Kamis, 12 Januari 2012

Musim "Discount" telah datang......hore...hore...hore..

http://www.enmodeluxe.com
Soldes (bahasa Inggris: Sale) telah menyihir  penduduk  kota Angers, untuk menyambangi  dari pintu ke pintu, dari toko ke toko, untuk pesta belanja.... "La fete juste commence!!!!
Bagaimana tidak, semua toko baik  mulai dari  toko makanan, toko mainan anak-anak, toko sepeda, toko buku,  toko elektronik dan toko pakaian. Memberikan potongan harga (Discount atau Harga khusus) yang besarnya mulai dari 30% hingga 70%.......dan ini memang benar-benar discount, karena satu hari sebelumnya barang-barang tersebut masih dengan harga yang sebenarnya (tidak seperti di Indonesia, barang yang di discount adalah barang yang notabene "tak laku" atau harganya sudah "dinaikkan" terlebih dahulu).
http://www.inforapide.fr
"Soldes", ini akan berlangsung mulai hari Rabu 11 Januari yang lalu sampai dengan 7 hari kedepan...... 
Sidang P.hD
Hari pertama kemarin, sore hari setelah selesai menyaksikan sidang ujian P.hD, aku sempat mengunjungi "La Fayette" pusat pertokoan terbesar di kota Angers, bangunan 4 lantai yang berada di Plasa du Raillement ini sudah dipadati oleh ratusan bahkan ribuan pengunjung yang berebut barang-barang berkualitas (sebagai catatan di Perancis, tidak mengenal istilah KW 1 atau KW 2, semua "original") 






La Lafayette



 
Rak-rak pakaian yang berjejer sudah penuh dengan orang yang memilih pakaian dan asesoris lainnya, merk-merk terkenal seperti Fendi, Guess, Timberland, Longchomp, Esprit, D&G, DKNY, Cartier, Prada, Delsey, HugoBoss, Kenzo, Ralp Lauren, Tommy Hilfinger, dll.. Belum lagi etalase-etalase yang menampilkan berbagai merk-merk jam ternama; Swatch, Fossil, Cartier,Tissot, Swiss dan banyak lainnya...menjadikan  pertokoan besar ini layaknya "pasar  malam dadakan".




Warna penunjuk % disc

Yang tak kalah hebohnya adalah pojok pertokoan yang penuh dengan wangi semerbak, apalagi kalau bukan counter "Parfum" siapa yang tak kenal kalau Perancis sebagai pusat 1001 jenis Parfum terkenal di dunia, YSL, Armani, Lancom, Kenzo, Bvlgary, Burberry, DK entah apalagi  sulit bagiku untuk mengingatnya semua....

Antrian sudah panjang sekali di kasier, tapi dengan sabar dan tertib para pembeli mengantri....









Hari pertama, aku belum tertarik untuk berbelanja baru hanya menentukan pilihan apa yang akan aku beli esok hari,  
Berjejal mencari toko-toko disc...


Hari kedua, Kamis 12 Januari, aku sudah merencanakan untuk mencari pakaian untuk para "Angels" (kedua putriku dan istriku). Pagi hari sudah ku"diskusi"kan merk dan jenis pakaian apa yang akan kubeli dengan mantan pacar (istriku), Pilihannya adalah 3 merk yang sudah kami kenal kualitas baik dan harganya yang tak terlalu mahal; Guess, Esprit atau Elle.





United Colors of Benetton Counter

Atmand Thiery Counter
Jam 10.00 kumulai "Hunting" pakaian untuk para "Angels". Wah pusing juga aku memilih pakaian, semua bagus, maunya dipilih dan dibeli semua........tapi, aku juga harus memperhatikan keuangan yang sangat terbatas (apalagi.. kiriman beasiswa untuk bulan ini sampai bulan Maret katanya terlambat). Rasanya tak ada yang menarik perhatiannku di La Fayette (mungkin karena harganya masih cukup mahal, walau sudah di discount).
Barang-barang dapur-pun di discount
Kucoba menikmati Soldissimes ini, dengan mengunjungi tiap-tiap toko, walau hanya melihat-lihat saja sekedar ingin tahu apa yang mereka jual...hampir 1/2 kota, dan puluhan toko yang kuhampiri. Akhirnya aku menemukan counter ESPRIT yang berada disebelah toko pakaian terkenal di Angers, H&M. Hemmm..... disinilah aku mulai "menghamburkan" uangku, memilih pakaian-pakaian yang kuanggap pas dan layak buat para bidadariku...
Discount...discount...& discount.....
Selesai berbelanja pakaian/sweater, "safari" kunjungan ke toko-toko tetap kulanjutkan, walau aku sudah kuatkan iman untuk tidak berbelanja lagi....namun tetap saja "card bleu" harus ke cassier. ahrggggggg......hemat-hemat.



