Minggu, 16 Desember 2012

Perjalanan ke Paris (Pemilihan Ketua.. Persatuan Pelajar Indonesia - PPI Perancis)..... part 1

Menara Eiffel dimalam hari
Setelah dengan penuh pertimbangan akhirnya kuputuskan untuk pergi juga ke Paris, apalagi setelah Faddy Ardiyan, sekretaris panitia Pemilihan Ketua PPI Perancis, mengirimkan email lagi meyakinkan kalau tiket TGV yang dibeli akan diganti oleh panitia, plus akan disediakan hotel, bagi 15 orang pemesan pertama (sudah kaya iklan KPR aja…he..he..)
Gare D'Angers Saint Laud
Malam setelah pulang dari Saumur, aku langsung mengirimkan e-ticket TGV-ku ke panitia. Dengan harapan akan segera dikonfirmasi dan mendapat prioritas pengantian nantinya. Sesuai dengan Undangan Pemilihan Ketua Persatuan Pelajar Indonesia - PPI Perancis, aku memilih untuk berangkat hari Jum’at pagi (30/11/12) dengan TGV pukul 09.39 yang langsung menuju Paris Montparnasse,  dengan pertimbangan agar tiba di KBRI agak pagian, sehingga masih bisa menikmati berbagai jenis makanan Indonesia  di kantin KBRI dilajutkan dengan sholat Jum’at.
Selama 2 malam kepergianku ke Paris, akan ada Ifan (Anak D4 STP Sahid yang baru pulang Training di Aigeus-Mortes dekat Nimes di selatan Perancis) yang sudah menginap beberapa malam disini, sebelum kepulangannya ke Indonesia tanggal 6 Desember.
Suasana D'Angers Gare Saint Laud
Selesai mandi, sarapan sebungkus Mie Goreng made in Thailand + segelas Cà Phe Hoà Tan (Kopi 3in1) made in Vietnam, aku langsung berangkat menuju La Gare St. Laud Angers…. Hgrrrrrrrrr walau sudah jam 8.30 pagi, udara masih dingin sekali (mungkin -1°C). Suasana di La gare sudah cukup ramai apalagi ini hari Jum’at week-end, buat mahasiswa yang tidak ada kuliah pastinya sudah sibuk pulang kampong atau rumah masing-masing.
Horeeee....Keretaku tiba!!!
Sambil menunggu kereta datang sekaligus menghalau rasa dingin, aku berkeliling-keliling la gare. Tak lama TGV  dengan no 8818, tiba lima menit sebelum keberangkatan. Voiture (gerbong)ku berada di no 7, berarti cukup jauh ke depan (baca: biasanya 1 TGV sampai 24 gerbong). Yupp… TGV ini ternyata sudah berisi penumpang yang berasal dari Nantes, sebagai kota awal keberangkatan. Tempat duduk no 065 yang aku duduki menghadap kedepan, agar tidak pusing selama 2.5 jam perjalanan Angers-Paris.
Sinar Matahari tak berdaya melawan dinginnya udara musim dingin
Headphone yang selalu menemaniku kupasangkan ditelinga untuk menghibur sekaligus menggurangi rasa sakit dikuping akibat cepatnya TGV (baca: TGV-Train a Grande Vitesse salah satu kereta tercepat di dunia, kecepatannya bisa mencapai 574.8km/jam). Selama perjalanan kulihat kiri kanan yang biasanya berwarna hijau, berubah menjadi warna putih dengan salju tipis. Matahari bersinar terang, namun kehangatannya dikalahkan oleh dinginnya udara musim dingin. Setelah beberapa lama TGV berjalan, suasana gerbong sudah mulai hangat, bahkan aku merasa kegerahan, dengan jaket yang menutupi baju 3 lapisku. Bosan dengan pemandangan yang semuanya nampak putih, kugantikan dengan memeramkan mata … setelah sempat transit di Le Mans, TGV berjalan cepat menuju Paris.
 
Suasana La Gare Montparnasse
Tepat jam 11.19 tiba La Gare Paris Montparnasse..aku berlari kecil menuju Accueil de Information untuk mendapatkan  Peta Rute Metro/Bus kota Paris, walaupun aku sudah beberapa kali ke Paris, namun rasanya akan lebih aman dengan memegang peta, maklum selain bahasa Perancisku masih blepotan, orang Paris juga agak sombong kalau ditanya, stereotypenya penduduk kota metropolitan. Segera menuju stasiun metro yang berada dibawah Montparnasse, dengan M6 aku berhenti di stasiun Trocadéro (yang kalau naik keatas sudah berada tepat depan menara Eiffel) untuk berganti M9 arah ke Pont de Sèvres, agar langsung bisa berhenti di station La Muette yang tak jauh dari KBRI.
 
Suasana La Gare Montpartnasse
Keluar dari stasiun metro aku langsung menuju Rue Contambert, tak sulit mencarinya karena aku sudah beberapa kali berkunjung ke KBRI. Dari jauh sudah terlihat bangunan berarsitek  renaissance yang didepannya berkibar dua bendera, Merah-Putih dan Bendera ASEAN, ya gedung yang berada pojok Rue Contambert bernomor 47-49 itu adalah Ambassade d’Indonésie - Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Suasana Station Metro La Muette
Saat memasuki KBRI aku bertemu dengan pak Aan dan pak Eko, dua orang pejabat dari Kementrien Perikanan dan Kelautan yang baru saja selesai mengikuti sidang di OCDE. Bersama mereka, aku menikmati sajian menu Indonesia di Kantin KBRI, tak lama mulai banyak teman-teman PPI lainnya yang berdatangan untuk sama-sama mengikuti sholat Jum’at, termasuk kang Ade (Dosen UNPAD- candidat Ph.D di Univ Paris 4) yang baru tiba dari Indonesia.
Di depan KBRI
Selesai sholat jum’at, aku masih sempat bertemu dengan teman-teman perwakilan PPI daerah lainnya yang juga baru datang, termasuk juga mendapat wejangan khusus dari Atase Pendidikan Kebudayaan (Prof. Ahklus).

Karena belum kelihatan panitia yang bisa memberikan info tentang kepastian tempat  bermalam, kuhubungi Sukma (Mahasiwa DDIP dari UNUD tempatku bermalam di Paris beberapa waktu lalu). Syukur dia mempersilakanku untuk bermalam ditempatnya. Sambil mengisi waktu senggang, aku putuskan pergi  ke daerah Art et Métier, untuk sekedar membeli souvenir-souvenir Paris yang murah-meriah. Saat berada dalam perjalanan Rahmad (Ketua PPI Paris) menelpon, mengabarkan kalau malam ini aku sudah disediakan kamar di Hotel Ibis Budget (d/h Etaps Hôtel) di daerah Porte d’Orléans, berarti aku tidak perlu ke Stalingrad, tempat tinggalnya Sukma.



Suasana Ville d'Italie
Masih berkeliling di daerah Art et Métiers, dan menyusuri Ville d’Italie  menikmati suasana perkampungan orang Italia dengan berbagai macam toko, mulai toko buah, sayur, ikan, boulangerie, pâtisserie, pizzéria,  dan lain-lain. Hingga bertemu Les Halles. Cukup penat dan rasa dingin yang mengigit kuputuskan untuk segera menuju hotel, dengan M4 arah Porte d’Orléans sesuai dengan arahan Rahmad.
Les Halles
Sulit juga untuk menemukan hotel Ibis Budget ini, karena ternyata letaknya berada di sebrang jalan Tol, yang berdekatan dengan hotel Ibis Style dan Hotel Novotel. Hmm.. walaupun kecil dan minimalis, apalagi terdapat 3 kasur  lengkap dengan duvet dan TV cukup nyaman juga tinggal hotel ini,
 
 
Kamar 301 Hotel Ibis Budget Porte D'Orleans
Dari kamar ini juga bisa kulihat kemacetan di jalanan Paris menjelang Week-End ini, Tak lama Ari Sentani (Salah satu bakal calon Ketua PPI-Perancis yang juga mahasiswa  M2 Université Saint Nazaire – Nantes) menelponku, menanyakan lokasi hotel tesebut, ia akan menjadi rekan sekamarku selama menginap di hotel ini. Hanya berselang 15 menit, Ari dan Pak Abdu (Candidat Ph.D di Universitas yang sama dengan Ari) sudah muncul didepan pintu kamar 301 ini. Setelah berkenalan ternyata asik juga  anaknya dan cukup luas wawasannya, Dia sudah aktif di PPI Perancis  sejak tahun pertama ia kuliah di Perancis ini. Begitu juga dengan pak Abdu yang baru datang 1 bulan yang lalu ke Perancis. Ari dan pak Abdu ternyata berasal dari universitas yang sama yakni UNISULA Semarang  dengan fakultas yang sama pula TEHNIK. Selesai sholat Magrib, kami kembali ke KBRI, karena menurut info akan ada pertemuan persiapan menjelang Pemilihan PPI Perancis besok pagi….
Kemacetan juga ada di Paris
Setibanya di KBRI kami dipersilakan untuk segera bergabung dengan teman-teman lain yang telah berdiskusi hangat di ruang rapat KBRI, agenda malam ini ada memantapkan kembali aturan dan tata acara esok pagi. Banyak kenalan baru yang aku temui disini, mulai dari teman-teman PPI Paris sendiri maupun perwakilan dari daerah-daerah lainnya (PPI La Rochelle, PPI Bordeaux, PPI Loraine, dll).
Tetap.....eKsis (or "Narsis")
Jam 21.30 waktunya kami kembali ke hotel, kami bertiga (aku, ari, abdu) memutuskan berjalan untuk naik metro dari Trocadero sekalian melihat nuansa Tour Eiffel dimalam hari, ditengah perjalanan kami bertemu dengan Iyan Xavier yang ternyata “juru keker” (baca: Photographer) PPI Paris, jadilah kami “model amatir”. Lumayan kapan lagi diphoto dari tukang photo asli… he..he…
Gaya rek...!!
 

1 komentar: