Sabtu, 15 Desember 2012

Mange d'ensemble a Pole Universitaire du Saumurois

Photo Bersama

Hari ini Selasa, 27 November 2013 adalah hari ke 3 (dan hari terakhir) aku harus bangun pagi untuk mengikuti kelas Mm. Sylvine di Université D’Angers Pole Saumur bersama mahasiswa M2 Tourisme.

Seperti halnya 2 kali ke Saumur aku selalu menggunakan Covoiturage (Numpang mobil orang, Cuma bayar separuh harga dibanding naik Train atau bus). Tadi malam François (covoiturageku) sudah bersedia menemuiku di depan Ecole Supérieur de Agriculture–ESA, yang tak jauh dari Université Catholique d’Ouest-Angers.  Jam 07.55 aku sudah berada di depan ESA, Tiga lapis pakaian yang kupakai plus  jaket parasut (yang katanya ; anti dingin) tetap tak mampu menahan dinginnya suhu awal musim dingin ini. Berdasarkan perkiraan cuaca di internet yang sempat kulihat beberapa malam yang lalu, seminggu ini suhu di kota Angers akan berkisar 1° - 3°C, belum lagi tiap hari akan di barengi dengan angin dan hujan gerimis. Pak Jadet (Mahasiswa UNUD – M2 ESTHUA) juga sudah menunggu di depan pemberhetian bus ESA
Chateau du Saumur
 
Tak lama sedan Renault Type Megane berwarna hitam datang, didalamnya selain François juga sudah ada  Margot (hari pertama ke Saumur, aku covoiturage dengannya). Setelah bertegur sapa kami langsung menuju Saumur yang jaraknya hanya ± 1 jam perjalanan dari Angers, cuaca yang masih gelap membuat mata ini terlelap kembali.. kurang tidur akibat bangun fajar tergantikan 30 menit terlelap sepanjang perjalanan.
Masih seperti dulu...
Mendekati Saumur, François mengatakan bahwa ia tidak bisa mengantarkan kami hingga ke tengah kota Saumur, karena ia harus datang lebih awal ke kakantornya. Kamipun tidak keberatan karena memang jadwal kami di Univ D’Angers Pole Saumur juga masih lama. Tepat jam 08.30 kami diturunkan di ujung Rue du Maréchal Leclerc,  Walaupun matahari sudah bersinar terang namun tak terasa sama sekali  hangatnya, bahkan bibirku makin terasa perih oleh dinginnya udara pagi ini. Sambil berjalan menyusuri jalan lurus menuju pusat kota, napasku seperti mengeluarkan asap..
Sisi lain Chateau du Saumur
Tujuan kami tak lain adalah St. Laud Café yang tepat berada tak jauh dari Office du Tourisme, sebagai tempat berlindung dari godaan upps… dari tiupan angin dingin, dan juga tempat ‘’Pipis’’ gratis. Seperti minggu kemarin, aku segera memesan segelas minuman Coklat Panas, untuk menghilangkan rasa dingin. Suasana dalam Café ini sangat antik, dari tulisan papan namanya saja tertulis depuis (dari tahun) 18… (lupa) pokoke sudah uzur.. tapi fasilitanya lengkap dengan free-wifi,  beberapa layar monitor LCD yang menanyangkan sport news, dengan hanya modal secangkir coklat panas seharga 2,40€ aku bisa menikmati fasilitas itu selama yang aku mau (asal ngak malu….)
Perkebunan Anggur berlatar bangunan Chataeu

Coklat panas, sudah habis sejam yang lalu, pelayan sudah 2x menawarkan untuk gelas yang kedua, hufft.. itu tandanya aku sudah harus pamit dari sini, masih 2 jam lagi dari jadwal pertemuan mahasiswa di Pole Saumur.  Kutawarkan ke pak Jadet untuk melihat Château de Saumur, yang berada atas bukit ditengah kota Saumur. … kiri-kanan jalan yang kulalui, masih tak berubah saat pertama kali aku mengunjungi château ini tahun lalu, yang berubah hanyalah pendampingku saja (kalau tahun lalu beramai-ramai, sekarang hanya dengan pak Jadet). Perkebunan Anggur yang berada di belakang Château sudah mulai berguguran daunnya memasuki musim dingin, matahari pagi yang tadi menyambut kedatangan kami sudah berganti dengan awan kelabu yang siap dengan hujan rintik menyirami bumi. Semakin siang udara semakin dingin. Selesai berphoto-photo ria…kami turun dengan menyusuri sisi lain kota, hingga ke jalan utama dipinggir sungai Loire yang terkenal ini dan berakhir di pusat kota lagi untuk menikmati bekal makan siang yang sudah dipersiapkan dari Angers.
Narsis.. Depan Pole Universitaire du Saumurois
Jam 13.30, kami sudah tiba di Pole de Saumur, hanya berselang beberapa menit, teman-teman DDIP lainnya (Komang, Ratih, Arun dan Andre) datang, lengkap dengan tas belajaan besar yang berisi makanan Indonesia yang akan dinikmati bersama pada akhir kelas nanti. Seperti yang telah dijelaskan Mm. Sylvine pada pertemuan pertama, bahwa di pertemuan ke 3 ini akan diakhiri dengan makan bersama, dengan menampilkan makanan tradisional Indonesia dan Perancis.

Tak lama kelas dimulai, satu persatu kelompok maju untuk mempresentasi hasil kerja mereka  tentang objek wisata di Bali dan Lombok, yang sudah diskusikan pada 2 pertemuan yang lalu. Kelompokku yang terdiri dari Sylvain, Nicolas, Fiona dan Komang, akan menampilkan Object wisata yang terkait dengan Mountain Sport terutama Mountain Bike dan River Rafting di Bali. Bahan-bahan dan informasi yang kuketahui sudah selesai mereka kompilasi dalam bentuk power point. Mendapat giliran terakhir presentasi, memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk lebih banyak berdiskusi tentang hal-hal yang belum jelas. Untungnya presentasi ini dibuat dan dijelaskan dalam bahasa Inggris jadi lebih mudah bagiku memahaminya. Presentasi berjalan dengan lancar..yess
 
 
 

Acara yang ditunggu-tunggu tiba, MAKAN bersama….


 

Meja dosen dan meja belajar barisan paling depan telah berubah menjadi meja panjang penuh dengan makanan, di sebelah kiri tersusun makanan Indonesia buatan kami, mulai dari Sate Ayam, Soup Ayam, Perkedel mini, Bakwan dan sebagai dessert adalah Kelepon sedang disebelah kanan makanan  yang disiapkan oleh teman-teman Perancis, berupa berbagai jenis keju (Fromage), Roti pentung (Baguette) berbagai jenis daging asap, ham, saucisson, olive oil dan buah olive kalengan juga chocolate gateau sebagai dessert lengkap dengan berbagai jus buah yang tak kalah penting adalah wine dan cider.



 





 
 
Sate jadi makanan Favorit
Senang juga melihat teman-teman Perancis ini menyukai semua makanan yang kami buat. Hampir semuanya ludessss terutama sate dan perkedel. Namun sebaliknya saat disuruh mencicipi makanan a’la Perancis, tak semuanya bisa masuk ke mulut, terutama keju.. mereka bilang bahwa salah satu keju yang ada yaitu Roquefort, adalah keju yang terenak, namun tidak bagi kami, baunya yang sama sekali tidak enak (mungkin sama kali rasanya saat orang Bule disuruh mencicipi Durian). Acara makan-makan ini berakhir hingga pukul 18.00, usai berphoto bersama.


 

1 komentar:

  1. aslinya bikin ngiler nih,,,

    kang klo ada info beasiswa Prancis buat s2 teknik informatika boleh deh krim2 ke maginomagi@gmail.com ^^
    sy mhs tingkat akhir jurusan TI :D

    BalasHapus