Rabu, 11 Januari 2012

Pengalaman Kuliah di Perancis (Asep Parantika): Wine dari kampung Anggur LOIRE (Vin de Val de Loi...

Pengalaman Kuliah di Perancis (Asep Parantika): Wine dari kampung Anggur LOIRE (Vin de Val de Loi...: wine shop Carrefour Acacia- Angers Bordeaux, Champagne, Cognac, atau Alsace, menjadi daerah-daerah penghasil wine yang sudah san...

Wine dari kampung Anggur LOIRE (Vin de Val de Loire)


wine shop Carrefour Acacia- Angers
Bordeaux, Champagne, Cognac, atau Alsace, menjadi daerah-daerah  penghasil wine yang sudah  sangat familiar di telinga anda, apalagi para pengila wine di Indonesia. Wine Perancis sudah berabad-abad dikenal sebagai wine terbaik didunia. Harga yang tinggi berbanding lurus dengan kualitas dan kenikmatan yang ditawarkannya. Wine asal Perancis memiliki cita rasa yang khas dengan wine-wine produksi negara-negara lainnya,  
Namun selain region-region diatas masih ada lagi beberapa region yang menghasilkan wine dengan kualitas “Nyaris” sempurna, salah satunya adalah Loire (Vall de Loire) dengan ibukotanya  Angers. 
http://benoit.oenographilie.over-blog.fr
Daerah lembah Loire yang sangat Indah ini terkenal sebagai penghasil “White Wine” kelas wahid, dan Sebagai varietas utamanya adalah Chardonnay, disini juga di kembangkan beberapa varietas lainnya seperti Chenin Blanc dan Sauvignon
Di region ini terdapat ± 30.000 HA perkebunan anggur, yang menghasilkan 400 juta botol wine pertahun, daerah-daerah yang terkenal di region ini  adalah Muscadet - Anjou - Coteaux du Layon - Saumur - Touraine - Bourgueil - Vouvray - Chinon - Pouilly Fumé - Sancerre - Vins de Loire

Tempat dimana saya tinggal sekarang berada di  Anjou, dengan ibukotanya Angers. Kebun-kebun anggur di Anjou yang terletak di sekitar kota Angers. Anggur dari Anjou sangat populer  sejak abad keenam. Bahkan selama abad 13 dan 14, Anjou adalah salah satu penghasil anggur yang paling populer di Inggris, dan bahkan di Belanda atau Belgia.
Saat ini  Anjou terkenal dengan  Wine Rose “Rosé d'Anjou” yang  menjadi produksi utama dari Anjou. Yang perlu dicoba adalah  Vin Blanc (white putih) dari Anjou. Teknik baru dan penuaan di tong kayu ek berkontribusi pada perbaikan anggur. Anggur merah dari Anjou juga patut menjadi catatan khusus

Touraine Sauvignon
Salah satu wine wine yang pernah saya coba disini adalah  Touraine Sauvignon saat teman datang berkunjung ke tempatku untuk menikmati makanan Indonesia.
Saat menikmati wine ini, sangat terasa ringan sekali dengan kandungan alkohol 12%, aroma buah-buahan sangat kuat, seperti peach dan citrus, cocok sekali sebagai peneman makanan yang aku sajikan ‘’Sate ayam saus kacang’’ dan ‘’Nasi goreng teri’’…

cdscdn.com
Bercerita tentang asal wine ini, Touraine Sauvignon, merupakan white wine yang diproduksi  di region Val de Loire, yang berasal dari kebun-kebun anggur di d’Indre-et-Loire dan  42 du Loir-et-Cher, Tenggara kota Tours. Di daerah ini terdapat 5.500 HA, kebun anggur yang menghasilkan berbagai varietas anggur kualitas terbaik, mulai dari Anggur merah seperti ; Gamay (menjadi varietas utama > 60%), Cabernet Franc, Cot, Cabernet Sauvignon, Pineau d'Aunis, PinotNoir . Sedang untuk vareitas Anggur putih seperti : Sauvignon (80%),  Chenin Blanc dan Chardonnay.[1]

Crémant de Loire
Selain still/natural  wine, Val de loire terkenal dengan sparkling wine (Sejenis Champagne, selain yang diproduksi dari distrik Champagne tidak  diperkenakan menggunakan nama Champagne) atau di Perancis dikenal dengan Cremant. Menjelang Natal dan tahun baru, cremant menjadi slah satu minuman pavorit masyarakat di Angers.  Salah satu cremant yang terkenal adalah Langlois Crémant de Loire Reserve Millésimé 2005[2] 

vinatis.com
Sebuah hasil perpaduan para ahli wine dari  Langlois-Chateau, yang merupakan  hasil perpaduan dari tiga varietas buah anggur (chardonnay, cabernet dan chenin) yang dipanen dari 6  kebun-kebun anggur di sekitar Saumur.  Sparkling wine yang simpan selama 36 bulan penuh di dalam Cave (ruang bawah tanah tempat penyimpanan wine)   memiliki warna kuning berkilau dengan gelembung-gelembung lembut dengan aroma yang  sangat unik ; rasa kulit jeruk, manisan buah-buahan dan jeruk keprok. Sangat pas sekali dinikmati sebagai Aperitif maupun sebagai peneman makan. ‘’Kualitas menentukan harga’’ itu mungkin yang bisa mewakili harganya yang cukup mahal  berkisar 9 – 11,5€[3]



[1] http://www.vinatis.com/2806-DOMAINE-LANGLOIS-CHATEAU-CREMANT-DE-LOIRE--BOLLINGER.html



[1] http://www.1001degustations.com/appellation-497-Touraine-Sauvignon.html
[2] http://www.langlois-chateau.fr/actualite.html?id=143&ajax

Selasa, 10 Januari 2012

Pasar Sayur, Pasar Ikan, sampai Pasar Loak a'la Perancis

http://richelme.free.fr

Hobbyku mengenal suatu tempat yang baru, membuatku memiliki kegemaran keluar masuk pasar tradisional. Di Angers (± 300 km barat Perancis), pasar tradisional menjadi tempat yang menyenangkkan untuk menghabiskan hari liburan Sabtu dan Minggu. Apalagi kebersihan dan warna warni aneka barang jualan langsung menyergap mata dan mengundang rasa ingin tahu kita.  Inilah beberapa hasil kamera poketku tentang  suasana pasar yang letaknya berada dijantung kota Angers, Le grand marché du CENTRE-VILLE (place Leclerc , place Imbach)
Pasar-pasar disini sangat terorganisir dan dikelompokkan dalam katagori barang yang di tawarkan mulai dari kelompok sayur-mayur dan buah-buahan, kelompok pakaian dan textil, kelompok daging, dairy (susu, keju,youghurt) dan ikan termasuk juga seafood. Dan yang paling berkesan adalah kelompok barang bekas. Semua kios hanya beratapkan terpal biasa atau bahkan tanpa atap. Pasar tradisional yang saya kunjungi setiap hari Sabtu ini adalah pasar yang paling besar dari  pasar-pasar tradisional lainnya yang ada di Angers - Loire dept (setingkat kecamatan). Di sana, para pedagang cukup menggelar dan mempertontonkan dagangannya di lapangan besar Place Lecrec dan Place Imbach yang tepat berada di pusat Kota Angers..


Lorong pasar nan bersih
Walau tidak sehiruk pikuk pasar tradisional di Indonesia, pasar besar seperti ini tetap menjanjikan tamasya sosial-budaya yang tidak menjemukan. Terlebih, pasar-pasar di Angers menjadi tempat bersosialisasinya warga Angers yang sebagian besar tinggal di Appartement (individualism), sehingga tak jarang kita akan menemui banyak warga yang menjadikan pasar ini sebagai tempat pertemuan mereka, sekaligus berbelanja murah.
http://ceret.argentetpierres.com
Berbeda dengan pasar  tradisional di Indonesia yang memberikan ruang sebesar-besarnya untuk menentukan banyaknya barang yang ingin dibeli atau untuk tawar menawar, Berbelanja di pasar tradisional di sini, harga sudah pasti dan dituliskan  pada papan kecil yang diletakkan disetiap box barang yang dijajakan. Setiap barang yang akan kita beli akan ditimbang dengan timbangan elektronik yang akan menentukan berapa euros yang harus kita bayar, jangan cepat senang jika kita melihat nilainya sangat murah  misalnya dipapan tertulis 0,02 euros, bukan berarti harganya tetapi akan dilihat dari jumlah beratnya, biasanya pemberian harga disini adalah per gram. Namun jika dibandingkan dengan harga dipasar-pasar swalayan yang ada, di pasar trasional ini harganya lebih murah. Jika anda bisa berbahasa Perancis akan sangat membantu sekali dalam memilih bahan makanan yang anda pilih, karena orang Perancis sangat menghargai sekali jika anda berusaha berbahasa mereka, dan mereka sangat alergi sekali dengan bahasa Inggris, jangan kaget kalau anda akan di cuek-in jika anda menggunakan bahasa Inggris.


Aneka hasil laut yang masih segar
Jika anda membeli ikan ataupun sea food jangan takut untuk membersihkannya, karena para penjual akan dengan sangat senang hati membantu anda membersihkan ikat atau seafood tersebut hingga bone less (tak bertulang), jadi dirumah anda tinggal menggoreng atau memasak apapun yang anda inginkan.
Penjual Ikan
Buah-buahan yang harganya cukup mahal di Indonesia, seperti Anggur, Apel, Peach ataupun Kiwi, disni harganya sangat murah, anda akan bisa membawa sekeranjang Anggur  dengan kualitas super hanya dengan 1,50euros/Kg (=Rp 18,750, jika 1E=Rp 12,500). Namun jangan kaget kalau anda harus membayar 3,00euros(Rp 37.000) untuk 2 buah pisang ambon,  karena memang buah-buah, seperti Pisang, Nanas, Mangga adalah buah-buahan mahal yang harus mereka import dari negara-negara Asia atau Amerika Latin.
Kios daging
Hasil laut yang masih segar
Timbangan elektronik selalu digunakan dalam proses jual beli, bahkan ketika kita membeli keju ataupun aneka kacang-kacangan atau biji-bijian. Di kios penjual daging anda dapat meminta kepada sipenjual untuk memotongkan, menipiskan ataupun mengilingkan daging yang anda inginkan dengan mesin pemotong daging. Oh ya, harga daging sapi, cukup murah di Perancis (walaupun… buat saya tetap mahal jika menggunakan kurs Rupiah) apalagi daging babi. Jangan heran jika anda melihat kios di pasar ini kelengkapannya sama dengan seperti di supermarket dengan etalase kaca lengkap dengan pendingin, sehingga daging akan tetap awet dan yang jelas tidak ada “lalat”. Bisa dimaklumi   karena merka menggunakan truck trailer-trailer besar untuk membawa barang dangangannya.Inilah salah satu daya tarik pasar tradisional namun modern.

  

Aneka buah dan sayur- mayur musim gugur
Ketersediaan dan harga sayur-mayur maupun buah-buahan di Perancis dan mungkin di banyak negara empat musim senantiasa tergantung musim. Sudah bisa diduga, sayuran pada musim panas jauh lebih beragam dan lebih murah ketimbang musim dingin. Tapi terus terang, selama ini saya tidak terlalu berbahagia dengan ragam sayur-mayur di Perancis, terlalu sedikit dan seringkali tidak memungkinkan untuk dimasak dengan gaya Indonesia.
http://www.nantes-tourisme.com
Rempah–rempah seperti; kunyit, cengkih, daun salam, serai, atau daun jeruk dalam koleksi bumbu masak karena semua itu tidak ditanam dan digunakan oleh petani Perancis. Kalaupun anda menemukannya maka bumbu-bumbu itu akan menjadi barang exclusive karena harganya bisa 5x lipat jika dibandingkan dengan di Indonesia, misalnya Jahe 1Kg adalah 4,50euros atau Rp 56,250.00. Bayangkan jika anda membelinya di pasar  Kramat Djati? Mungkin anda bisa mendapatkan sekarung jahe dengan harga yang sama.
Pasar Loak a’la Perancis
Dipasar tradisional ini, Jangan berharap dapat membeli jajanan pasar atau gorengan,yang bisa makan sambil berbelanja layaknya di Pasar-pasar di Indonesia. Disini tidak mengenal junk food, kalau pun ada fast food yaitu kebab, sisanya hanya Banquette (roti pentung a’la Perancis) sandwich.
Selain semua bahan pangan, seperti biasa, pasar tradisional juga menjadi tempat berjualan benda-benda sandang, tetek bengek kesehatan tubuh dan kulit, dan tentu saja perangkat kecantikan.

Barang-barang loakan
Dan yang paling menarik bagi saya adalah mengunjungi bagian pasar yang menawarkan barang-barang bekas, (jadi ingat pasar loak di Taman Puring –Jakarta) disini dijual berbagai macam barang, mulai dari buku bekas, peralatan dapur bekas, peralatan pertanian, pakaian, CD/DVD/Piringan Hitam, meja, kursi alat elektronik sampai dengan barang-barang antik… Jadi jangan kaget kalau disini barang bekas yang menjadi koleksi  bisa harganya beragam mulai dari 1 euros hingga 500euros
Memilih barang
Oh ya, jangan marah jika menyaksikan gaya penjual Perancis yang galak dan cuek. Prinsip mereka “Take or leave it” Misalnya: saat, kita sedang asyik memilih dan menimang barang, ketika kita bertanya harga, tiba-tiba si penjual sibuk berbicara dengan temannya, kita akan di cuek-in, beda sekali dengan di pasar tradisional di Indonesia yang penjualnya kekeh, bahkan kadang-kadang dibubuhi bualan… saat menawarkan barang dagangannya.

Jumat, 06 Januari 2012

Keju (Fromage) - Perancis

lamecaniqueducoeur.wikispaces.com

“Fromage" (Inggris; Cheese) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan “keju”, saat ini sudah hampir semua makanan ‘‘Western” menggunakan keju, mulai dari Pizza, Sandwich, Burger bahkan salad. Namun tidak semua lidah orang Indonesia suka dengan Keju, apalagi pertama kali mencium baunya, agak aneh buat sebagian orang yang belum terbiasa.

Tapi di Perancis, selain Wine, Keju merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari semua jenis makanan mereka, Bayangkan ada 350 sampai 400 jenis keju[1] yang di buat di Perancis. Dan layaknya wine,  di tiap tiap-tiap region memiliki lembaga standar yang menjamin mutu dari produksi keju, atau yang dikenal dengan appellation d'origine contrôlée (AOC).

Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France)
Tak heran jika orang Perancis juga dikenal sebagai pengkonsumsi keju no 2 paling banyak di dunia (26,1Kg/orang/tahun), setelah Yunani (31,1 Kg/orang/tahun)[2]
Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France)
Dan jika anda berbelanja ke supermarket, anda akan menemukan ber rak-rak jenis keju dengan berbagai ukuran, bermacam-macam rasa dan tentunya dengan harga yang berbeda pula. Selama 4 bulan saya tinggal di Angers – Perancis, belum banyak jenis keju yang saya coba, mungkin baru 4-5 saja, (selama ini juga sering saya makan di Indonesia, seperti; Mozzarella, Cheddar, Brie dan Camembert) yang lainnya belum terlalu menarik buat saya, karena terus terang saya kurang suka baunya.

Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France)
Padahal menurut ahli kesehatan, ada banyak Kandungan Gizi yang terdapat pada Keju, seperti : Protein, Lemak, Mineral, Vitamin. Bahkan mungkin kita pernah melihat iklan bahwa “1 lembar keju sama dengan 2 gelas susu”. 

Memang betul bahwa keju dapat dibuat dari semua susu hewan, mulai dari kambing, sapi, unta, bahkan  Yak (Bos grunniens), sejenis sapi yang banyak ditemukan di daratan tinggi Mongolia. Namun umumnya hanya susu sapi dan kambing yang digunakan sebagai bahan dasar Keju.

Agak sulit untuk menjelaskan proses pembuatan keju, namun berdasarkan literature-literatur yang saya baca tentang proses pembuatan keju, untuk mempermudah pemahaman prosesnya hampir mirip dengan proses “Pembuatan Tahu”. Keju dibentuk dari susu dengan menghilangkan kandungan airnya dengan menggunakan kombinasi rennet dan pengasaman. Bakteri juga digunakan pada pengasaman susu untuk menambahkan teksture dan rasa pada keju. Pembuatan keju tertentu juga menggunakan jamur.

Ada lima tahap proses pembuatan Keju, yaitu :
1. Pengasaman.
Di dalam proses pengasaman susu dipanaskan agar Bakteri Asam Laktat, yaitu Streptococcus   dan Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri ini memakan Laktosa pada susu dan merubahnya menjadi Asam Laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat – zat padat dalam susu  ( Protein Kasein, lemak, beberapa vitamin, dan mineral ) menggumpal dan membentuk    dadih.
2. Pengentalan.
Bakteri Rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan dan membuat protein menggumpal dan menjadi bagian cair dan padat (dadih; seperti tahu lembut).
3. Pengolahan Dadih.
Setelah pemberian Rennet, Keju yang lunak dipindahkan secara hati – hati ke dalam ceatakan,  dan keju yang lainnya diiris, dicincang, dan diperas agar semakin mengeluarkan dadih.
4. Persiapan Sebelum Pematangan.
Sebelum pematangan dadih akan melalui proses pencetakan, penekanan, dan pengasinan.  Selanjutnya, keju haruslah ditekan, sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Lalu,  dilakukan proses pemberian garam agar, keju tidak terasa tawar. Seperti; Emmental, Appenzeller, dan Gruyère.   
5. Pematangan.
Pematangan ( ripening ), adalah proses mengubah dadih – dadih segar menjadi  keju yang
penuh rasa. 


Beberapa proses sebelum proses pematangan dilakukan, yaitu :
     1. Stretching, yaitu dadih diusung lalu diadoni dalam Air Panas untuk menghasilkan tekstur
         yang berserabut, contohnya Keju Mozarella, dan Provolone.
     2. Cheddaring, yaitu dadih yang yang sudah dipotong kemudian ditumpuk untuk
          menghilangkan kelembaban, contohnya Keju Cheddar dan Keju Inggris.
     3. Pencucian, yaitu dadih dicuci dalam Air Hangat untuk menurunkan Tingkat Keasamannya
         dan menjadikan keju yang terasa lembut, contohnya Keju Edam, Gouda, dan Colby.
    4. Pembakaran, yaitu bagi beberapa Keju Keras, dadih dipanaskan hingga suhu 35  ̊C – 56  ̊C.Yang kemudian menyebabkan dadih kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras, contohnya Keju Emmental, Appenzeller, dan Gruyère.   


[1] http://fr.wikipedia.org/wiki/Liste_de_fromages_francais
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Cheese

Minggu, 01 Januari 2012

Minuman Anggur (Wine; Vin)


Wine
chromaonline.com


Pengertian
Cairan manis yang berasal dari buah tanaman Anggur (Vitis Vinifera) ini, sudah dikenal dari zaman Raja Fir'aun sebagai minuman bangsawan. Kalau Anda menyebut minuman anggur maka akan ada dua jenis dalam bahasa Inggris Grape Juice (non Alcohol) dan Wine (Alcohol), sedang buahnya sendiri disebut Grape Fruit. Wine adalah minuman hasil fermentasi dari sari buah anggur yang segar diperas bersama-sama kemudian menghasilkan alkohol yang berkadar  diatas 15% - 40%. Tapi tahukah anda bahwa wine pertama kali ditemukan di Hajji Firuz Tepe - Iran,  Utara pegunungan Zagros (7.000 tahun silam), kemudian menyebar ke Armenia dan turki, serta dibawa dan dikembangkan oleh para pelaut-pelaut mediterania (Italy dan Yunani), termasuk pelaut-pelaut yang berasal dari selatan Prancis (Marseille).

Klasifikasi Wine
Mungkin kalau anda ditanya berapa jenis wine, maka anda akan menjawab berdasarkan warnanya yang sering anda lihat (Red Wine, White Wine dan Rose Wine) jawaban itu tidak salah. Namun sebenarnya Wine dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu:

1.    Still Wine/Natural Wine/Table Wine
cellarviewines.com
Sering dihidangkan bersama-sama dengan makanan utama sehingga disebut Table wine. Disebut ”Natural Wine” karena bakteri ragi yang datang dengan sendiriya ke anggur tadi. Wine inilah yang memiliki 3 jenis warna yang sering kita lihat, yaitu:
Red Wine, Biasanya disajikan bersama-sama makanan yang terbuat dari daging merah (beef, lamb) atau makanan ringan seperti cheese. Dihidangkan pada suhu ruangan (18°C) dalam gelas  Red Wine,  Varietas wine yang sering digunakan, seperti: Cabernet Sauvignon, Merlot, Pinot Noir, Shiraz
White Wine, jenis wine ini paling pas  diminum bersama-sama dengan makanan yang berasal dari daging putih atau seafood (pork, fish, chicken) dan dihidangkan dengan suhu dingin kedalam gelas White wine, Varietas wine yang sering digunakan, diantaranya; Chardonnay, Sauvignon Blanc, Chenin Blac, Semillon, Satuernes, Reisling.
Rose Wine, jenis yang satu ini identik dengan wanita, karena warnanya yang pink, atau lebih sering disebut rose wine. Dapat diminum untuk mengiringi makanan apa saja dan disajikan dalam keadaan dingin pula dalam gelas Rose Wine atau White Wine. Contoh: Tavel, Mateus, Lancers

2.    Sparkling Wine
Mungkin anda jarang mendengar, jenis wine ini, tapi kalau “Champagne” pasti anda tahu. Ya, Champange menjadi ikon jenis wine ini, padahal awalnya wine jenis ini dianggap wine gagal. Merk Champagne yang terkenal adalah DOM Perignon produksi dari Moet Chandon, diambil dari nama seorang baiarawan yang hidup sebelum abad ke-17 bernama Pierre Perignon seorang  kepala gudang anggur  di Biara Hautvillers. Biarawan inilah yang menemukan cara proses wine yang bergelembung (sparkel). Champange merupakan salah satu jenis dari Sparkling wine, namun nama “Champagne”  hanya bisa digunakan oleh Sparkling wine yang diproduksi di Champagne (distrik di Prancis), sedang diluar distrik ini disebut "Mousseux" atau "Crémant". Nama lain sparkling wine adalah seperti Espumante (Portugal), Cava/cuvee (Spanyol), Trento atau Asti (Italia).
Nick.com.au
Sparkling wine adalah wine yang dikombinasikan dengan 2,5 % gula + CO2 dengan kadar alkohol 14% atau kurang. Karena mengandung soda, sehingga pada tutupnya digunakan kawat pengaman, agar menahan gas yang ada didalamnya. Jangan pernah menguncangkan atau mengocok wine jenis ini, kalau tidak mau luka karena tutup yang melayang atau basah karena wine yang menyembur kelur karena gas..Wine ini sangat cocok sekali sebagai pengiring makanan, terutama dessert dan pengiring toast, dengan menggunakan champagne glass/champagne saucer,

3. Fortified Wine
best-holidays-in-algarve.com
Wine jenis ini biasanya lebih banyak digunakan sebagai minuman “after meal” (minuman yang disajikan pada saat dessert), karena tingkat gulanya yang tinggi dan kadar alkohol  yang cukup tinggi 15-21%,  Lebih sering disebut sherry atau port. Negara-negara penghasilnya sedang negara penghasil utama port/sherry adalah Spayol dan Portugal, merk-merk yang cukup terkenal adalah: Amontilado, Tio pepe, Bristol cream

4. Aromatized Wine

linternaute.com
Wine ini sering disebut Vermouth. Wine jenis ini merupakan lawan dari portified wine, Wine jenis ini rasanya sangat kering/ getir/pahit, yang berasal dari ramuan-ramuan  (herbs and spices ) yang ditambahkan kedalamnya. Oleh karena itu lebih banyak digunakan sebagai bahan minuman campuran (cocktail) untuk peneman makanan pembuka (aperitif), merk-merk Vermouth yang terkenal diantaranya; Noilly Prat, Cinzano, Martini, Dubonet