Selasa, 13 Maret 2012

Loire, Sungai 101 Kastil (Chateau) Part I


http://www.cybevasion.fr
Wuih.. lama sekali rasanya aku tidak menuliskan cerita harianku….mungkin karena kesibukan kuliah (yang sebetulnya tak perlu kuikuti) tapi yang pasti penyakit malas telah tiba…
Padahal banyak sekali kejadian yang aku anggap cukup berkesan selama 3 bulan terakhir, mulai dari jalan-jalan ke ‘’Kampung’’  Wine di Saumur, Nonton Bola Angers SFCO vs AS Monaco, dan yang terakhir jalan-jalan dengan anak-anak Management Travel-nya ESTHUA ke kastil-kastil (baca; Château) di sepanjang sungai LOIRE.
Biar hutang tulisannku tak bertambah banyak, aku mulai cicil dari yang paling akhir saja dulu…

Château of Loire

Hari Kamis siang madam Maria OVERLAET  (Dosen Sortie Pendagogie) telah membagikan selebaran pengumuman tentang perjalanan kami  untuk hari  Jum’at, 9 Maret 2012 dan Sabtu, 10 Maret 2012. Dikertas selebaran itu hanya menginformasikan tentang tempat dan jam berapa kami berkumpul (Pagi buanget….jam 06.00 sudah harus di Kampus St.Serge) dan barang-barang apa saja yang harus kami siapkan. Belum ada jadwal kegiatan selama 2 hari 1 malam perjalanan menyusuri  Chateau sepanjang Val de Loire.

Jum’at 09 Maret 2012
Dari semalam 3 alarm sudah ku set-up untuk berisik jam 03.30 pagi, karena aku harus menyiapkan bekal makan siang selama perjalanan kali ini,  sekaligus juga makan pagiku. Nasi goreng « Campur-campur » (dengan ikan teri, udang dan telur orek) menjadi sarapan pagiku… rencanaku untuk menyisakannya jadi bekal makan siang tidak cukup... (habis enak sih..nambah lagi-nambah lagi). Kuputuskan untuk membuat sandwich sebagai bekal makan siang. Mudah dan praktis !!!

Jam 05.00 Makan, Mandi dan Sholat shubuh sudah selesai semua, tinggal berangkat…mengejar tram ke 3 (05.45)..Yup..Di tram Station Verneau, teman-teman DDIP Udayana sudah siap semua…Gelap dan udara dingin masih menyelimuti  pagi ini. Tepat jam 06.00 kami sampai di kampus St. Serge, untuk menunggu jemputan bus yang akan membawa kami selama dua hari berkeliling menyusuri kota Tours dan Blois. Hampir separuh mahasiswa M2 International ikut kegiatan ini (China, Philipina, Rusia) begitu juga dengan anak-anak L3 International (China, USA, Jerman, Russia).
Tak lama bus jemputan datang, Coach (Bus Travel) warna putih dengan kapasitas sekitar 50 orang, fasilitasnya cukup nyaman apalagi untuk perjalanannya jauh. Patrick (salah seorang mahasiswa L3 Travel Management ESTHUA yang mengadakan kegiatan ini) mempersilakan kami naik ke mobil sambil membagikan itinerary dan memeriksa nama-nama kami. 
Perjalanan dimulai…tujuan pertama adalah kota Saumur yang jaraknya 45km ke arah selatan dari kota Angers.
Jam 06.50, kami tiba di Saumur untuk menjemput beberapa orang mahasiswa L3 Travel Management ESTHUA yang akan menjadi EO kegiatan ini. Mereka nampak bersahabat dan mengunakan bahasa Inggris dengan fasih. Kegiatan Tour ini merupakan salah satu bagian dari project akhir mereka dalam mata kuliah “Sortie Pendagogie” (Manajemen Perjalanan), Selama perjalanan mereka yang akan mengorganisir semua kegiatan kami,  mulai dari Guide, Transport, Meal dan Akomodasi. Perjalanan sesungguhnya dimulai…..

Chateau de Blois dan City Tour Blois
Secara bergantian anak-anak L3 Management Travel memperkenalkan diri sekaligus menerangkan tentang perjalanan yang akan kami ikuti. Tepat jam 09.30, tiba di kota Blois untuk mengunjungi “Chateau de Blois”  sebuah kastil yang berada di jantung kota Blois. Château de Blois adalah sebuah kastil yang memiliki panorama arsitektur Perancis dari Pertengahan  abad ke-17. Kastil yang berjaya di masa Louis XII, juga pernah menjadi tempat tinggal 7 raja dan 10 ratu Perancis. Di Chateau ini ornamen hiasannya sangat terasa dengan berbagai dekorasi polikrom megah dari masa Renaissance[1]
Tampak Depan Chateau de Blois
Mendengarkan penjelasan dari para guide muda (mahasiswa L3 ESTHUA) cukup membantu, untuk memahami dan membayangkan cerita dibalik kemegahan bangunan kastil ini.  1,5 jam waktu untuk menikmati seluruh bangunan yang ada di Château Blois ini, 
Tampak Dalam Chateau de Blois
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan ‘’City Tour’’ kota Blois. Kota yang masuk dalam department Loir et Cher ini berpenduduk ± 48.000an, pertama kali didirikan oleh Gregory of Tours di abad ke 6, dan menjadi kota penting bagi kerajaan Perancis sejak abad ke 9, Tahun 1429, Joan de Arc, menjadikan Blois sebagai basecamps untuk melawan Orleans. Di abad ke 16, Blois sering menjadi tempat peristirahatan Keluarga kerajaan. Blois juga menjadi tempat pertemuan penting dalam menyatukan Perancis saat di tahun 1588 saat Raja Hendri III, mengadakan pertemuan dengan seluruh pemimpin daerah  Perancis, tapi ditahun yang sama terjadi pembunuhan “Duke of Guise” Hendry dan saudaranya Louis, Uskup Agung dan Cardinal Reims, di dalam  Château, termasuk juga Ibu suri, Catherine de' Medici. 
Pilar Classic Chateau de Blois
Dari 1617 - 1619 Marie de' Medici, istri raja  Henri IV, diasingkan ke chateau ini, Saat itu chateau ini sudah menjadi milik Duke of Orléans, Gaston (yang tinggal disana hingga meninggal di tahun 1660) setelah diberikan oleh Raja  Louis XIII. Blois juga sempat dipimpin oleh Marie Louise, istri dari Napoleon I, di tahun 1814.
Selama perang dunia ke II, Blois dikuasai oleh Jerman 18 Juni 1940. Dan dibebaskan oleh tentara Amerika pada bulan   Agustus 1944. Setelah beberapa hari pengemboman oleh tentara sekutu.
Photo Bersama di pojok Chateau de Blois
L'Eglise St Vincent de Paul
Selama “City Tour” kami diajak mengunjungi beberapa bangunan tua, seperti Mediaval House (rumah bertulang kayu) yang menjadi cirri khas kota-kota tua di Val de Loire, dan juga beberapa gereja dengan arsitektur Gothic (Chatedral St Louis, L’eglise St.Nicolas, L’eglise St.Saturnin dan L’eglise St.Vincent de Paul)[2]. Capek berkeliling kota, kami diperkenankan untuk menikmati makan siang. Aku sendiri akhirnya memilih untuk membeli “Bouget Sandwich”  seharga 4,50 E, walau di dalam tas masih ada sandwich yang kusiapkan tadi pagi. Selesai makan siang, kami meneruskan perjalanan menuju ile d’Or  untuk melihat Chateau d’ Amboise. 

Chateau d’Amboise
Setelah menempuh perjalanan 20 menit dari kota Blois, kami tiba di kota kecil Ambroise, untuk melihat chateau yang identik dengan nama pelukis besar Itali,  Leonardo Da Vinci. 
Chateau d'Amboise dari seberang sungai Loire
Sebelum sampai ke Chateau d'Amboise, kami diajak untuk menikmati pemandangan chateau dari seberang sungai Loire, disana juga terdapat patung besar Leonardo Da Vinci
Patung Leonardo da Vinci
Chateau ini pada awalnya milik Louis d'Amboise, namun setelah dinyatakan bersalah karena bersekongkol menentang Louis XI dan  akan dieksekusi tahun 1431, Namun ia mendapat pengampunan raja Charles VII dengan catatan ia harus menyerahkan Chateau di Amboise. 4 September 1434  Chateau ini diperluas dan ditingkatkan dan diperindah, Sejak itu, château ini menjadi favorit raja-raja Perancis; Mulai tahun 1492 Charles VIII memutuskan untuk membangunnya kembali secara luas, pada awalnya dengan gaya Gothic Perancis akhir Flamboyant dengan mendatangkan dua ahli pahat Italia, Domenico da Cortona dan Fra Giocondo, yang memberikan sentuhan  motif Renaissance pada chateau ini, kemudian dilanjutkan oleh para arsitektur dari Perancis. Nama tiga pembangun Perancis yang diabadikan, mereka adalah: Colin Biart, Guillaume Senault dan Louis Armangeart.[3]

Makam Leonardo Da Vinci
Raja Francis I dibesarkan di Amboise, yang merupakan milik  ibunya, Louise dari Savoy, dan selama beberapa tahun pertama pemerintahannya château mencapai puncak kemuliaan. Leonardo da Vinci datang ke Château Amboise di Desember 1515 sebagai tamu Raja, tinggal dan bekerja di dekat Clos Luce, tia memiliki jalan khusus  ke château memalui jalan bawah tanah. Leonardo da Vinci berkerja disini hingga meninggal dan dimakamkan  di Kapel Saint-Hubert, berdampingan Château, yang telah dibangun pada 1491-1496. 
Kapel Saint-Hubert
Chateau d'Amboise
Cukup lama kami berkeliling chateau yang berada diatas bukit kecil ini, pemandangan kota Amboise nampak mulai  hijau dan berbunga (mulai terasa musim semi). Melihat makam Leonardo Da Vinci, (Seorang pelukis terkenal akan lukisan Monalisa –nya) cukup membanggakan. Galeri peralatan dan furniture yang ada dalam Chateau juga menambah megahnya Istana ini.

Jam 16.50, kami meninggalkan château d’Ambroise untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Tours. Sama halnya di Château de Blois di château ini juga tak lupa membeli souvenir kecil ‘’Magnetic’’ menambah koleksiku.

City Tour ‘’TOURS’’
Kota yang pernah aku kunjungi beberapa bulan yang lalu, masih menarik untuk dilihat, apalagi sekarang sudah mulai musim semi, banyak bunga dan pohon-pohon mulai hijau dan berbunga warna warni.

Mengelilingi jantung kota, melihat La Gare Tours, Hotel de Ville, Justice Place, le centre International Vinci..cukup mengingatkanku akan kebaikan Thomas Guillermo, sahabat couch-surfing ku.
Hotel De Ville Tours
Malam ini kami akan menginap di Youth Hostel Tours, Hostel yang memang diperuntukkan untuk pelajar dengan fasilitas yang sederhana dan tentunya dengan harga yang terjangkau pula… setiap kamar diisi oleh 3 orang, kali ini aku sekamar dengan Bayu (DDIP Udayana) dan Vasili (Mahasiswa Int’l dari Russia). Kami bertiga segera menuju kamar 117 yang berada diujung lantai 1, kamar kecil dengan 1 tempat tidur bertingkat dan 1 tempat tidur biasa. Hanya ada waktu 1,5 jam untuk merebahkan badan dan mandi (setelah 1 harian penuh berjalan mengelilingi chateau dan kota) karena kami akan makan malam di Restaurant Comme Autrefouee, sebuah restaurant yang berada di kawasan Place Plumereau, sebuah kawasan tua yang menjadi pusat berkumpulnya anak-anak muda kota Tours, disini kita akan temui berderet rumah makan dan bar yang menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman.

Jam 20.30, kami mulai menikmati makanan a’la Mediaval, diiringi dengan music tradisional yang mirip seperti musik Irlandia, yang menarik adalah kami disuguhi dengan red Wine dan White Wine khas Kota Tours… (lupa namanya…wkwkwk) yang cukup enak.


[1] http://www.chateaudeblois.fr/
[2] http://www.blois.fr/
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Chateau_d’Amboise

Tidak ada komentar:

Posting Komentar