Université De La Rochelle |
Tak sia-sia keikut-sertaanku pada Pemilihan Ketua PPI Perancis beberapa waktu
yang lalu, kalau dulu kemana-mana aku selalu menggunakan couchsurfing sebagai sarana untuk mencari akomodasi Gratis,
sekarang dengan jaringan PPI aku lebih mudah menemukan tempat berlindung dari
cuaca di malam hari.
Pemandangan Esplanade d'Arc dari depan Mediathèque |
Kali ini perjalanan kuarahkan menuju kota-kota di barat Perancis, La
Rochelle dan Bordeaux, dua kota yang cukup familiar ditelinga orang Indonesia.
Ya kedua kota ini memang menjadi ikon bagi orang-orang yang belajar Perhotelan,
La Rochelle dikenal luas sebagai salah satu Universitas ternama untuk bidang Perhotelan
& Tourism, sedang Bordeaux…. hmmm identik dengan Vin
Rouge (Anggur Merah) yang top
markotoppp sedunia.
Hari ini (Sabtu, 22 Desember 2012)
aku akan pergi ke La Rochelle yang
jaraknya 153,41 Km dari Angers. Jam 12.30 dengan Eddy D, sang covoiturage
pemilik kendaraan Audi A3 yang cukup nyaman dengan cukup membayar 11€
(lebih murah 75% dibanding naik TGV: Kereta Cepat Perancis). Tak lama setelah
menunggu depan Pintu Jardin du Plante – Angers, Eddy muncul dengan
kendaraannya. Perjalanan selama ± 2.5 jam melalui jalan-jalan tol yang lurus dan panjang dengan kondisi jalan
yang sangat baik, membuat perjalanan ini sangat nyaman, tapi juga membosankan,
karena dikiri-kanan hanya terlihat hamparan hijau tanah-tanah pertanian yang
baru ditanami gandum.
La Gare La Rochelle |
Jam 15.00, kami tiba di la Gare
(Stasiun Kereta) - La Rochelle, Gedung besar dengan arsitek yang unik membuatnya
terlihat megah, Bang Henky (Candidate Doctorat Géographie-Université La
Rochelle yang juga Ketua PPI La Rochelle) sudah menungguku di sana. Kami berdua
langsung menuju pusat kota La Rochelle
dengan berjalan kaki yang jaraknya tak jauh dari La Gare. Dari jauh sudah nampak
Landscape kota La Rochelle Tour de la Chaine dan Tour St Nicolas. Dua menara yang dahulu berfungsi
sebagai tempat mengawasi keluar masuknya kapal ke dalam pelabuhan. Tak lama
berselang Bang Raymon (Candidate Doctorat Technique - Université La Rochelle berasal
dari Univ Negeri Padang) juga bergabung
dengan kami, sambil menyusuri pinggiran Vieux
Port dimana berjejer café-café dan restaurant yang menawarkan berbagai
makanan dan minuman khas, plus pemandangan yang menarik menghadap ke dermaga. Dari
Place Barentin, sambil melihat anak-anak bermain ice skating di papan es
imitasi, kami bisa melihat Grosse Horloge,
Pintu gerbang yang megah menuju kota tua, seperti ciri khas kota-kota tua di Perancis lainnya, jalan-jalan dibuat dari
batu-batu yang tersusun rapih dengan bangunan-bangunan yang berarsitektur renaissance yang terbuat dari batu kapur
dengan warna cream alami, dilengkapi dengan pernak-pernik lampu-lampu natal.
Pintu gerbang Grosse Horloge |
Rue de Palais dan Rue Chaudier menjadi jalan utama di kota tua ini, dikiri
kanannya penuh dengan toko-toko souvenir, pakaian, parfum hingga makanan khas
kota La Rochelle. Cathédrale besar yang berada di depan Place de
Verdun, nampak gagah, walaupun di depannya masih direnovasi.
Cathédrale |
Kami berbelok ke arah Rue Gargoulleau,
untuk melihat pasar tradisonal yang sudah ada sejak abad XIX, di Place du Marché, disini berjejer rapih
para pedagang sayur-mayur, buah-buahan, keju, ikan dan daging, lengkap pokoke…
tepat didepannya kita juga bisa melihat bagunan tua yang menggunakan kayu
sebagai penganti besi. Berjalan lurus melalui jalan Rue Des Merciers hingga berada di depan Hôtel de Ville, disini
terlihat Mairie de la Rochelle yang
nampak unik, walau ukurannya lebih kecil dibanding dengan Mairie di kota-kota lainnya.
Tak lama bergabung Imam (Candidate Doctorat Technique - Université La Rochelle berasal
dari Univ Indonesia) bersama kami.
Binatang koleksi Parc de Animalier |
Puas menyusuri kota tua, kami kemudian menuju Parc de Animalier, saat di perjalanan sempat bertegur-sapa dengan
Maya (M2 Planologi dari Univ Dipenogoro Semarang), yang sedang menemani
temannya membeli sepeda di toko second hand. Kebun binatang (Parc de Animalier) kecil yang terbuka
untuk umum ini sangat cantik, apalagi di musim semi dan musim panas pasti penuh
dengan bunga-bunga. Koleksi binatangnya tak terlalu banyak, mulai dari bebagai
jenis ayam, burung, hingga keledai. namun cukup menarik untuk bersantai bersama
keluarga.
Pantai… ya pantai menjadi ikon utama pariwisata di La Rochelle, karena
setiap musim panas akan datang beribu-ribu orang perancis, menghabiskan liburan
musim panasnya di pantai barat Perancis ini. Salah satunya adalah Plage (Pantai) de la Concurrence dari pantai ini juga terlihat jelas Tour de Lanterne. Kami berempat
melanjutkan perjalanan menyusuri Esplanade
St. Jean d’Arc hingga ke Cours des
Dames untuk menyaksikan Marché de
Noel (pasar malam menyambut natal).
Tour de Lanterne. |
Tour de Lanterne dimalam hari |
Perut sudah terasa lapar, setelah berjalan cukup jauh menyusuri kota tua, pilihan
menu yang paling disukai, KEBAB ya…hanya ini makanan yang dijamin halal bagi
kami, mahasiswa yang muslim. Ada beberapa toko kebab yang katanya enak di kota
ini. Tapi Imam merekomendasikan kebab Tunisia yang berada di Rue Léonce Vieljeuex, sebagai pilihan.
Perut sudah kenyang.. perjalanan dilanjutkan kembali, sambil menikmati sinar
lampu-lampu kota di pinggiran Vieux Port,
kami bertemu dengan beberapa teman Indonesia lainnya, temasuk teman-teman FSRD
dari ITB yang sedang mengadakan exposition di La Rochelle.
Malam semakin larut
dan udara semakin dingin, ngobrol-ngobrol dilanjukan dalam salah satu cafe di
tempat yang sama. Crêpe dan Chocó hangat menjadi menu berikutnya… turut
bergabung kali ini Bang Bois (Doctorat Technique - Université La Rochelle berasal
dari Univ Syahkuala Banda Aceh, Status resminya February 2013). Obrolan +
Candaan yang tak habis-habisnya membuat waktu terasa cepat, pukul 22.00 kami
memutuskan untuk pulang, obrolan masih di lanjutkan selama perjalanan pulang ke
appartement masing-masing, yang kebetulan searah di sekitar kampus Université
La Rochelle.
Suasana pantai dan hotel-hotel pingir pantai "Les Minis" |
Malam ini aku akan menginap di Appartement Bang Henky di dekat Plage des Minis, daerah yang terkenal di
La Rochelle, dengan pantai dan juga Marina
terutama bagi mereka yang memiliki yacht-yacht mewah. Jam 09.00 pagi aku baru
terbangun, lelah berjalan semalaman, tergantikan dengan tidur pulas di appartement bang Henky ini. Dari balik kaca jendela
terlihat kolam renang yang ditutupi terpal hijau, dan nampak juga pantai di
belakang bagunanan ini. Selesai mandi, aku menyempatkan diri untuk berkeliling
pantai Les Minis, Melihat
bangunan-bangunan appartement di sekelilingnya, aku jadi teringat Hotel
Marbella di yang terletak di bibir pantai Anyer, hanya bedanya disini tidak ada
pohon kelapa dan Pasir putih yang membentang sepanjang pantai. namun soal
kebersihan jangan ditanya… bersih sekali.
Port de Plaisance ''Les Minis'' |
Jam 11.00 aku sudah berada di depan Port
de Minis, untuk menunggu Mme Laura, yang akan menjadi tumpanganku
(baca ; Covoiturage) ke Bordeaux. Mobil Peugeot Merah berhenti tepat
didepan aku dan bang Hengky berdiri, keluar perempuang separuh baya, berambut
pirang…. Désolée il n’y a pas place pour
vous !!!!! (sambil menunjukkan kursi belakang yang penuh dengan
barang-barang) Haaaaaaa… kaget aku dia bebicara seperti itu, karena dari tadi
pagi ia sudah menelponku tentang tempat untuk menjemputku. Waduhhhhhh
berantakan dech.. rencana untuk mengelilingi Bordeaux siang ini. Malas aku
berdebat, kami tinggalkan dia… dengan meminjam computer bang Hengky searching covoiturage berikutnya aku
lakukan, Alhamdulillah masih ada,
Sebastian yang akan berangkat ke
Bordeaux jam 14.00 mengkonfirmasi kesediannya untuk menjadi Covoiturage-ku.
Inilah hikmahnya… ternyata mobil Sebastian lebih Bagus BMW seri terakhir!!!,
dan ia cukup lancar berbahasa Inggris, plus dimobilnya yang mewah ini hanya aku
yang menjadi penumpangnya….Allah maha baik ya..
Merci Mes amis à La Rochelle
Merci Mes amis à La Rochelle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar