SABTU , 03 DECEMBER 2011
Aku terbangun jam 03.00 pagi, ya ampun laptopku belum mati dari
semalam, plus aku lupa sholat Isya, mungkin karena kecapaian… aku tertidur
pulas.
Langsung aku ke WC untuk berwudhu
sholat isya + sholat tahajud, selesai
sholat kucoba membaca print journal yang belum juga terbaca (padahal program
membaca sudah “kewajiban”)
Opps…kaget aku terbangun oleh suara BB, kulihat jam ya…ampun aku ketiduran sekarang sudah jam 10 pagi, lewat dech sholat subuh..
Kunyalakakan laptop melanjutkan me “re-type” catatan European Civilization
yang aku pinjam dari Jennifer Roblez mahasiswi M2 dari Peru. Jam 11.00
anak-anakku sudah menunggu skype dariku. Seperti biasa si bungsu “Audy” selalu
mendominasi pembicaraan di skype. Celotehnya sebagai pengobat rindu, via skype
seakan kami sekeluarga berkumpul kembali, sambil belajar ataupun menonton TV,
kedua anakku (Aulia dan Audy) dapat bercerita panjang lebar tentang kegiatan
mereka, begitupula dengan mantan pacarku (istriku)….
Hari ini, sambil membersihkan kamar, kudengar cerita mereka,
senangnya!!!!. Ya allah terima kasih atas kemudahan yang kau berikan,
Jam 11.30 aku pergi ke pasar, karena persediaan sayurku sudah habis
dan niatku hari ini, ingin mencoba resep “Ayam Kari” yang bumbunya sudah kubeli
beberapa hari yang lalu di toko Asia, dekat centre ville.
Hujan gerimis seharian membuat suhu semakin dingin, belum lagi angin yang bertiup kencang hrrrrrr… dingin sekali…
Buru-buru aku belanja sayur (tomat, brokoli,
buncis, jamur dan jahe) cukup untuk persediaan 1 minggu, langsung mampir ke toko Asia
lagi untuk membeli cabe rawit dan ikan teri (lumayan 2E bisa buat persediaan 1
bulan) dan yang paling penting beli ayam (chicken Wing) di Monoprix (toko
swalayan di tengah kota)
Setengah berlari aku kembali ke Einstein, jam
13,00 aku sampai dikamar, sambil menyiapkan bahan-bahan untuk masak “Ayam Kari”.
Ku nyalakan laptop untuk bisa skype, agar istriku bisa membimbing saat memasak
nantinya. Alhamdulillah skype lancar lagi….., Layaknya “kelas jarak jauh” sang instruktur (istriku) yang berada 30.000 km
di Jakarta, memberikan arahan kepada calon koki, tentang cara memasak yang
baik…ha..ha..
Ehmmm bau kari dan kentang membuat perutku
bernyanyi riang, Jam 15.00 baru masakan pertamaku selain tumis-menumis jadi.
Dan sebagai sayur-mayurnya cukup dengan rebusan wortel dan buncis. Yummy… Ayam Kari siap dinikmati. Porsinya memang
kubuat cukup untuk 2 hari, jadi selama Sabtu dan Minggu aku tidak perlu masak
lagi (Iritttttttt). Anak + istriku, yang menyaksikan (via skype) aku makan
dengan lahap juga senang…,
Jam 16.00 pak Sabri mengabarkan kalau pak Djoko
dkk (temen-temen dari ISTIA) pada kumpul di kamarnya, untuk membahas
kepengurusan PPI Angers, sampai dengan jam 18.00 kami berkumpul semua (12
orang) di kamar kecil pak Sabri yang berukuran 19m, sambil menikmati kolak ubi,
buatan mbak Alce….yummy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar