Sabtu, 24 Desember 2011
Mont St.Michel |
Jam 06.00 aku sudah bangun, selesai sholat tahajud, aku menyiapkan
bekal makanan yang akan kami bawa nanti (lumayan untuk penghematan). Nasi goreng dengan campuran Daging (Sisa
Rendang semalam), Udang, dan Nugget Ayam, cukup lezat rasanya.
Bus Keolis ke Mont St.Michel |
Jam 09.30 kami berangkat menuju La Gare, jadwal
bus kami adalah jam 10.30. begitu tiba di La gare kami langsung membeli tiket
bus yang harganya 11.50€, Di dalam bus ternyata sudah penuh dengan
penumpang yang semuanya berasal dari “Asia” dari bahasa yang mereka gunakan
bisa kutebak kalau mereka berasal dari Jepang, Korea, China dan India, plus 3
orang Indonesia (kami).
Saat bus akan berangkat ada kejadian yang mengelikan bagiku yaitu saat sang sopir
men “translate” peringatan untuk tidak makan/minum di bus setelah ia
menyampaikan dalam bahasa Perancis “interdit de manger et boire dans le bus’’
kemudian ia mentranslatenya dalam bahasa inggris ‘’ I don’know what you eat’’
yang kalau di artikan ‘’Saya tidak tahu apa yang anda makan’’ kami semua
tersenyum simpul…ha..ha.. ternyata
“parah’’ bahasa Inggrisnya si sopir ini.
Perjalanan dari Rennes – Mont St. Michel, kami tempuh 1 ½ jam ke arah utara, cuaca hari
ini bagus sekali, matahari bersinar terang, namun tetap saja udaranya dingin
sekali. Pemandangan sepanjang jalan tak
jauh beda dengan pemandangan dari Angers ke Rannes, dikiri-kanan penuh dengan
perkebunan sayur mayur dan hamparan rumput luas berikut dengan sapi dan domba.
Satu Kilo memasuki kawasan St.Michel http://travel.kompas.com/read/2010/10/13/16050051/Le.Mont.Saint.Michel.Impian.Para.Turis
Mont St.Michel |
dari jauh sudah nampak bukit bangunan gereja
tua di puncaknya. Para penumpang bus sibuk mengabadikannya dengan bermacam
jenis kamera yang mereka miliki.
Begitu kami sampai di terminal bus yang
lokasinya tepat berada di depan pintu masuk ke Mont St. Michel, sudah banyak
pengunjung yang datang rata-rata dengan kendaraan pribadi. Bangunan yang
awalnya sebagai gereja, dan sempat menjadi penjara, saat ini telah menjadi ikon
pariwisata ke 2 setelah Menara Eifel sebagai objek wisata di Perancis.
Saat memasuki Mont St. Michel, kita akan
disambut dengan jalanan batu yang disebut “Cour de l’Avancee” yang menanjak dan
Gerbang “Bevole” yang dibangun tahun 1590 oleh Gabriel du pay, menjadi awal
menuju gereja besar dipuncak yang disebut “The Abbey” , sepanjamg jalan kecil
ini kita akan menjumpai berbagai toko souvenir yang menjajakan berbagai jenis
Souvenir khas Mont St. Michel mulai dari
pakaian , keramik, pernak-pernik lainnya hingga ke makanan.
@ Abbey |
Mont St. Michel sering di sebut sebagai
“Merveille de l’Occident” (Keajaiban dari Barat) memiliki architecture yang
terindah dan menjadi tujuan utama para wisatawan yang datang ke Perancis. Pulau
karang yang berada di tengah laut dengan luas sekitar 1km² dan tinggi 80m dari
permukaan laut. Berawal dari impian
St.Aubert, seorang pendeta Avranches, di tahun 708 yang menginginkan gereja
sebagai pusat keagamaan dan ziarah dipulau kecil tersebut.
Sebelumnya (abad 6 & 7) pulau kecil ini bernama "Monte Tombe" dan digunakan sebagai benteng Kaum Armorican sebagai pusat budaya
dan kekuasaan dari Romano-Breton, sampai akhirnya jatuh ketangan kaum Frank, dengan demikian mengakhiri budaya
trans-channel yang sudah berdiri sejak Roma di 460.
Abbey |
Tempat ini menjadi sangat penting dan strategis di 933 ketika William "Long Sword", William I, Duke of Normandy, menguasai Semenanjung Cotentin, dan menenpatkan pulau ini sebagai kekuasaannya
di Normandia.
Di tahun 1469, Louis XI
dari Perancis bermaksud menjadikan
gereja Mont Saint-Michel
menjadi kapel untuk Ordo Santo Michael Orde, tetapi karena jarak yang besar
dari Paris, niatnya tidak pernah dapat direalisasikan.
La Vieille Auberge |
Namun, popularitas dan prestise sebagai pusat
ziarah berkurang pada masa Reformasi, dan pada saat Revolusi Prancis
ada hampir tidak ada biarawan yang
datang ke gereja ini, Hingga biara ini ditutup dan diubah menjadi penjara,
awalnya untuk menahan para tahanan politik, agamawan dan
yang melawan rezim republik. 1836, Tokoh-tokoh
berpengaruh termasuk Victor Hugo, mengkampanye kan untuk mengembalikan apa yang mereka lihat sebagai harta karun arsitektur
nasional. Penjara itu akhirnya ditutup pada 1863, dan Mount St. Michel dinyatakan sebagai monumen bersejarah pada
tahun 1874. Mont-Saint-Michel ditambahkan ke daftar UNESCO Situs Warisan Dunia
pada tahun 1979, dan terdaftar sebagai peningalan budaya, sejarah, dan arsitektur, serta
keindahan yang diciptakan manusia dan alam.
Pemandangan laut sangat terasa indah ditambah
dengan dinginnya angin laut, menambah kesan agungnya gereja ini. Puas
berkeliling dan mengunjungi setiap sudut Gereja “Abbey” kami mengunjungi
beberapa toko souvenir yang ada di bawah. Lumayan banyak souvenir yang aku
beli, hitung-hitung kapan lagi akan mampir kesini.
Center of Abbey |
Waktu sudah menunjukkan jam 13.30, perut sudah
bernyanyi “lapar”, segera kami mencari tempat yang nyaman untuk menikmati bekal
makan siang telah kami siapkan dari RENNES. Akhirnya di jalan sepi di antara
hotel-hotel kecil di Mont St.Michel kami menikmati makan siang kami. Udara
dingin menambah nikmatnya makan siang kami.
Selesai makan siang, kami melanjutkan berjalan
ke jalan utama yang kami lalui dengan bus tadi untuk mendapatkan gambar Mont
St.Michel secara utuh. Saat sibuk mengambil photo kami sempat berkenalan dengan
seorang wisatawan yang berasal dari “Selatan Dunia” Australia!!!, wowww jauh
banget.
Jam 14.30, kami memutuskan kembali ke RENNES
lebih sore, buat belanja-belanja, apalagi besok kami masih harus ke St.Malo, Kota
pantai yang terkenal di utara Perancis.
Malam ini kami pesta keong laut yang dimasak
dengan jamur oleh kang ucu, nikmat juga rasanya setelah seharian berwisata ke
Mont St. Michel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar