setelah turun dari tram di La Fayatte dan berpindah dengan bus no 8  ke arah Pont de Ce.
Jam 07.50 aku sudah sampai di halte tersebut, namun sampai jam 08.30 Francoise belum muncul juga…huhh (wah…baru kali ini aku bertemu orang Perancis yang tidak komit dengan janjinya). Aku segera putuskan untuk ke La Gare St.Laud Angers, agar tetap bisa hadir di seminar tersebut. Namun kereta regional TER (Transport Express Régional) tujuan Saumur baru ada 1h30 jam lagi (09.33). Aku kembali ke studioku untuk mengambil sepeda. Karena semalam saat kulihat lokasi seminar, ternyata bukanlah di ESTHUA Universite d’Angers – Saumur yang berada di pusat kota, melainkkan di Ecole Nationale d’Equitarian (ENE). Sebuah sekolah berkuda nasional yang berada di pinggiran kota Saumur. Agar saat tiba di kota Saumur nanti aku tak perlu menunggu bus atau taxi…Iriiit!!! Apalagi aku harus pulang-pergi dengan TER yang biayanya 2x lipat jika dengan Covoiturage.

Pemandangan Alam dan Kuda-kuda
Jam 09.33 TER bergerak menuju Saumur, hanya butuh 0h45 menit, aku sudah tiba di La Gare Saumur. Bergegas aku menuju ENE, tak susah mencarinya, apalagi papan petunjuk arahnya jelas sekali. Ternyata jauh juga..±3,5km. Apalagi jalannya menanjak. Tapi lelahku terobati saat melihat pemandangan  ladang gandum yang terbentang luas seperti karpet hijau. Dari kejauhan terlihat gedung besar ENE, lengkap dengan kuda-kudanya di tanah lapang.
Pose depan "Cadre Noir"

Saat memasuki komplek ENE, aku sudah terlambat 1 jam. Tapi tadi Sylvine (panitia seminar) via sms sudah menyatakan tak masalah datang terlambat.. ENE adalah Sekolah Penunggang Kuda Nasional, yang berdiri sejak tahun 1972. Di bawah pengawasan Kementrian Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, dan bekerja sama dengan Federasi Berkuda Perancis, Juga berbagai penelitian dan pengembangan berkuda Lulusan  dan hasil penelitian dari Sekolah ini banyak digunakan oleh  Departemen Pertahanan dan Pertanian
Pada awalnya sekolah ini merupakan bagian dari sekolah berkuda militer, yang kemudian menjadi sekolah berkuda Nasional,  les Ecuyers du Cadre Noir de Saumur. Di sekolah ini dilakukan berbagai program pendidikan bagi para penunggang kuda professional, dengan  para instruktur yang sangat berpengalaman.
“Is the Centre of Excellence for French Equitation (Pôle France) and Young Riders (Pôle Espoir)[2]
Disini juga dilatih Kuda-kuda pacuan berkualitas tinggi, begitu juga dengan penunggangnya yang dilatih secara khusus dalam kompetisi, dengan berbagai fasilitas modern.
Souvenir
Ruangan besar untuk seminar, sebenarnya adalah Equidromme yang biasa dipakai untuk perlombaan ketangkasan berkuda. yang sedemikian rupa, sehingga Nampak elegant, walaupun dengan ornament sederhana, namun memenuhi standard tempat International Conference.
Equi Droom
Saat memasuki ruangan, aku langsung disambut Sylvine, How are you? Are you use your bycle?..it’s great!!! Beruntun pertanyaan yang dia ajukan. Aku hanya menjawab singkat “Yes, I’m fine” sambil menyeka sisa keringat di keningku.
Baru pembicara kedua. Ternyata acara ini telat 15 menit, jadi walaupun aku terlambat 1 jam (dari jadwal), aku hanya tertinggal 1 pembicara.
 
Para pembicara dari berbagai Universitas terkenal
Pembicara-pembicara yang berasal dari berbagai unversitas terkenal di dunia, dengan latar belakang Tourism, khususnya Equi-Tourism (Pariwisata Berkuda). Terus terang  ini adalah seminar International pertamaku selama di Perancis. Luar biasa…pembicara-pembicara yang hadir memberikan informasi tentang perkembangan dan hasil-hasil penelitian mereka tentang pariwisata berkuda, dan yang paling menarik sebagian besar mengungkapkan bahwa equi-tourim selalu harus mengutamakan CBT (Community Base Tourism) sehingga berefek ekonomi langsung bagi  sekitar.
Melatih kuda tunggangan
Equi-Tourism sebagai bagian dari Eco-Tourism sendiri sebenarnya secara tidak sadar sudah dimulai bertahun-tahun bahkan mungkin berabad-abad yang lampau saat para bangsawan kerajaan di Indonesia, menggunakan kuda sebagai moda transportasi untuk plesiran. Namun sampai saat ini belum ada yang mengelolahnya secara professional serta yang meneliti secara serius. ‘’Kesempatan’’ nich..buat presentasiku di Equi-meeting berikutnya…..(semoga !!)
Saat coffee break, aku sempat mengajukan pertanyaan kepada Mr C.Le Sourd  dari TO du Cavalier du Monde salah satu TO (Travel Organizer) yang mengelolah Equi-Tourism di hampir  15 negara. Apakah anda tertarik untuk mengembangkan Equi-Tourism di Indonesia?? Tanyaku. Ya tentu saja, Negara anda sangat menarik dan tidak ada kendala cuaca disana, tapi apakah pemerintah anda, mendukung program ini? Tanyanya balik. Tentu!! jawabku (walaupun aku tak yakin 100%) 
Melatih kuda tunggangan
Tiba-tiba seorang pembicara yang tadi menjadi pembicara ke-2 tentang perkembangan Equi-Tourism di Inggris, ia  menyapaku dengan ‘’Mas dari Indonesia, ya??” Antara sadar, kaget aku, ada orang Inggris menyapaku dengan bahasa Indonesia “Medok Jawa”. Refleks ku jawab “iya bu…”
Schedule & name tag
Akhirnya kuketahui bahwa Mrs.Janet Cochrane MSc.PhD, adalah seorang peneliti senior di Leeds Metropolitan University yang sudah lama tinggal di Indonesia. Pertama kali ia ke Indonesia tahun 1979. Hampir seluruh wilayah Indonesia sudah ia jelajahi Sumatera, Sulawesi, Jawa, dll…Ia sendiri sudah sering “Joint Research” dengan univeristas-universitas terkemuka di Indonesia (Univ Petra-Sby, Univ Ciputra-Sby, Univ Binus-Jkt, UGM –Yogya) dan sekarang sedang bekerjasama dengan STP Bandung. Jadilah ia teman “ngobrol” ku selama seminar ini, sudah ber “loe-gua”. Dan yang membanggakan, dia cinta sekali dengan INDONESIA…Bangga Euyyyy!!!
Kota Saumur
Selesai makan siang, aku kembali mendengarkan pembicara-pembicara yang berasal dari Negara-negara lainnya (Brazil, Australia, USA, France, dll) yang menjelaskan hasil penelitian mereka. Jam 18.30 Conference masih berlangsung, padahal menurut schedule sudah harus berakhir, mungkin karena debat dan intens antar para pakar ini.
Karena takut tertinggal TER ke Angers. Aku memutuskan untuk pulang lebih dahulu, apalagi aku harus “mengenjot” sepedaku untuk sampai ke La Gare Saumur. Huppp…… 3menit (19.09) sebelum TER ke Angers berangkat, aku sudah berada di dalamnya…Alhamdulilah rezeki (ilmu) dari Allah hari ini untukku luar biasa….


[1] Baca:Tips : Bertahan  dengan tetap menikmati HIDUP di Perancis
[2] http://www.cadrenoir.fr/accueil-ene

Jumat, 11 Mei 2012

Selendang Misterius, Karya Auliannisa P.Parantika


Hari ini aku bangun pagi sekali, aku paksakan untuk kekamar mandi walau mata ini masih setengah terbuka untuk berwudhu, hrrrrrr dingin sekali airnya..
Selesai sholat..mama langsung memintaku untuk segera mandi, aduh malasnya.. apalagi air kamar mandi masih dingin sekali, tapi daripada mendengar "jeritan" mama, kupaksakan mandi dengan air sedingin es, saat aku akan mengambil baju, aku melihat sebuah selendang coklat, cantik sekali!!! setelah selesai aku memakai baju, aku mencoba memakainya. Tapi saat aku memegang selendang itu aku merasa diriku memasuki dunia lain.
Di dunia itu, hampir semua orang disana memakai  kostum binatang,  termasuk diriku yang telah berkostum kelinci. ''Aduh kalau jalan hati-hati dong'' kataku dengan perasaan kesal kepada seseorang dengan kostum Domba yang menginjak kakiku. ''Maaf, aku tak sengaja'' jawabnya, Boleh kutahu namamu siapa? ia bertanya lagi... namaku Ciko!!! kujawab sekenanya.. ''Namaku Fatimah.maafkan aku ya...Sambungnya..Tak lama kami menjadi dua sahabat yang "seperti" sudah akrab sekali,  lalu  kami berjalan bersama di taman bermain hingga tiba-tiba menghilang!!!. yang muncul didepanku adalah "Mama". Mamah tertawa melihatku  sedang memakai kostum kelinci.Ternyata aku hanya menghayal,tapi aku masih bingung mengapa aku sedang memakai kostum kelinci.Sudah dulu ya...teman-teman bye...

Minggu, 06 Mei 2012

Indonesia Night - Bangga jadi Orang IndONEsia!!!!


Ternyata Tiap hari Kamis memiliki makna tersendiri selama aku berada di Perancis, Ini Kamis kali ketiga, memiliki moment yang mengesankan (Pertama; Ujian ‘’Proposal Desertasi’’, Kedua; Mengajar ‘‘Indonesia Tourism ‘’). Ya… Kamis 03 Mei 2012, digelar acara ‘’Indonesian Night’’ (Indonésien Soirée) yang diprakarsai oleh anak-anak Licence (Bachelor) dari STP Sahid (Rudi, Reasha, Ifan dan Yogie). Merekalah yang mengagas acara yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya tentang ‘’Culiner”.

Rudi dkk, sudah mengutarakan ide ini sejak satu bulan yang lalu, apalagi pengalaman mereka mengikuti beberapa kali International Night yang diadakan teman-teman mereka dari negara-negara lainnya (American Night, Irish Night, dll). Mereka yakin “Indonesian Night” akan lebih heboh  dari acara-acara sebelumnya.  Namun karena terkendala tempat dan menumpuknya tugas-tugas yang harus mereka kerjakan, terpaksa ditunda hingga bulan Mei.
Sudah satu minggu, Rudi membuat undangan “Indonesia Night” via Group  Facebook. Di luar dugaan hampir 50 orang sudah confirm  datang, padahal ruangan Salle Anniversaire yang digunakan untuk acara hanya bisa menampung 20-30 orang!!!
Para "McGyver"
Agenda kegiatan sederhana, sudah disusun, mulai dari memasak hingga games-games. Dana yang diperoleh dari patungan mahasiswa PPI Angers (3€/orang) digunakan sebagai modal awal untuk membeli bahan-bahan makanan. Makanan yang akan dibuat cukup beragam (teman-teman Rudi sudah menagih sajian Tumpeng, karena mereka sempat mengangkat tentang tumpeng sebagai tema presentasi pada mata kuliah Food Management). Menu makanan yang akan dibuat adalah  Nasi Kuning, Pergedel, Ayam Kecap, Ayam Opor, Gado-gado, Somay dan Wedang Jahe sebagai minumannya..belum lagi Alce (mahasiswi DDIP-Udayana) akan menyumbang Mie Goreng Ayam, dan aku sendiri sudah menyanggupi untuk membuat bakwan.
Catalina Morales; I hope there's tumpeng! :)[1]
Kamis pagi, Rudi dan Yogie sudah mampir ke kamarku di Residence Einstein untuk meminjam beberapa peralatan  memasak yang dibutuhkan, mulai dari Talenan, Peller dan alat-alat lainnya, termasuk “Blender’’-nya Pak Sabrie (Mahasiswa DDIP – Udayana).
Jam 12.00 Bersama Abel (Mahasiswi program PBU - UI), mereka memulai  kegiatan masak-memasak yang  dipusatkan di kitchen asrama (Cite Universitaire) Belle Bielle.  Dengan ilmu memasak yang mereka dapatkan selama 2 semester di STP Sahid dan dengan peralatan yang seadanya, mereka berubah menjadi ‘’Mc Gyver” (Agent ‘’serba bisa’’ Film seri di RCTI tahun 90an).

Indonesia!!!!
Setelah selesai dengan  bakwan-ku, jam 17.00 aku berangkat dari Residence Einstein ke Belle Beille untuk membantu mereka, apalagi dari tadi sudah dua kali BBM (Black Berry Messengers) dari Rudi dan Reasha “Pak kita kurang tenaga, dan Container” (Container; tempat untuk menaruh makanan yang sudah jadi, karena memang kita tidak punya tempat yang besar untuk menempatkan makanan dalam jumlah besar)
Jam 18.00 aku sudah sampai di Cite Universitaire Belle Beille. Kulihat semua makanan sudah setegah jadi, dan kekurangan container sudah dipecahkan dengan menggunakan banyak piring dan streoform bekas tempat daging. Acara tinggal satu jam lagi (19.00) tapi ruangan belum rapih !! masih belum ada dekorasi apapun. Bendera dan brosur Indonesia yang dijanjikan oleh pihak KBRI belum juga datang (datang sich… tapi besok paginya..Jum’at 4 Mei 2012). Otak berputar cepat.. Ok.. Sweater dan Kaos bertuliskan INDONESIA milikku dan Rudi, kami jadikan hiasan dinding ditambah bendera kertas kalkir(minyak) hand made-nya Abel menjadi hiasan ruangan, plus dengan 2 pakaian batik Yogie dan Reasha…ehmmm sudah cukup ramai ruangan kecil itu dengan nuansa Indonesia..
Hebohhhh...
Jam 18.30, Walaupun sudah datang ‘’Bala Bantuan’’ Alce dan Echi (Mahasiswi DDIP-Udayana) makanan belum semuanya selesai dimasak..
Diruangan hanya ada aku dan pak Sabrie yang standby. Jam 18.45 tamu pertama, mahasiswa/i dari RRC sudah datang dengan membawa perlengkapan makan mereka (sendok, garpu, gelas) …berturut-turut datang mahasiswa/i dari Perancis, Spanyol, Mexico, Jerman, Turki, Irlandia, USA, Polandia, Hungaria..dst
Selamat Datang!!!
Jam 19.00, Ruangan sudah penuh dengan mahasiswa Internasional (± 30 orang) tapi makanan belum semuanya selesai. Kuputarkan music lnstrumen-instrumen tradisional mulai dari gamelan Jawa, Bali hinga Sabilulungan Sunda.. untuk menenangkan suasana, namun sampai dengan jam 19.30 makanan belum rapi semua!!!
Mahasiswa/i dari China
Mahasiswi dari Jerman, Columbia, dll
Mahasiswa/i dari Turki, US, dll
Agak gusar juga aku, ku-chek ke kitchen..Alhamdulillah ternyata beres.. Rudi dkk juga sudah berganti pakaian ( malam ini, semua orang Indonesia WAJIB menggunakan Batik!!).  Jam19.45 Acara kami mulai, aku diminta untuk memberikan kata sambutan. Setelah mengucapkan selamat datang dan permohonan maaf atas keterlambatan acara, aku menjelaskan sedikit tentang masakan-masakan yang disajikan….muka-muka para mahasiswa internasional itu nampak  semakin beringas ….Lapar!!! (untung air liurnya tak menetes…tes…tes)

Mareeee makan!!!!
Tapi sebelum menikmati makanan, kami menyanyikan lagu INDONESIA RAYA terlebih dulu ..Haru, Sedih dan Bangga bercampur saat menyanyikan lagu syakral itu..

Sabrie Noer; Nangis aku tadi waktu nyanyi lagu Indonesia Raya...[2]

Tak sampai 30 menit setelah aku mengucapkan kata Bon Appétit (selamat Makan) makanan yang disajikan ludes habis…bis..bis (Jawa; telas) bahkan ada yang 2-3 kali nambah.. Senang luar biasa, ternyata makanan Indonesia sangat mereka sukai, berkali-kali kata-kata seperti; Excellent!, c’est Bon!!, Deliciaux!!, ..keluar dari mulut mereka.. Hampir semuanya memuji “Peanut Sauce” (bumbu kacang) yang digunakan untuk semua makanan (somay, gado-gado dan bakwan).

Larissssss........
O la la!!! Makanan diatas meja sudah bersih…tapi tamu-tamu terus berdatangan. Reasha dan Yogie segera kembali ke kitchen untuk mencari makanan apa saja yang masih tersisa…Nasi kuning dan bumbu kacang yang masih ada segera disajikan..tidak hanya itu, sisa telur ditambah sisa bumbu (bawang merah dan bawang putih) segera dibuat jadi Omellet.. Aku sendiri turut membantu dengan membuat Nasi goreng a’la “SOS” yang penting tamu yang baru datang tak hanya melihat piring kosong/kotor….
ch..ck..ck..telas!!!!
Makanan darurat inipun ludes!!!.. bahkan Wedang Jahe yang dibuat 1 panci besar, habis!! Dan harus membuat 1 panci lagi. Aku sampai berpikir; ‘’Ini makanannya yang enak atau mahasiswa-mahasiswa/tamu-tamunya yang pada kelaparan alias maruk???…ha..ha..ha..)

Tugsem F Yilmazer ; I WANT PERKEDELLLLLLLLLLL! ♥ Thanks for organising and inviting![3]
Karim Ben ; vous avez fait un travaille remarquable , bravo!!!![4]

Tapi tak apalah..Kata-kata pujian dari mahasiswa internasional datang terus-menerus keluar dari mulut mereka…Benar perkiraan Rudi dkk. Malam ini menjadi International Night yang paling “HEBOH”…..
BANGGA MENJADI ORANG IND-ONE-SIA!!!!!!!


[1] Mahasiswa dari Columbia _FB Comment
[2] Comment di FB
[3] Mahasiswi dari Turki _FB Comment
[4] Mahasiswa dari Algeria _FB Comment