Cerita
bersambung ini adalah pengalaman selama perjalanan 4 hari dari
Angers(FR)-Paris(FR)-Bruxelles(BE)-Rotterdam (NL) dalam rangka mengikuti
seminar International di Universite Libre de Bruxelles, kesempatan dua
hari digunakan untuk mengunjungi kota Bruxelles dan Rotterdam
Pijnacker NL, Jum’at, 25Mei 2012, Pagi-pagi aku sudah siap dengan semua barangku, masih sempat ngobrol
dengan Danilla sebelum ia berangkat sekolah dan masih menikmati sarapan khas
Indonesia buatan mbak Erni. Jam 09.00 Johan sudah siap mengantarku ke Central Station
Rotterdam. Sepanjang perjalanan kulihat kota Rotterdam penuh dengan sepeda yang
lalu-lalang. Jam 10.30 Eurolines Bus yang akan membawaku ke Brussel mulai
bergerak, kali ini bus sangat penuh dengan penumpang, mungkin karena week end. Melewati
Breda dan Antwerp, sempat macet panjang di jalan tol sebelum memasuki kota
Brussel.
|
Danilla dan sepedanya |
|
Bersepeda setiap hari |
Jam 13.00 bus memasuki Gare du Noord, telat 30 menit dari jadwal,
terpaksa aku berlari kecil mengejar Tram no 25, disambung tram no 44 untuk
sampai ke KBRI, agar bisa mengikuti sholat Jum’at di KBRI. Alhamdulillah masih
sempat.
|
Rapih-rapih setelah sholat Jum'at |
Usai sholat jum’at aku menitipkan ransel besarku di KBRI untuk menuju
ke
Heysel Park,
karena info dari bang Mo Z Rasyid Thalib, disana selain bisa melihat Atomic,
aku juga bisa mengunjungi
Mini Europe.
|
Bergaya depan Atomic |
Benar saja saat aku berada di Heysel Park terlihat bangunan besar Atomic yang
menjulang tinggi, tak lama aku sudah masuk kedalam Mini Europe, hampir mirip
dengan Madurodam, taman yang luasnya sekitar 500m² ini berisi miniature (1:25)
seluruh bagunan-bangunan yang menjadi
landmark
di tiap-tiap negara anggota
European Union
yang berjumlah 25 negara. Jadi dalam waktu sehari aku sudah bisa berkeliling 25
negara….
|
Grand Palace/Grote Markt - Brussel |
|
Alkamaar - Nederland |
|
Leuven - Belgium |
|
House of Parliament - London UK |
|
Arc de Triomphe - Paris FR |
|
Chateau des Dames (Chenonceaux) - France |
|
El Escorial - Madrid SPAIN |
|
Santiago de Compostela - Spain |
|
Pisa & Baptistery - Pisa ITALY |
|
Blue church -Bratislava |
|
Brandenburger - Berlin GERMAN |
Dalam perjalanan pulang ke KBRI, aku masih sempat mampir ke
LE CINQUANTENAIRE, sebuah taman yang luas
dengan gapura besar ditengahnya, lengkap dengan beberapa museum didalamnya.
|
Le Cinquantainare |
Jam 21.00 aku sudah tiba di halaman KBRI, bang Mo Z Rasyid Thalib
sudah menungguku, beliau segera mengajakku untuk ke apartementnya yang terletak
tak jauh dari KBRI.
|
Gerbang KBRI - Belgia |
Di apartement yang cukup luas ini beliau tinggal bersama
Sara, Staff KBRI juga yang aslinya adalah Philipine, tapi mahir berbahasa
Indonesia. Setelah meletakkan ransel besarku dan sempat sholat Magrib terlebih
dahulu. Bang Mo Z Rasyid Thalib menunjukkan station Metro yang terdekat, agar
besok pagi aku bisa langsung menuju Gare du Noord. Selesai dari Metro stasiun,
kami menuju salah satu restaurant dekat apartmentnya untuk menikmati makan
malam.
|
di apartement Bang Zain |
Sabtu, 26 Mei 2012
Jam 06.00 aku sudah siap dengan semua peralatanku, apalagi hari ini
adalah Sabtu, agak sulit untuk menemukan kendaraan umum, biasanya hanya ada 30
menit sekali. 06.30 dengan Metro no.2 aku menuju Boure Beurs Metro Station
untuk berganti Metro no.4 hingga berhenti di Gare du Noord, setelah check in ±
1 jam bus Eurolines yang akan membawaku ke Paris datang dari Amsterdam, hanya
tersisa beberapa kursi kosong, separuh sudah terisi dari perjalanan
Amsterdam-Bruxelles.
|
Jalan tol, ke Brussel |
Bruxelles – Paris, akan menempuh waktu 4 jam, selama perjalanan tak
banyak yang aku bisa lihat, karena bus selalu menggunakan jalur High way (Tol).
Bus sempat berhenti 2x untuk memberikan kesempatan kepada penumpang ke Toilet
(Toilet di bus tak bisa dipakai). Setelah melalui kota Beauvais (± 65km sebelum
Il de France) mobil-mobil sudah mulai berjalan merambat memasuki kota Paris, nampak
berbagai mobil yang berasal dari luar Perancis (bisa dilihat dari no
kendaraannya) kebanyakan dari Belanda dan Belgia. Mungkin mereka ingin
menghabiskan long week end di Paris dan sekitarnya.
Panjang kemacetan
mungkin mencapai 5 km, tapi tak lama setelah petugas datang perlahan mencair.
Alhasil jadwal sampai di Paris molor hingga 1 jam dari (13.00 seharusnya
12.00). Aku harus kembali
check in untuk melanjutkan perjalanan ke Angers, namun saat tiba di depan loket
Eurolines, antrian panjang bak ular.
Aku tak yakin bisa sampai kedepan loket sebelum jam 14.00, dengan agak panik, akhirnya aku meminta bantuan salah
satu awak bus berwajah arab, untuk bisa membantuku check in tanpa menunggu
antrian. Alhamdulillah dia mau membantuku, apalagi setelah dia tahu kalau aku
juga muslim. Syukron Akbar!!! Ucapku.
|
Suasana di Gare Eurolines - Paris |
Perjalanan dari Paris – Angers juga membosankan, tak ada yang menarik
sepanjang jalan. Hanya hamparan ladang gandum dan peternakan kuda/sapi, yang
berbeda hanya tak ada kemacetan. Tepat jam 19.00, bus sampai di Esplanade la
Gare St.Laud Angers. Lapar dan pegal seluruh badan setelah hampir 12 jam
perjalanan. Cukup melelahkan….Jauh beda dengan perjalanan
Angers-Paris-Bruxelles yang hany butuh waktu 4 jam dengan TGV, tentu harganya
2x lipat lebih mahal.
pengalaman yang menakjubkan, sangat ingin berada disana dengan sejuta pengalaman baru. Semangat pak asep.
BalasHapusPak Kapan saya bisa seperti bapak ya kuliah diprancis enak banget sepertinya?
BalasHapusTerima kasih, jika sudah ada niat, tinggal usaha "keras" yang perlu dilakukan... Tuhan akan menyempurnakannya....Amin
BalasHapus