Senin, 28 Mei 2012

Paris - Bruxelles - Rotterdam (Part II)... Universite Libre de Bruxelles (ULB)

Université Libre de Bruxelles (ULB)
Cerita bersambung ini adalah pengalaman selama perjalanan 4 hari  dari Angers(FR)-Paris(FR)-Bruxelles(BE)-Rotterdam (NL) dalam rangka mengikuti seminar International  di Universite Libre de Bruxelles, kesempatan dua hari digunakan untuk mengunjungi kota Bruxelles dan Rotterdam 

Bruxelles, Rabu 23 Mei 2012 Pagi ini, seperti yang telah kami (aku dan Sylvine) sepakati semalam, bahwa kami akan langsung check out dari hotel setelah sarapan pagi (08.00) untuk langsung menuju Université Libre de Bruxelles (ULB), dengan menggunakan transportasi umum, Metro dan Bus, ± 30 menit kami sudah sampai di kampus utama ULB yang letaknya berada di Tenggara kota Brussel. ULB adalah salah satu universitas negeri ternama dan tertua di Belgia. ULB, Universitas yang berdiri sejak 1843 dengan 11 fakultas, dengan 21.000 mahasiswa tiap tahunnya. Mencari tempat seminar cukup sulit karena ternyata gedung Campus du Solbosch, posisinya terletak  dibelakang kampus dengan bangunan yang cukup besar dengan desain modern (gedung dengan warna hijau dan dinding yang terbuat dari kaca) ini menjadi tempat bertemu nya seluruh peneliti dari universitas-universitas ternama di dunia.
Sesuai dengan schedule acara dimulai jam 09.00, bayangan bahwa kegiatan ini akan se-formal di Indonesia, ternyata sangat jauh berbeda. Pertemuan (collogue) ini sangat sederhana sekali seperti layaknya rapat/diskusi biasa, hanya bedanya dilakukan dalam kelas auditorium dengan suasana akademis sekali, tak ada ceremonial-ceremonial, seperti di Indonesia, mereka sangat efektif dan efisien, sesuai dengan tujuannya untuk menghasilkan teori-teori baru berdasarkan hasil penelitian  terkini dari tiap-tiap peneliti.
Pada hari ke 3 dari Seminar International ini, kami mendapatkan giliran ke 2 untuk mempresentasikan makalah yang berjudul Experience Touristiques et loisirs sportifs sur les littoraux en Indonésie: des vecteur de mutation du rapport au corps?. Presentasi dalam bentuk power point yang sudah disiapkan ternyata tak mungkin untuk ditampilkan, karena waktu yang diberikan oleh panitia hanya 10menit untuk tiap pembicara (dan sangat ketat) karena ada 10 tema yang akan dipresentasikan oleh para peneliti di hari ini.
Saat maju kedepan mempresentasikan riset kami, Sylvine mengambil porsi yang lebih banyak, karena presentasi dilakukan dalam bahasa Perancis. Selesai 4 presentasi, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, ada 3 penanya yang tertarik akan pengaruh pariwisata pantai di Indonesia.
Saat coffee break, aku sempat berkenalan dengan beberapa Professor dan P.hD, salah satunya adalah Mm Anne-Claire Kurzac Souli berasal dari Columbia, luar biasanya ia mampu berbahasa 4 bahasa (Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda). Jam 13.00 acara selesai dengan resume yang diberikan oleh M. Vincent Coeffe (salah seorang pengajar dari ESTHUA) dilanjutkan dengan makan siang. Ini adalah pengalaman mengikuti seminar International dengan para akademisi seluruh dunia ke 2 bagiku. Viola!!!!


Setelah menikmati sepotong sandwich boguet dan beberapa potong sweet cake untuk dessert, saat makan siang,  aku menyempatkan diri untuk berkeliling kampus ULB. Salah satu yang menarik perhatianku adalah gedung rektorat yang berasiktektur renaissance.
Kusempatkan mengambil beberapa photo, apalagi hari ini cuaca sangat cerah dengan suhu ± 29  ͦ C, terlihat puluhan mahasiswa/i menikmati sinar matahari dihalaman rumput depan gedung rektorat.
Dikiri kanan ULB terdapat banyak rumah-rumah besar dan mewah yang menjadi kantor-kantor kedutaan beberapa negara seperti: Jepang, Inggris, Somali, Saudia Arabia, namun tak nampak bendera merah-putih (Kedutaan Indonesia). Setelah cukup lama berkeliling sekaligus mencari tahu alamat KBRI, akhirnya aku bertemu dengan beberapa orang Philipine yang memberitahu bahwa KBRI berada didaerah Woluwe, salah satu daerah elite lainnya dikota Bruxelles.
Jam 13.30 aku kembali ke ULB, bertemu dengan Sylvine, kami memutuskan tak menunggu hingga semua acara selesai, karena Sylvine harus kembali ke Angers dengan menggunakan kereta TGV sore, sedang aku akan melanjutkan perjalanan ke Rotterdam dengan bus Eurolines.








Jadwal bus masih cukup lama (18.00) jadi kuputuskan untuk mampir dulu ke KBRI, guna bertemu bang Mo Z Rasyid Thalib, (tempatku menginap selama di Belgia) agar saat aku kembali dari Rotterdam nanti, tak kesulitan mencarinya. Saat menaiki tram no.7 dengan tujuan Montgomery, tak sengaja aku bertemu dengan seseorang yang sedang menelpon dalam bahasa ‘’Indonesia’’.
Bak kata pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba,  ya.. ternyata beliau adalah Pak Andi, yang istrinya bertugas di KBRI sebagai atase perindustrian. Dengan senang hati ia mengantarkanku ke KBRI. Sepanjang perjalanan kami bertukar cerita dan pengalaman, banyak hal kuperoleh dari beliau yang ternyata cukup aktif dalam bidang sosial, apalagi dengan pengalamannya di dunia penerbitan (pernah bekerja lama di MIZAN), bahkan beliau adalah pencetus KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), serial yang selama ini menjadi favorit Aulia (anakku). 
Keahliannya dalam mengambar, membuat lulusan ITB ini berkeliling Indonesia dan sempat mengisi beberapa acara mengambar anak-anak di televisi, belum lagi hobby bersepedanya membuat pembicaraan kami makin panjang & lebar. Beliau berpamitan setelah mempertemukan aku bang Mo Z Rasyid Thalib. Setelah sholat zuhur aku berpamitan untuk menuju Rotterdam melalui Gare du Noord Bruxelles, dimana Eurolines bus berangkat.






Saat di Gare du noord, nampak bus-bus besar berwarna putih dengan tujuan kota-kota besar di eropa berjejer. Setelah check in aku menaiki bus no 20 dengan tujuan utama Amsterdam via Antwerp dan Rotterdam. Sepanjang jalan kuperhatikan berpuluh-puluh bahkan ratusan orang bersepeda sebagai moda transportasi mereka, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua, dengan berbagai latar belakang (nampak dari pakaian mereka) pekerja, mahasiswa/pelajar, termasuk businessman. Bersepeda telah menjadi bagian dari budaya mereka.
Gare du Nord - Bruxelles
Jam 20.00 aku tiba di depan Central station Rotterdam, mbak Erni dan Johan sudah menunggu dan menjemputku, ya selama di Rotterdam akau akan tinggal dirumah mereka di daerah Pijnacker yang berada antara Roterdam dan Den Haag. Jam 21.00 kami tiba diperumahan yang bernuansa khas Belanda, lengkap dengan sepeda di tiap rumahnya. Rumah yang nampak mungil dari luar, namun saat berada didalamnya terasa luas sekali, apalagi mbak Erni termasuk orang yang apik dalam menata rumah. Aku juga berkenalan dengan Danilla, putri semata wayang hasil perkawinannya dengan Johan. Perpaduan antara Indonesia-Belanda, membuat Danilla nampak lebih cantik.
Kediaman Mba  Erni
Mbak Erni ternyata telah mempersiapkan makan malam dengan menu special; Rendang, Sayur lodeh Krupuk/emping, plus Lontong, hmmmm nikmatnya!!! Setelah selesai makan, akupun dipersilakan beristirahat dikamar tamu yang telah dipersiapkan.
Rendang + Telur Balado, mak nyusss!!!

Minggu, 20 Mei 2012

Hari-hari besar dan Festival di Perancis


http://www.freignard.f
Banyak sekali hari-hari besar dan juga liburan yang ada dalam kalender Perancis, bahkan ada anekdot kalau "Orang Perancis PEKERJAANNYA adalah berlibur". beberapa diantaranya adalah:

1 Januari - Jour de l’an (Libur 1 hari)
Tahun baru sebagai hari pertama  dalam tahun kalender. menjadi libur nasional sebagai akhir dari pesta akhir tahun. Transisi ke tahun baru dimulai sehari sebelumnya dengan peringatan St. Sylvester umumnya dilakukan dengan berkumpul bersama teman-teman. Pada tengah malam pada saat pergantian tahun, akan dilakukan Toast dengan Champagne, sambil berpelukan dan berdo'a untuk lebih baik ditahun yang baru.

1 Mei – May Day (Libur 1 hari)
Sejak tahun 1947, setiap tanggal 1 Mei menjadi  hari libur nasional. Pada tahun 1889, Kongres Sosialis Internasional, mereka mengklaim “May Day”. Ini adalah hari yang didedikasikan untuk pawai serikat pekerja di seluruh kota-kota besar. 

8 Mei  - Victoire seconde de Guerre (Libur 1 hari)
Diperingati sebagai hari berakhirnya perang dunia kedua dan kemenangan sekutu atas nazi ditahun 1945

Juli 14 –  Fete Nationale de Francaise (Libur 1 hari)
Menjadi hari Libur Nasional guna memperingati penyerbuan Bastille pada 1789 dan  1790, yang menjadi symbol dari Revolusi Perancis. Di Paris, dan di kota-kota besar, diadakan parade militer. Pada malam hari, diadakan pesta dansa serta pesta kembang api. 
http://thebrandbuilder.files.wordpress.com
Paques - Paskah (libur 1 minggu)
Perayaan Paskah
menjadi salah satu perayaan penting umat Kristen, sebagai hari kebangkitan Jesus Christus. Biasanya terjadi hari Minggu (antara Maret 22 dan April 25) Hari Senin berikutnya adalah hari libur.. Biasanya Lonceng-lonceng di  gereja berdetang selama tiga hari mulai dari Hari Jumat (saat kematian Yesus) sampai Minggu Paskah, Paskah merupakan hari yang dinanti-nanti oleh anak-anak, karena hari itu akan banyak sekali hadiah coklat yang harus mereka cari  dalam bentuk telur, ataupun kelinci. Senin Paskah, menurut tradisi makan bersama keluarga biasanya dengan menu  domba.

L’ascension (Kebangkitan Jesus Kristus)
Festival ini berlangsung pada hari Kamis, empat puluh hari setelah Minggu Paskah. Ini merayakan keajaiban pengibaran Yesus Kristus di surga, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya.

 15 Agustus - l'Assomption de la Vierge Marie.
Adalah perayaan hari, yang mengacu pada penghapusan dosa ajaib Perawan Maria oleh para malaikat, juga diperingati oleh umat katolik di negara-negara lain seperti; Italia, Belgia, dan Lebanon
http://static.skynetblogs.be
1 November - Toussaint (Libur 1 Minggu)
Hari untuk merayakan semua orang kudus (Santo). Di gereja-gereja Katolik memperingatinya dengan hiasan berbagai bunga, begitu pula di makam-makam terutama bunga krisan.

25 Desember
- Noel (Libur 1 Minggu)
Noel (Natal), guna merayakan kelahiran Jesus Kristus,  Biasanya penganut
Katolik
akan pergi  ke Misa pada tengah malam pada tanggal 24 Desember di gereja. Sedang tanggal 25 malam berbagai sajian makanan tradisional sebagai kalkun dan kue-kue yang disebut “buche le Noel’’, dan tentu saja, Santa Claus dan Pohon Cemara yang penuh dengan  hiasan & hadiah.


6 Januari – l’Epiphany (Tidak Libur)
Perayaan ini berasal dari Timur guna merayakan hari Minggu pertama setelah Tahun Baru. Ini memperingati adorasi Kristus oleh orang Majus. Biasanya dirayakan dengan berbagi kue/brioche memiliki Frangipane (krim almond tanah) yang dikenal dengan nama “Gallete de la Roi’’, dengan patung-patung kecil seorang raja atau ratu didalamnya. Sebelumnya terbuat dari porselen, namun sekarang sudah banyak yang terbuat dari plastik, Kue-kue ini dijual dengan mahkota kertas berwarna emas atau perak. Siapa pun yang mendapatkan patung kecil raja/ratu dalam potongan kuenya ia akan menggunakan mahkota tersebut selama seharian. Perayaan ini biasanya diikuti dengan minum-minum Champagne ataupun Sparkling Wine, antar teman, keluarga tetangga, atau teman sekantor.
http://prenonslelarge.files.wordpress.com
1 April - Poison d’avril ! (Tidal Libur)
Di Perancis juga mengenal “April Mop’’ namun dengan istilah yang berbeda “Poison d’avril !” (Racun bulan April!). Seperti di tempat-tempat lain pada hari itu banyak lelucon/bercanda yang dilakukan antar teman, bahkan tak jarang di surat kabar, radio dan televisi mengumumkan berita yang kadang-kadang palsu.

21 Juni - La Fête de la Musique (Libur 1 hari)
Festival musik dimulai sejak tahun 1981, yang diakhirnya dieresmikan oleh kementerian kebudayaan Perancis menjadi festival nasional. Edisi pertama diadakan 21 Juni 1982. Dipilihnya tanggal Juni 21  karena hari pertama musim panas (hari terpanjang dalam setahun). Festival ini diisi dengan  berbagai konser music dari berbagai  musisi amatir yang tampil di berbagai jalanan. 
http://www.lexpress.fr
14 Februari - Hari Valentine (Tidak libur)
Dikenal dengan hari “kasih sayang”, yang menurut cerita berasal dari Gereja Romawi di abad ke 15,namun masih dianggap misterius ... Biasanya hari itu dirayakan dengan mengirim kartu atau memberikan hadiah bunga kepada seseorang yang dicintai. Lambang hati berwarna merah dan pink menjadi cirri khas.

Sabtu, 19 Mei 2012

"SAJAK PALSU"-nya Agus R.Harjono


Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu
Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.

Jumat, 18 Mei 2012

Ice Skating karya Auliannisa P. Parantika


Pagi-pagi aku sudah bangun dan melakukan kegiatan rutin, mulai dari Sholat subuh, mandi, sarapan,dll.  Horee... hari ini kami (aku, mama dan adikku) akan pergi ke MTA (Mall Taman Anggrek) bersama keluarga sepupuku. Selain Mall-nya ''GeDe'' buanget, disana juga ada tempat "ice skating" yang besar sekali...kita dapat bermain ice skating sepuasnya.
Ini adalah kali pertamanya aku bermain Ice Skating, ''hmmm sepertinya ngak susah dech...aku kan sudah bisa bermain sepatu roda'' pikirku. Tapi ternyata tak semudah yang aku bayangkan...
Pertama-tama aku diajari saudaraku sepupuku yang memang sudah sering berlatih disini. Dia sudah mahir sekali bermain ice skating, sudah berkali-kali ia berputar arena Ice skating, sampai-sampai aku bingung mencarinya.
Mama memintaku menjaga adikku, o la la ..susahnya karena kami berdua sealu jatuh ke lantai es, tambah bingung saat adikku memintaku untuk mengajaknya ke tengah arena Ice skating, Untungnya saudara sepupuku segera membantu kami, menuntunku dan adikku agar tidak jatuh ke lantai Ice skating.
Saat berada ditengah-tengah arena ice skating, tiba-tiba tanganku digemgam erat oleh saudaraku sepupuku, ia berputar-putar mengelilingi ku layaknya penari balet. Senangnya kalau aku sudah bisa seperti dia, ternyata bermain ice skating tak semudah yang kubayangkan, berberapa kali  aku mencoba tetapi tetap sering jatuh. tapi aku senang sekali melihat hamparan Es ini,  aku masih ingin bermain tetapi waktuku telah habis. Setelah makan malam di salah satu restaurant, kami bergegas pulang. Aku jadi ketagihan dan ingin kembali  lagi ke sana he…he…he……..

Kamis, 17 Mei 2012

Let’s Enjoy the Music !!!!!!!...........Musiques Actuellement


Group ''Acid Jazz''
Malam ini (Rabu, 16 Mei 2012), aku kembali menikmati hiburan music. Kali ini diadakan di Espace Culturel de l’Universite d’Angers (baca: Tips bertahan hidup di Perancis) bedanya jenis musiknya lebih ‘’Ringan’’ dan Gratuit alias GRATIS !!!.. Dengan tema Musiques Actuellement.

 
Ada 4 group yang tampil masing-masing dengan aliran yang berbeda, sayang aku tidak mendapatkan informasi nama masing-masing group, yang jelas group pertama menampilkan musik-musik berirama ‘’Swing’’, group kedua dengan ‘’Acid Jazz’’, Group ketiga dengan ‘’Pop Electro’’ dan yang terakhir (ke-4) dengan aliran ‘’Pop’’.
Group ''Swing''
Group ''Pop Techno"
Walaupun group ini tergolong AMATIR, yang sebagian besar terdiri dari siswa-siswa SMA (Ecole) maupun mahasiswa di kota Angers, namun dari sisi penampilan/perfomance, mereka  sangat PROFESSIONAL, serta tampil dengan penuh semangat. Kegiatan ini memang didukung penuh oleh Pemerintah kota Angers melalui Conservatoire a Rayonnement Régional d’Angers Musique.
Let’s Enjoy the Music !!!!!!!

Menikmati Music BERAT.........“Musique Française Avec Harpe”


Gedung megah yang merupakan salah satu “Land mark” yang berada di Jantung kota Angers ini, akhirnya aku masuki juga. Gedung itu bernama Grand Theatre d’Angers, Gedung  berlantai 4 di Place Raillement (Plaza Raillement) ini berdiri sejak 11 November 1871, dengan interior dalam seperti theatre-theatre di Itali, memiliki kapasitas tempat duduk 700 kursi, dengan 2 balkon, Ditempat inilah berbagai pagelaran seni, mulai dari: Konser music Classic, Menyanyi, Tari, Drama (termasuk komedi) dll, ditampilkan. Dan di lantai dasar terdapat galeri (exposition) yang cukup besar untuk pameran lukisan-lukisan atau pameran photo-photo bernilai seni tinggi.

Malam ini, Selasa 15 Mei 2012 20:30, aku menyaksikan penampilan “Musique Française Avec Harpe” dari  Conservatoire a Rayonnement Régional d’Angers Musique  dimana para pemainnya adalah para pengajar dari CRR d’Angers  dan CRD Choletais,  diantaranya adalah ; Veronique Chenuet – Harpa, Laetitia Alenie – Flute, Odile Thary – Violin,  Perrinne Chagnaud – Violin, Magali Prevot – Alto Solo, Claude Zanotti –Violin dan Isabelle Delapeyronnie – Contrabasse.

Ini adalah pengalaman pertamaku menyaksikan langsung konser musik ‘’berat’’ (baca ;Classic) karena semua jenis musik ditampilkan adalah hasil karya komposer-komposer ternama Perancis dari abad 19 -20. Dengan 2 babak penampilan yaitu ;
Bagian pertama : Variations libres et finale op.51 (1933), Gabriel Pierné (1863/1937), Danse sacrée et profane (1904) Claude Debussy (1862/1918)

Bagian dua : Deux interludes (1946), Jaques Ibert (1890/1962), Sérénade (1925) Albert Roussel (1869/1937)

Diawal penampilan agak sulit untuk menikmati jenis-jenis musik yang dimainkan. Tapi setelah 2 musik instrumental, Irama harpa dengan iringan Violin, flute dan Contrebasse, sudah mulai “enak” di teligaku, apalagi saat mereka memaikan Serenade.
Malam ini gedung megah ini hanya berisi ± 150 orang, beberapa diantaranya anak-anak hingga remaja. Ini yang membuatku kagum, bagaimana pemerintah/masyarakat Perancis menjaga budaya mereka. Sejak dini mereka sudah diajarkan untuk menghargai dan menikmati musik/seni tingkat tinggi . Selama pertunjukkan anak-anak/remaja ini sangat tertib dan menikmati dengan serius semua musik (instrument) yang dimainkan tanpa meninggalkan canda-ria saat istirahat…(Berharap semoga akan segera terjadi di Indonesia)

Dukungan pemerintah juga terlihat dari harga tiket yang special buat pelajar (disc 50%) bahkan untuk yang berumur dibawah 8 tahun (GRATIS!!!) sedang dewasa hanya 5€….Tidak ada perbedaan antara orang asing maupun penduduk lokal maupun asing.

Sabtu, 12 Mei 2012

Seminar International “Recontre entre scientifiques et professionels EQUI-MEETING Tourisme”



Pagi ini aku harus bangun lebih awal lagi, karena harus menghadiri seminar International  tentang wisata berkuda “Recontre entre scientifiques et proffessionels EQUI-MEETING Tourisme” di kota Saumur, 50km selatan dari kota Angers.

Untuk menghemat biaya, aku memilih untuk menggunakan covoiturage[1].  Francoise , driver covoiturage, menjanjikan tumpangan hari ini jam 08.00 di halte bus Marrienne. (Sehari sebelumnya ia telah menunjukkan peta lokasi pertemuan) jam 06.30 aku sudah keluar dari Studioku di Residence Einstein…1,5 jam lebih dari cukup untuk mencapai Halte bus Marienne. Setelah turun dari tram di La Fayatte dan berpindah dengan bus no 8  ke arah Pont de Ce.
Jam 07.50 aku sudah sampai di halte tersebut, namun sampai jam 08.30 Francoise belum muncul juga…huhh (wah…baru kali ini aku bertemu orang Perancis yang tidak komit dengan janjinya). Aku segera putuskan untuk ke La Gare St.Laud Angers, agar tetap bisa hadir di seminar tersebut. Namun kereta regional TER (Transport Express Régional) tujuan Saumur baru ada 1h30 jam lagi (09.33). Aku kembali ke studioku untuk mengambil sepeda. Karena semalam saat kulihat lokasi seminar, ternyata bukanlah di ESTHUA Universite d’Angers – Saumur yang berada di pusat kota, melainkkan di Ecole Nationale d’Equitarian (ENE). Sebuah sekolah berkuda nasional yang berada di pinggiran kota Saumur. Agar saat tiba di kota Saumur nanti aku tak perlu menunggu bus atau taxi…Iriiit!!! Apalagi aku harus pulang-pergi dengan TER yang biayanya 2x lipat jika dengan Covoiturage.

Pemandangan Alam dan Kuda-kuda
Jam 09.33 TER bergerak menuju Saumur, hanya butuh 0h45 menit, aku sudah tiba di La Gare Saumur. Bergegas aku menuju ENE, tak susah mencarinya, apalagi papan petunjuk arahnya jelas sekali. Ternyata jauh juga..±3,5km. Apalagi jalannya menanjak. Tapi lelahku terobati saat melihat pemandangan  ladang gandum yang terbentang luas seperti karpet hijau. Dari kejauhan terlihat gedung besar ENE, lengkap dengan kuda-kudanya di tanah lapang.
Pose depan "Cadre Noir"

Saat memasuki komplek ENE, aku sudah terlambat 1 jam. Tapi tadi Sylvine (panitia seminar) via sms sudah menyatakan tak masalah datang terlambat.. ENE adalah Sekolah Penunggang Kuda Nasional, yang berdiri sejak tahun 1972. Di bawah pengawasan Kementrian Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, dan bekerja sama dengan Federasi Berkuda Perancis, Juga berbagai penelitian dan pengembangan berkuda Lulusan  dan hasil penelitian dari Sekolah ini banyak digunakan oleh  Departemen Pertahanan dan Pertanian
Pada awalnya sekolah ini merupakan bagian dari sekolah berkuda militer, yang kemudian menjadi sekolah berkuda Nasional,  les Ecuyers du Cadre Noir de Saumur. Di sekolah ini dilakukan berbagai program pendidikan bagi para penunggang kuda professional, dengan  para instruktur yang sangat berpengalaman.
“Is the Centre of Excellence for French Equitation (Pôle France) and Young Riders (Pôle Espoir)[2]
Disini juga dilatih Kuda-kuda pacuan berkualitas tinggi, begitu juga dengan penunggangnya yang dilatih secara khusus dalam kompetisi, dengan berbagai fasilitas modern.
Souvenir
Ruangan besar untuk seminar, sebenarnya adalah Equidromme yang biasa dipakai untuk perlombaan ketangkasan berkuda. yang sedemikian rupa, sehingga Nampak elegant, walaupun dengan ornament sederhana, namun memenuhi standard tempat International Conference.
Equi Droom
Saat memasuki ruangan, aku langsung disambut Sylvine, How are you? Are you use your bycle?..it’s great!!! Beruntun pertanyaan yang dia ajukan. Aku hanya menjawab singkat “Yes, I’m fine” sambil menyeka sisa keringat di keningku.
Baru pembicara kedua. Ternyata acara ini telat 15 menit, jadi walaupun aku terlambat 1 jam (dari jadwal), aku hanya tertinggal 1 pembicara.
 
Para pembicara dari berbagai Universitas terkenal
Pembicara-pembicara yang berasal dari berbagai unversitas terkenal di dunia, dengan latar belakang Tourism, khususnya Equi-Tourism (Pariwisata Berkuda). Terus terang  ini adalah seminar International pertamaku selama di Perancis. Luar biasa…pembicara-pembicara yang hadir memberikan informasi tentang perkembangan dan hasil-hasil penelitian mereka tentang pariwisata berkuda, dan yang paling menarik sebagian besar mengungkapkan bahwa equi-tourim selalu harus mengutamakan CBT (Community Base Tourism) sehingga berefek ekonomi langsung bagi  sekitar.
Melatih kuda tunggangan
Equi-Tourism sebagai bagian dari Eco-Tourism sendiri sebenarnya secara tidak sadar sudah dimulai bertahun-tahun bahkan mungkin berabad-abad yang lampau saat para bangsawan kerajaan di Indonesia, menggunakan kuda sebagai moda transportasi untuk plesiran. Namun sampai saat ini belum ada yang mengelolahnya secara professional serta yang meneliti secara serius. ‘’Kesempatan’’ nich..buat presentasiku di Equi-meeting berikutnya…..(semoga !!)
Saat coffee break, aku sempat mengajukan pertanyaan kepada Mr C.Le Sourd  dari TO du Cavalier du Monde salah satu TO (Travel Organizer) yang mengelolah Equi-Tourism di hampir  15 negara. Apakah anda tertarik untuk mengembangkan Equi-Tourism di Indonesia?? Tanyaku. Ya tentu saja, Negara anda sangat menarik dan tidak ada kendala cuaca disana, tapi apakah pemerintah anda, mendukung program ini? Tanyanya balik. Tentu!! jawabku (walaupun aku tak yakin 100%) 
Melatih kuda tunggangan
Tiba-tiba seorang pembicara yang tadi menjadi pembicara ke-2 tentang perkembangan Equi-Tourism di Inggris, ia  menyapaku dengan ‘’Mas dari Indonesia, ya??” Antara sadar, kaget aku, ada orang Inggris menyapaku dengan bahasa Indonesia “Medok Jawa”. Refleks ku jawab “iya bu…”
Schedule & name tag
Akhirnya kuketahui bahwa Mrs.Janet Cochrane MSc.PhD, adalah seorang peneliti senior di Leeds Metropolitan University yang sudah lama tinggal di Indonesia. Pertama kali ia ke Indonesia tahun 1979. Hampir seluruh wilayah Indonesia sudah ia jelajahi Sumatera, Sulawesi, Jawa, dll…Ia sendiri sudah sering “Joint Research” dengan univeristas-universitas terkemuka di Indonesia (Univ Petra-Sby, Univ Ciputra-Sby, Univ Binus-Jkt, UGM –Yogya) dan sekarang sedang bekerjasama dengan STP Bandung. Jadilah ia teman “ngobrol” ku selama seminar ini, sudah ber “loe-gua”. Dan yang membanggakan, dia cinta sekali dengan INDONESIA…Bangga Euyyyy!!!
Kota Saumur
Selesai makan siang, aku kembali mendengarkan pembicara-pembicara yang berasal dari Negara-negara lainnya (Brazil, Australia, USA, France, dll) yang menjelaskan hasil penelitian mereka. Jam 18.30 Conference masih berlangsung, padahal menurut schedule sudah harus berakhir, mungkin karena debat dan intens antar para pakar ini.
Karena takut tertinggal TER ke Angers. Aku memutuskan untuk pulang lebih dahulu, apalagi aku harus “mengenjot” sepedaku untuk sampai ke La Gare Saumur. Huppp…… 3menit (19.09) sebelum TER ke Angers berangkat, aku sudah berada di dalamnya…Alhamdulilah rezeki (ilmu) dari Allah hari ini untukku luar biasa….


[1] Baca:Tips : Bertahan  dengan tetap menikmati HIDUP di Perancis
[2] http://www.cadrenoir.fr/accueil-ene