JUM’AT
2 DECEMBER 2011
Pagi ini seperti biasa aktivitasku, bangun
pagi, sholat thajud dan sekarang menikmati siaran berita siang di TV One atau
liputan Siang di Metro TV (via Mivo TV) menjadi kegemaran baruku. Paling tidak
selalu up to date perkembangan di
tanah air.
Ping!!! (BBM) dari istriku, menanyakan
kegiatanku hari ini, kukatakan aku masih bingung pagi ini, apakah aku akan
berangkat ke Nantes atau tidak, karena emailku ke Nantes@ofii.fr dari semalam belum juga ada jawabannya. “Coba
hubungi orang kampus, minta bantuan mereka!” begitu saran istriku.
Jam 08.30 atas saran istriku aku langsung
berangkat ke kampus Belle Beille, Direction des Relations Internationales untuk
menemui DELPHIN LEBRETON assiten dari Mme CATHERINE BARRETEAU yang selama ini
banyak membantuku.
Guna menjaga-jaga jikalau ternyata tidak ada
jawaban dari ofii, ku email terlebih dulu SYLVINE, untuk tetap bisa bertemu
dengannya jam 15.00 sore nanti. Semalam pak Sabri juga menginformasikan jika
hari ini akan ada kelas Mme GUINNET jam 09.30 di meeting room. Karena yakin
pasti akan terlambat, ku BBM pak sabri, kalau aku akan datang terlambat ½ - 1
jam.
Sampai di kampus Belle-Beille aku langsung
menuju Pole Accueil Direction des Relations Internationales, tapi pintu ruangan
Delphin masih tertutup. Sambil menunggu aku menuju Biblioteque di gedung
belakang, sekalian mencari info tentang M.Dominique Dubois (yang pernah menjadi
Atase pendidikan- Kedutaan Perancis di Jakarta).
Tak terasa waktu sudah 30 menit, aku berda di
biblioteque, langsung aku kembali ke ruangan delphin, a.ha…. dia sudah datang,
tapi masih ada Mme barreteau yang sedang berdiskusi dengannya. Akhirnya ia
mempersilakanku masuk, kuceritakan tentang
kronologis informasi tentang ‘’envoce OFII’’ tersebut. Seperti biasa, Delphin
sangat repon sekali, ia langsung mencoba menghubungi partnernya yang bekerja di
OFII Nantes, karena tidak ada jawaban dicobanya via email, sambil menunggu
jawaban email, Delpin menyarankanku untuk tetap pergi ke Nantes, dengan
pertimbangan, jika ternyata info itu
benar dan aku tidak datang, maka akan sulit sekali bagiku untuk
mendapatkan janji kembali. Apalagi sekarang sudah bulan
Desember.
‘’Saya akan tetap berusaha menghubungi temanku di Nantes, begitu ada
khabar terbaru akan segera menghubungi kamu! ‘’ kata Delpin
meyakinkanku. Aku juga mendapatkan kepastian darinya bahwa semester depan aku masih
bisa mengikuti program bahasa Perancis dan budaya Perancis yang diadakan
oleh Direction des Relations
Internationales.
Segera aku kembali ke kampus St. Serge untuk
mengikuti kuliah Scientif Writing
dengan Mme. Guinnet. Jam 11.30 Delphin menelponku, belum ada jawaban dari temannya, tapi ia sangat
menyarankan untuk pergi ke Nantes. Dengan berbekal keyakinan, begitu selesai
kelas, aku segera menuju La Gare membeli tiket TER ke Nantes, Tiket TER cukup
mahal 28,80E pulang-pergi.
Jam 12.30 aku berangkat dari Angers, tak terasa 45 menit aku sudah tiba di Nantes. Karena sudah pernah
ke Nantes sebelumnya (30 Nov yang lalu bersama dengan teman-teman dari ISTIA).
Apalagi Rendevous yang kuterima jam 15.00, jadi masih banyak waktu, sehingga
kuputuskan untuk bejalan kaki saja ke OFII Office yang jaraknya ± 3 km dari La Gare Nantes, sekalian
ke toko Asia di Douffy Street
Sambil menikmati kota Nantes, kuabadikan beberapa photo menarik
terutama yang berkaitan dengan ‘’sepeda’’. Hand Phone ‘’SAMSUNG’’ ku yang selalu setia
menjadi perekam kegiatanku selama ini. Tujuan pertamaku ke toko Asia, disini ternyata banyak sekali jenis
makanan dari Asia, mulai dari Cina,Thailand,Vietnam dan Malaysia. Sedang
makanan dari Indonesia, cuma ada 2 jenis, yaitu: Sambal ABC dan Indomie (Kari,
Ayam dan Mie Goreng). Tapi kuputuskan untuk tidak membeli Indomie, selain
harganya mahal (0,50E/bungkus) ukurannya juga 2x lebih kecil jika
dibandingkan Mie Goreng atau Mie Ramen
produksi Thailand yantg harganya hanya 0,75E/bungkus. Kubeli 3 botol sambal ABC
(2 botol untukku dan 1 botol untuk Bayu).
Selesai berbelanja kulanjutkan
perjalanan menuju OFII office, sambil mem ‘Photo’’ beberapa objek yang menarik
mulai dari gereja St. Croix sampai dengan Tour de Bretagne (Menara Bretagne)
Jam 14.30, aku sudah tiba di OFII, walau lebih
awal 30 menit, kutanyakan ke petugas penerima tamu, apakah ada namaku untuk
jadwal hari ini. (sambil berdo’a semoga ada). ‘’Apakah anda membawa passport
dan seluruh dokumen kelengkapannya, Monsieur?’’ Tanya perempuan petugas
penerima tamu. Kutunjukkan semua dokumen yang kubawa (OFII Timbre, passport,
photo, dan attestation hebergement). Kenapa anda baru datang sekarang?
Seharusnya anda datang tanggal 25 Oktober yang lalu!!’’ lanjut petugas seperti
polisi. ‘’Saya tidak pernah menerima surat ataupun
email dari OFII selama ini. Sekarangpun saya datang karena kemarin, saya
menerima telpon dari OFII office, jadi saya nekat datang kesini !, syukur
kalau nama saya ada’’ panjang lebar aku menjawab pertanyaan si petugas walau
dengan bahasa yang pas-pasan (yang
penting ia mengerti)
Segera ia memberikan se-paket dokumen yang nantinya akan diisi oleh petugas medic dan
dokter. Aku dipersilakan untuk menunggu di ruang tunggu, disana sudah banyak
orang asing yang aku yakin semuanya juga mahasiswa sepertiku, mulai dari Cina,
Tunisia, Mali, Jerman, Polandia, entah dari Negara manalagi….
Tak lama aku dipanggil untuk pemeriksaan phisik
(tinggi, berat dan mata) kemudian X-ray dan terakhir tekanan darah dan riwayat
kesehatan oleh dokter. Selesai pemeriksaan kesehatan aku dipersilakan untuk
menunggu kembali diruangan awal saat aku datang. Sambil menunggu, kutanyakan
tentang nasib ke 2 temanku (Alce dan Bayu) yang seharusnya mereka dapat
schedule lebih awal dariku, karena mereka datang 1 bulan lebih awal dariku.
Petugas menyampaikan kalau keduanya juga sudah
dijadwalkan lebih awal (Bayu; 11 Nov 2011 dan Alce;25 Oktober 2011) kusampaikan
bahwa mereka sama sekali belum mendapatkan surat atau email dari OFII. Dia
meminta no telpon Alce & Bayu untuk di telp minggu depan.
Tak lama petugas administrasi, menemuiku dan
menyerahkan passportku yang sudah ditempel deng VLS (Visa Long Sejour) Asyik…berarti
sudah lengkap semua persyaratan administrasiku. Dengan VLS aku juga sudah bisa
keluar Perancis, mengunjungi Jeman, Belgia, Belanda, Italy atapun Spanyol. Ya
mudah-mudahan tawaran Robby (S-3 di INRA Rennes) untuk jalan-jalan ke Jerman di
akhir tahun jadi kenyataan…
Tak terasa waktu sudah sore, kulihat jam sudah
menunjukkan jam 16.30. masih ada waktu sekitar 1,5 jam lagi. Kulangkahkan kaki
menyusuri blok-blok bagunan yang bergaya “Renaissance”
sampai akhirnya aku memasuki “Passage Pommeraye” yang menjadi salah
stu ikon kota Nantes, Gedung pertokoan yang berdiri sejak 1843, sangat anggun
dengan berbagai ornament dan patung-patung bernilai seni tinggi, tidak hanya
itu di dalamnya juga berjejer took-toko boutique yang menjual berbagai barang
yang menarik, banyak sekali pamflet/penawaran diskon menyambut natal &
tahun baru, tapi buatku harganya tetap mahal.
Puas melihat-lihat barang-barang di Passage Pommeraye, kulanjutkan
perjalanan meuju la gare, tapi ada yang menarik perhatianku. Tepat di depan
sebuah pertokoan besar kulihat pedagang kaki lima dengan “gerobak dorong”
seperti di Indonesia. Ha…ha.. baru kali ini aku melihat
kaki lima di Perancis.
Perutku…ternyata sudah mulai bernyanyi, baru sadar kalau aku belum
makan siang, padahal sekarang sudah jam 17.00 sore, sambil berjalan menuju la
gare kutemui sebuah kios ‘’Kebab’’ yang kuyakin cukup murah (5E) dan
mengeyangkan. Apalagi tertulis besar di papan reklamenya HALAL. Penjualnya
berasal dari Tunisia, tapi sayang dia tak mengizinkan ku untuk mengambil gambar
tokonya.
Selesai menikmati kebab, aku segera berlari kecil meuju ka la gare,
saat diruang tunggu kulihat banyak sekali orang yang menganti baik di loket
maupun di mesin tiket otomatis. Aku baru ingat kalau hari ini adalah hari
Jum’at, hari terakhir kerja atau sekolah, sehingga banyak orang yang pulang
kampung ke kota-kota kecil disekitar Nantes, atau berlibur ke kota-kota besar
lainnya seprti Paris, Bordeaux, Champagne, La Rochelle atau Rennes.
Tepat jam 18.11 TER tujuan Angers St laud, siap di Voie 5, segera kumasuk
ke TER, karena udara malam di Nantes cukup dingin mungkin < 5°C. Alhamdulillah selesai juga perjalanan panjang hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar