Photo Bersama |
Hari ini Selasa, 27 November 2013 adalah hari ke 3 (dan hari terakhir) aku
harus bangun pagi untuk mengikuti kelas Mm. Sylvine di Université D’Angers Pole Saumur bersama mahasiswa M2 Tourisme.
Seperti halnya 2 kali ke Saumur aku selalu menggunakan Covoiturage (Numpang mobil orang, Cuma bayar separuh harga
dibanding naik Train atau bus). Tadi malam François
(covoiturageku) sudah bersedia menemuiku di depan Ecole Supérieur de
Agriculture–ESA, yang tak jauh dari Université Catholique d’Ouest-Angers. Jam 07.55 aku sudah berada di depan ESA, Tiga
lapis pakaian yang kupakai plus jaket
parasut (yang katanya ; anti dingin) tetap tak mampu menahan dinginnya
suhu awal musim dingin ini. Berdasarkan perkiraan cuaca di internet yang sempat
kulihat beberapa malam yang lalu, seminggu ini suhu di kota Angers akan
berkisar 1° - 3°C, belum lagi tiap hari akan di barengi dengan angin dan hujan
gerimis. Pak Jadet (Mahasiswa UNUD – M2 ESTHUA) juga sudah menunggu di depan
pemberhetian bus ESA
Chateau du Saumur |
Tak lama sedan Renault Type Megane berwarna hitam datang, didalamnya selain
François juga sudah ada Margot (hari pertama ke Saumur, aku
covoiturage dengannya). Setelah bertegur sapa kami langsung menuju Saumur yang jaraknya
hanya ± 1 jam perjalanan dari
Angers, cuaca yang masih gelap membuat mata ini terlelap kembali.. kurang tidur
akibat bangun fajar tergantikan 30 menit terlelap sepanjang perjalanan.
Masih seperti dulu... |
Sisi lain Chateau du Saumur |
Tujuan kami tak lain adalah St. Laud Café
yang tepat berada tak jauh dari Office du Tourisme, sebagai tempat berlindung
dari godaan upps… dari tiupan angin dingin, dan juga tempat ‘’Pipis’’ gratis. Seperti
minggu kemarin, aku segera memesan segelas minuman Coklat Panas, untuk
menghilangkan rasa dingin. Suasana
dalam Café ini sangat antik, dari tulisan papan namanya saja tertulis depuis (dari tahun) 18… (lupa) pokoke sudah
uzur.. tapi fasilitanya lengkap dengan free-wifi, beberapa layar monitor LCD yang menanyangkan sport
news, dengan hanya modal secangkir coklat panas seharga 2,40€ aku bisa menikmati
fasilitas itu selama yang aku mau (asal ngak malu….)
Perkebunan Anggur berlatar bangunan Chataeu |
Coklat panas, sudah habis sejam yang lalu, pelayan sudah 2x menawarkan
untuk gelas yang kedua, hufft.. itu tandanya aku sudah harus pamit dari sini,
masih 2 jam lagi dari jadwal pertemuan mahasiswa di Pole Saumur. Kutawarkan ke pak Jadet untuk melihat Château de Saumur, yang berada atas
bukit ditengah kota Saumur. … kiri-kanan jalan yang kulalui, masih tak berubah
saat pertama kali aku mengunjungi château ini tahun lalu, yang berubah hanyalah
pendampingku saja (kalau tahun lalu beramai-ramai, sekarang hanya dengan pak
Jadet). Perkebunan Anggur yang berada di belakang Château sudah mulai
berguguran daunnya memasuki musim dingin, matahari pagi yang tadi menyambut
kedatangan kami sudah berganti dengan awan kelabu yang siap dengan hujan rintik
menyirami bumi. Semakin siang udara semakin dingin. Selesai berphoto-photo
ria…kami turun dengan menyusuri sisi lain kota, hingga ke jalan utama dipinggir
sungai Loire yang terkenal ini dan
berakhir di pusat kota lagi untuk menikmati bekal makan siang yang sudah
dipersiapkan dari Angers.
Narsis.. Depan Pole Universitaire du Saumurois |
Jam 13.30, kami sudah tiba di Pole de Saumur, hanya berselang beberapa
menit, teman-teman DDIP lainnya (Komang, Ratih, Arun dan Andre) datang, lengkap
dengan tas belajaan besar yang berisi makanan Indonesia yang akan dinikmati
bersama pada akhir kelas nanti. Seperti yang telah dijelaskan Mm. Sylvine pada
pertemuan pertama, bahwa di pertemuan ke 3 ini akan diakhiri dengan makan
bersama, dengan menampilkan makanan tradisional Indonesia dan Perancis.
Tak lama kelas dimulai, satu persatu kelompok maju untuk mempresentasi
hasil kerja mereka tentang objek wisata
di Bali dan Lombok, yang sudah diskusikan pada 2 pertemuan yang lalu. Kelompokku
yang terdiri dari Sylvain, Nicolas, Fiona dan Komang, akan menampilkan Object
wisata yang terkait dengan Mountain Sport terutama Mountain Bike dan River
Rafting di Bali. Bahan-bahan dan informasi yang kuketahui sudah selesai
mereka kompilasi dalam bentuk power point. Mendapat giliran terakhir presentasi,
memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk lebih banyak berdiskusi
tentang hal-hal yang belum jelas. Untungnya presentasi ini dibuat dan
dijelaskan dalam bahasa Inggris jadi lebih mudah bagiku memahaminya. Presentasi
berjalan dengan lancar..yess
Meja dosen dan meja belajar
barisan paling depan telah berubah menjadi meja panjang penuh dengan makanan,
di sebelah kiri tersusun makanan Indonesia buatan kami, mulai dari Sate Ayam, Soup Ayam, Perkedel mini, Bakwan dan
sebagai dessert adalah Kelepon sedang
disebelah kanan makanan yang disiapkan
oleh teman-teman Perancis, berupa berbagai jenis keju (Fromage), Roti pentung (Baguette)
berbagai jenis daging asap, ham,
saucisson, olive oil dan buah olive kalengan juga chocolate gateau sebagai dessert lengkap dengan berbagai jus buah
yang tak kalah penting adalah wine dan cider.
Senang juga melihat teman-teman
Perancis ini menyukai semua makanan yang kami buat. Hampir semuanya ludessss
terutama sate dan perkedel. Namun sebaliknya saat disuruh mencicipi makanan
a’la Perancis, tak semuanya bisa masuk ke mulut, terutama keju.. mereka bilang
bahwa salah satu keju yang ada yaitu Roquefort,
adalah keju yang terenak, namun tidak bagi kami, baunya yang sama sekali tidak
enak (mungkin sama kali rasanya saat orang Bule
disuruh mencicipi Durian). Acara makan-makan ini berakhir hingga pukul
18.00, usai berphoto bersama.
|
Sate jadi makanan Favorit |
aslinya bikin ngiler nih,,,
BalasHapuskang klo ada info beasiswa Prancis buat s2 teknik informatika boleh deh krim2 ke maginomagi@gmail.com ^^
sy mhs tingkat akhir jurusan TI :D