31 Maret 2012
Hmm hari ini cukup melelahkan……tapi juga
cukup menyenangkan. Tiga aktivitas langsung kuikuti di kota Angers, apalagi awal musim
semi ini matahari bersinar sepanjang hari dan langit yang cerah..Mulai dari Pique-nique
di lac du Maine, bersama sebagian besar mahasiswa M2 ITBS-Anglophophone,
Menyaksikan Carnaval les Printemps dan Menonton penampilan Les Arthurs “La
Bombe”.
Pique-nique di Lac (danau) du Maine
Fan Xinqiao salah seorang mahasiswi M2 dari Zhejiang-Gongshang-University-China, akan
pulang terlebih dulu waluapun baru ½ semester (sisanya akan ia selesaikan di
kampusnya). Untuk itu ia mengundang seluruh mahasiswa M2 untuk Pique-nique di Lac
du Maine, (sebuah danau yang berjarak hanya ± 4km dari pusat kota dan luasnya
areanya 90HA),[1] luas kan ???,
dan bukan itu saja, fasilitasnya sangat lengkap sekali untuk aktivitas nautica
seperti : kayak/cano, berselancar air, juga untuk olah raga jogging,
bersepeda dan tempat rekreasi/pique-nique)
menjadi salah satu City Park utama bagi penduduk kota Angers
http://media.paperblog.fr |
Pertemuan diputuskan jam 13h00 di Centre Nautique. Namun sampai 1 jam dari
waktu yang ditentukan baru lima orang yang nampak batang hidungnya 3 orang
Indonesia( Aku, Bayu, Echi), 1 orang Vietnam (…) dan 1 orang Jerman (Maura
Dreher). Nampaknya kebiasaan terlambat bukan hanya menjadi domain orang Indonesia saja, tapi uga
hampir semua orang asia, ha..ha..ha..
Tak lama muncullah Clint
(china) dan teman-temannya…. Kami putuskan untuk pindah ke tempat yang
lebih nyaman dan pemandangan yang lebih menarik di Accueil Lac du Maine. Yup
ternyata tempat ini menjadi pavorit banyak orang, sudah banyak kelompok lain
yang “berjemur” menikmati sinar matahari hari ini. Sebagian besar dari mereka
dalah ana-anak muda, beberapa diantaranya kami kenal sebagai mahasiswa
Universite d’Angers juga. Bahkan ada group besar mahasiswa yang berasal dari
berbagai negara penerima beasiswa ERASMUS program, mereka mengundang kami untuk
bergabung bersama, namun kami sampaikan kalau kami bukanlah penerima ERASMUS.
Group ERASMUS Picture by Rose B. |
Setelah menunggu hampir 2 jam dari waktu yang dijanjikan, barulah
muncul Fan Xinqiao, sang punya acara bersama Rose Buctuan (Philipine) Peri
(China) Olesya Buchavera dan Natalia
Volovod (Rusia).
Laparrrr…jerit beberapa orang,
benar sangat terasa lapar selain sudah jam 14h00, angin dingin juga menambah
rasa lapar menjadi-jadi. Serempak semua mengeluarkan bekal makanan dan minuman
masing-masing, wowww…. Banyak sekali macamnya mulai dari Dumpling a’la China, Mozzarella Tomato Salad a’la Jerman
hingga Sousicion a’la Rusia, yang
lain rata-rata membawa biscuit atau roti-roti, aku sendiri hanya membawa Crackers & Cider.
Makan-makan Picture by Rose B |
Seru juga acara makan bersama
ini, apalagi suasana dan pemandangan yang cukup menarik…permainan kartu
meramaikan acara, Aku dan Oleysa menjadi orang yang terakhir menyelesaikan game yang cukup menarik ini.
Card Games Picture by Rose B |
Sabri dan Alce, yang baru datang
dengan membawa “amunisi” (makanan) tambahan….Semakin lama, semakin ramai,
Oleysa, Fan Xinqiao dan Sabrie
bergantian menyanyikan lagu-lagu popular dari masing-masing negara, semakin
seru diiringi dengan “jrang-jreng’ gitar mini yang dimainkan oleh Sabrie.
Photo Bersama Picture by Rose B |
Aku, Sabrie, Clint dan temannya sempat bermain
bola di Pantai pasir tepi danau…alamak napasku hampir putus….capek!!!!
Jam 15h30, aku pamit lebih awal karena tak ingin
melewatkan Carnaval Les Printemps yang tadi pengumumannya sempat aku lihat di
banyak terpampang di pemberhentian bus. Tapi tak mudah untuk mendapatkan bus
kembali ke kota, karena banyak bus yang berubah rute sehingga waktu tunggu
lebih lama..
Les Printemps Carnaval[2]
Parade Les Printemps, Picture by Reasha |
Setiap tahun para ‘Angervin’’ (sebutan untuk
penduduk kota Angers) merayakan kedatangan musim semi dengan melakukan carnaval
les printemps yang dipusatkan di jalan-jalan utama kota Angers…..
Parade Mobil Tua, Picture by Reasha |
Parade Drum Band, Picture by Reasha |
Sayangnya saat aku sampai di pusat kota, parade
keliling sudah berakhir, tapi masih bisa menikmati (sisa) penampilan dari para peserta carnaval
di Quai Ligny. Disini aku
menyaksikan tarian/dansa a’la angervin dengan music khas yang diikuti oleh
puluhan pasangan tua-muda. Aku juga melihat Badut-badut raksasa yang digerakkan
layaknya seperti wayang sebagai maskot carnaval ini yang diiringi tarian
« ansamble » yang di Chorégraphié oleh Centre national de danse
contemporaine (CNDC) dan para murid-murid SMP yang menggunakan pakaian
hitam-kuning, layaknya bunga matahari, cukup menarik !!!
Badut-Badut Picure by Reasha |
Badut-badut, Picture by Reasha |
Tapi yang paling menarik adalah penampilan dari
para Cook/chef yang menampilkan permainan music dengan menggunakan berbagai
alat masak dan diakhiri dengan (SUPRISE !!!) membagikan « Apple
Strudle avec Cranberry Sauce » yang yummmy…. Ke seluruh penonton,
C’est superb..
Chef/Cook bermusic, Picture by Reasha |
Chef/Cook bermusic, Picture by Reasha |
Matahari masih bersinar terang, tapi jam di
tangan sudah menunjukkan 18h00, Bergegas aku menuju tram station Railement,
tapi kusempatkan mampir ke beberapa toko buku untuk mencari buku referensi
bahan revisi proposal desertasiku.
Les Arthur « La Bombe »[3]
Jam 18h45 aku sampai di Résident Einstein,
setelah terkena sinar matahari seharian penuh, rasa terbakar dimukaku baru
terasa. Apalagi malam ini temperatur turun drastis mencapai 5’C ditambah dengan
angin yang bertiup deras dan dingin. Kulihat mukaku di kaca lift seperti Udang rebus.
Sambil menunggu suhu tubuh turun sebelum mandi,
aku sempat BBM (Black Berry Messenger) ke bu Irma (DDIP Unud) yang tadi tidak
tampak hadir di Lac de Maine, karena sakit. BBMku dijawabnya dengan penawaran
untuk menggunakan tiket menonton komedi show ”Les Arthurs – La Bombe” di Theater
de la Comédie. Karena dia tak mungkin datang dengan kondisi badan yang belum
fit. Kuterima tawaran
tersebut dengan catatan akan kubeli tiketnya dengan harga special (no gratuite)
tapi ia memaksa untuk memberikan secara gratis…Okelah…nothing to loose.
Ticket La Bombe |
Waktu pertunjukan adalah 20h30, berarti aku punya waktu 1 jam untuk
madi dan bersiap-siap ke Centre Ville lagi.
Uppps…mukaku masih terasa perih setelah mandi. Pipiku nampak merah
terbakar, cream pelembab yang tadi kuoleskan agak mengurangi rasa perihnya. Angin malam
mini sangat menusuk tulang. Turun dari
Tram di Raillement aku langsung menuju Théâtre de la Comédie yang hanya
beberapa ratus meter di belakang La Théâtre Restaurant yang terkenal di Angers.
Antrian sudah panjang saat aku tiba didepan théâtre,
kulihat Echi dan Maura juga mengantri, mereka memanggilku untuk bergabung
dengan antrian mereka. Ternyata ada 5 orang mahasiswa M2 yang juga menyaksikan
penampilan ini (Echi, Maura, Olesya,
Itha dan Yusni).
Théâtre kecil yang berkapasitas 40-50 kursi ini
terisi penuh, sebagian besar pengunjungnya berusia 30-60 tahun, hanya nampak
beberapa anak muda. Terus
terang selama pertunjukkan otakku harus bekerja keras untuk bisa menyimak
“Sandiwara” ini. Penonton dikiri-kananku tertawa terpingkal-pingkal
mendengarkan dialog-dialog dari para pemain di panggung. Aku mengerti hanya sedikit
sekali bahasa maupun istilah-istilah
yang mereka gunakan . Aku membayangkan, mungkin begini rasanya kalau orang
« bule »/asing disuruh menyaksikan acara “Overa Van Java” atau “Bukan
4 Mata”. Aku terlihat seperti orang begong mencoba mengartikan maksud dan jalan cerita darai para
pemain théâtre ini. He..he.. ternyata
bukan aku saja, ke 5 orang teman M2 juga « setali 3 uang » denganku…
Tapi lumayanlah buat menambah koleksi dan cerita pengalaman di negeri
yang (katanya) kaya akan seni nya..
Pertunjukkan selama 2 jam ini berakhir 22h00. Mataku terasa berat
sekali “Ngatuk”. Keluar dari Theathre Itha, Oleysa dan Yusni langsung menuju
“James Joy” Bar (untuk kembali berkumpul dengan teman-teman yang tadi berkumpul
di Lac de Maine) kecuali aku, