Jum’at
23 Desember 2011.
Illumination de la Marie de Rennes |
Ya ampun pagi ini udara dingin sekali, padahal
aku tidur sudah dengan sweater dan kaos kaki, plus selimut tebal, tapi tetap
saja dingin.
Jam 06.00 semua alarm di Black Bery maupun di
Samsung berbunyi nyaring…saling sahut menyahut… Malas keluar dari selimut, tapi
kupaksakan juga ke WC, karena pangilan toilet (kebelet pipis), saat berudhu air
serasa es, mengigil aku.
Selesai sholat Tahajud, kunyalakan laptop untuk
mendengarkan berita tentang Indonesia, melalui TVone ataupun Metro TV, sambil
mengecek kembali konfirmasi tumpangan di covoiturage.fr. Hari ini aku akan
pergi ke RENNES ibukota dari Region ‘’Bretagne’’dengan ikut tumpangan mobil
orang lain (omprengan), di Perancis lebih dikenal dengan istilah ‘’covoiturage’’
dimana seseorang dapat mempublikasikan di internet jika ia mengundang orang
lain untuk ikut dengan kendaraannya dengan membayar 3x lebih murah jika
dibanding dengan BUS atau KERETA, sebagai gambaran dari Angers ke Rennes jika
menggunakan bus KEOLIS biayanya 13,50€ atau dengan TGV biayanya 18,00€. Sedang dengan
covoiturage aku cuma perlu membayar 5€, irit sekali kan.
Rendevous (Janjian) dengan Marc P, pemilik
kendaraan yang aku gunakan untuk ke Rennes jam 13.00 nanti siang di Tram Sation
VERNEAU sudah confirm.
Jam 08.00 kulihat dikulkas masih banyak sisa
sayuran, yang kalau kutinggalkan lebih dari 2 hari pasti busuk. Akhirnya
kuputuskan untuk memasak tumis sayur campur-campur. Tapi masih juga ada sisa
sayur ya sudahlah..nanti aku ‘’Donasikan” ke Bayu saja, siapa tahu bermanfaat.
Jam 09.00 sambil memasak, “skype” dengan anak
dan istriku… senang juga mendengar cerita tentang liburan mereka.
Jam 11.00, dengan bersepeda aku pergi ke Lecrec
hypermarket yang paling dekat dengan appartementku untuk membeli handuk kecil
yang perlu aku bawa ke Rennes. Ya ampun bibirku perih sekali, karena udara
dingin… untung aku sudah menggunakan 3 lapis pakaian selain jaket jadi badanku
tidak terlalu dingin.
Jam 12.00 aku sudah kembali lagi ke
appartement, ku cek kembali tas ransel yang akan kubawa ke Rennes, lengkap… Segera
meluncur ke Tram Station Verneau, jam 12.30 aku sudah tiba disana, bertemu
lelaki besar berkulit hitam namun ramah, namanya Rafha, dia ternyata juga ikut
ke Rennes bersama Marc P, tak lama muncul Michel seorang lelaki perancis yang
memiliki paras cukup menarik, tak heran kalau ia memperkenalkan diri sebagai
seorang marketing perusahaan asuransi di Angers.
Tak lama menunggu mobil Renault putih yang
dikendarai oleh Marc P muncul. Marc seorang lelaki separuh baya dengan rambut
ikalnya, cukup ramah menyambut kami bertiga sebagai penumpangnya. Saat
perjalanan dimulai kami saling memperkenalkan diri, aku jelaskan ke mereka
kalau bahasa Perancisku masih belum fasih. Tapi mereka ternyata sangat
menghargai usaha kerasku untuk berbicara bahasa perancis.
Perjalanan 1 ½ jam sangat menyenangkan,
pemandangan sepanjang jalan dipenuhi dengan lapangan rumput lengkap dengan
sapi-sapi yang berkeliaran bebas, pertanian bunga hops (sebagai bahan aroma
beer) dan sayur-mayur.
Masjid di Universite Rennes 2 |
Jam 13.50 kami sudah tiba di Metro Station
Poteire – Rennes, setelah membayar 5€, aku melanjutkan perjalanan ke station Ville
Jean untuk bertemu dengan kang Ucu (mahasiswa S2 beasiswa dari Nestle di Agro Campus Rennes) dengan Metro hanya butuh
waktu ½ jam. Yang membuatku kagum metro (tram) ini tidak memiliki kondektur,
tapi otomatis berjalan sendiri digerakkan oleh listrik, luar biasa hebatnya.
Saat di Ville Jean, kang ucu belum terlihat,
saat kutelpon terdengar suara azan, ternyata dia berada di masjid yang tak jauh
dari station metro, kang ucu menungguku di masjid. Alhamdulilah aku bisa sholat
di masjid hari ini, paling tidak sebagai penganti sholat jum’at yang tidak bisa
kuikuti hari ini. Di perancis, jarang sekali menggunakan istilah mosque
(masjid) lebih banyak menggunakan istilah Culture Centre d’Islamic (Pusat
Budaya Islam)
Setelah sholat ashar, aku bersama kang ucu
menuju apartement kang Robby (Mahasiswa S3 beasiswa dari DIKTI dan juga teman
saat di CCF Jakarta yang kuliah di INRA – Angro Campus). Tak lama kami
sampai, kang Robby juga tiba dari INRA.
Sebagai menu makan malam, kang robby memasak “rendang” (dengan bumbu Instant).
Wow nikmat juga rasanya…
Illumination de la Marie de Rennes |
Jam 18.30 Selesai sholat magrib, kami pergi ke la Gare untuk mencari
informasi tentang bus/kereta ke “Mont St.Michel” yang akan kami kunjungi besok
pagi. Jika dibandingkan dengan NANTES (Ibukota Region
Pays de la Loire). RENNES lebih besar dan lebih teratur, dan termasuk salah satu
kota pelajar di Perancis, jadi tak heran jika kita akan menemui banyak sekali
anak muda terutama pelajar/mahasiswa di kota ini.
Illumination de la Marie de Rennes |
Setelah mendapatkan info tentang jadwal & harga tiket bus ke
Mont St. Michel, kami berjalan-jalan ke centre Ville, apalagi tiap lima 15
menit ada pertunjukan 4D ‘’Illumination de la Mairie de Rennes‘’ di Hôtel de ville de Rennes (marie) http://www.youtube.com/watch?v=CRia7TbFTNY&feature=related
Me & Kang Ucu |
Luar biasa pertunjukannya, walau Cuma 15 menit, namun permainan
cahaya dan laser, mampu membuat seluruh pengunjung bedecak kagum. Selesai
menyaksikan pertunjukkan di Maire, kami memutuskan untuk mencoba
‘’Creperie’’ Bretagne yang terkenal di
salah satu restaurant dekat Palais du
Republique. Ehm nikmat juga Creperie dengan isi pisang dan saus coklat,
ditambah dengan minuman coklat hangat, cukup untuk mengurangi dingin udara
malam yang berkisar 1-5°C. Pulang ke
appartement kang Robby dengan berjalan kaki (30 menit) menyusuri kanal-kanal di
tengah kota Rennes, cukup menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar