Menara Eiffel dimalam hari |
Setelah dengan penuh pertimbangan
akhirnya kuputuskan untuk pergi juga ke Paris, apalagi setelah Faddy Ardiyan, sekretaris
panitia Pemilihan Ketua PPI Perancis, mengirimkan email lagi meyakinkan kalau tiket TGV
yang dibeli akan diganti oleh panitia, plus akan disediakan hotel, bagi 15
orang pemesan pertama (sudah kaya iklan KPR aja…he..he..)
Gare D'Angers Saint Laud |
Malam setelah pulang dari Saumur, aku langsung mengirimkan
e-ticket TGV-ku ke panitia. Dengan harapan akan segera dikonfirmasi dan
mendapat prioritas pengantian nantinya. Sesuai dengan Undangan Pemilihan Ketua
Persatuan Pelajar Indonesia - PPI Perancis, aku memilih untuk berangkat hari Jum’at pagi (30/11/12) dengan TGV pukul 09.39 yang langsung menuju
Paris Montparnasse, dengan pertimbangan
agar tiba di KBRI agak pagian, sehingga masih bisa menikmati berbagai jenis
makanan Indonesia di kantin KBRI
dilajutkan dengan sholat Jum’at.
Selama 2 malam kepergianku ke
Paris, akan ada Ifan (Anak D4 STP Sahid yang baru pulang Training di Aigeus-Mortes dekat Nimes di selatan Perancis) yang sudah menginap beberapa malam
disini, sebelum kepulangannya ke Indonesia tanggal 6 Desember.
Suasana D'Angers Gare Saint Laud |
Selesai mandi, sarapan sebungkus
Mie Goreng made in Thailand + segelas Cà Phe Hoà Tan (Kopi 3in1) made in
Vietnam, aku langsung berangkat menuju La Gare St. Laud Angers…. Hgrrrrrrrrr
walau sudah jam 8.30 pagi, udara masih dingin sekali (mungkin -1°C). Suasana di
La gare sudah cukup ramai apalagi ini hari Jum’at week-end, buat mahasiswa yang
tidak ada kuliah pastinya sudah sibuk pulang kampong atau rumah masing-masing.
Horeeee....Keretaku tiba!!! |
Sambil menunggu kereta datang
sekaligus menghalau rasa dingin, aku berkeliling-keliling la gare. Tak lama
TGV dengan no 8818, tiba lima menit
sebelum keberangkatan. Voiture
(gerbong)ku berada di no 7, berarti cukup jauh ke depan (baca: biasanya 1 TGV
sampai 24 gerbong). Yupp… TGV ini ternyata sudah berisi penumpang yang berasal
dari Nantes, sebagai kota awal keberangkatan. Tempat duduk no 065 yang aku
duduki menghadap kedepan, agar tidak pusing selama 2.5 jam perjalanan
Angers-Paris.
Sinar Matahari tak berdaya melawan dinginnya udara musim dingin |
Headphone yang selalu menemaniku
kupasangkan ditelinga untuk menghibur sekaligus menggurangi rasa sakit dikuping
akibat cepatnya TGV (baca: TGV-Train a
Grande Vitesse salah satu kereta tercepat di dunia, kecepatannya bisa
mencapai 574.8km/jam). Selama perjalanan kulihat kiri kanan yang biasanya
berwarna hijau, berubah menjadi warna putih dengan salju tipis. Matahari
bersinar terang, namun kehangatannya dikalahkan oleh dinginnya udara musim
dingin. Setelah beberapa lama TGV
berjalan, suasana gerbong sudah mulai hangat, bahkan aku merasa kegerahan,
dengan jaket yang menutupi baju 3 lapisku. Bosan dengan pemandangan yang
semuanya nampak putih, kugantikan dengan memeramkan mata … setelah sempat transit
di Le Mans, TGV berjalan cepat menuju
Paris.
Suasana La Gare Montparnasse |
Tepat jam 11.19 tiba La Gare Paris Montparnasse..aku
berlari kecil menuju Accueil de
Information untuk mendapatkan Peta
Rute Metro/Bus kota Paris, walaupun aku sudah beberapa kali ke Paris, namun
rasanya akan lebih aman dengan memegang peta, maklum selain bahasa Perancisku
masih blepotan, orang Paris juga agak
sombong kalau ditanya, stereotypenya
penduduk kota metropolitan. Segera menuju stasiun metro yang berada dibawah Montparnasse,
dengan M6 aku berhenti di stasiun Trocadéro
(yang kalau naik keatas sudah berada tepat depan menara Eiffel) untuk berganti M9
arah ke Pont de Sèvres, agar langsung
bisa berhenti di station La Muette
yang tak jauh dari KBRI.
Keluar dari stasiun metro aku langsung menuju Rue Contambert, tak sulit
mencarinya karena aku sudah beberapa kali berkunjung ke KBRI. Dari jauh sudah
terlihat bangunan berarsitek renaissance yang didepannya berkibar dua
bendera, Merah-Putih dan Bendera ASEAN, ya gedung yang berada pojok Rue
Contambert bernomor 47-49 itu adalah Ambassade d’Indonésie - Kedutaan Besar
Republik Indonesia.
Suasana Station Metro La Muette |
Saat memasuki KBRI aku bertemu dengan pak Aan dan pak Eko, dua orang
pejabat dari Kementrien Perikanan dan Kelautan yang baru saja selesai mengikuti
sidang di OCDE. Bersama mereka, aku menikmati sajian menu Indonesia di Kantin
KBRI, tak lama mulai banyak teman-teman PPI lainnya yang berdatangan untuk
sama-sama mengikuti sholat Jum’at, termasuk kang Ade (Dosen UNPAD- candidat
Ph.D di Univ Paris 4) yang baru tiba dari Indonesia.
Di depan KBRI |
Selesai sholat jum’at, aku masih sempat bertemu dengan teman-teman
perwakilan PPI daerah lainnya yang juga baru datang, termasuk juga mendapat
wejangan khusus dari Atase Pendidikan Kebudayaan (Prof. Ahklus).
Karena belum kelihatan panitia yang bisa memberikan info tentang kepastian
tempat bermalam, kuhubungi Sukma
(Mahasiwa DDIP dari UNUD tempatku bermalam di Paris beberapa waktu lalu). Syukur
dia mempersilakanku untuk bermalam ditempatnya. Sambil mengisi waktu senggang,
aku putuskan pergi ke daerah Art et Métier, untuk sekedar membeli souvenir-souvenir
Paris yang murah-meriah. Saat berada dalam perjalanan Rahmad (Ketua PPI Paris)
menelpon, mengabarkan kalau malam ini aku sudah disediakan kamar di Hotel Ibis Budget
(d/h Etaps Hôtel) di daerah Porte
d’Orléans, berarti aku tidak perlu ke Stalingrad,
tempat tinggalnya Sukma.
Suasana Ville d'Italie |
Masih berkeliling di daerah Art et Métiers, dan menyusuri Ville
d’Italie menikmati suasana perkampungan
orang Italia dengan berbagai macam toko, mulai toko buah, sayur, ikan, boulangerie, pâtisserie, pizzéria, dan lain-lain. Hingga bertemu Les Halles. Cukup penat dan rasa dingin
yang mengigit kuputuskan untuk segera menuju hotel, dengan M4 arah Porte d’Orléans sesuai dengan arahan
Rahmad.
Les Halles |
Sulit juga untuk menemukan hotel
Ibis Budget ini, karena ternyata letaknya berada di sebrang jalan Tol, yang
berdekatan dengan hotel Ibis Style dan Hotel Novotel. Hmm.. walaupun kecil dan
minimalis, apalagi terdapat 3 kasur
lengkap dengan duvet dan TV cukup nyaman juga tinggal hotel ini,
Kamar 301 Hotel Ibis Budget Porte D'Orleans |
Dari kamar ini juga bisa kulihat kemacetan di jalanan Paris menjelang Week-End ini, Tak lama Ari Sentani (Salah satu
bakal calon Ketua PPI-Perancis yang juga mahasiswa M2 Université Saint Nazaire – Nantes)
menelponku, menanyakan lokasi hotel tesebut, ia akan menjadi rekan sekamarku
selama menginap di hotel ini. Hanya berselang 15 menit, Ari dan Pak Abdu
(Candidat Ph.D di Universitas yang sama dengan Ari) sudah muncul didepan pintu
kamar 301 ini. Setelah berkenalan ternyata asik juga anaknya dan cukup luas wawasannya, Dia sudah
aktif di PPI Perancis sejak tahun
pertama ia kuliah di Perancis ini. Begitu juga dengan pak Abdu yang baru datang
1 bulan yang lalu ke Perancis. Ari dan pak Abdu ternyata berasal dari
universitas yang sama yakni UNISULA Semarang
dengan fakultas yang sama pula TEHNIK. Selesai sholat Magrib, kami
kembali ke KBRI, karena menurut info akan ada pertemuan persiapan menjelang
Pemilihan PPI Perancis besok pagi….
Kemacetan juga ada di Paris |
Setibanya di KBRI kami
dipersilakan untuk segera bergabung dengan teman-teman lain yang telah
berdiskusi hangat di ruang rapat KBRI, agenda malam ini ada memantapkan kembali
aturan dan tata acara esok pagi. Banyak kenalan baru yang aku temui disini,
mulai dari teman-teman PPI Paris sendiri maupun perwakilan dari daerah-daerah
lainnya (PPI La Rochelle, PPI Bordeaux, PPI Loraine, dll).
Tetap.....eKsis (or "Narsis") |
Jam 21.30 waktunya kami kembali
ke hotel, kami bertiga (aku, ari, abdu) memutuskan berjalan untuk naik metro
dari Trocadero sekalian melihat nuansa Tour Eiffel dimalam hari, ditengah
perjalanan kami bertemu dengan Iyan Xavier yang ternyata “juru keker” (baca:
Photographer) PPI Paris, jadilah kami “model amatir”. Lumayan kapan lagi diphoto
dari tukang photo asli… he..he…
Menyenangkan sekali ya pak.
BalasHapus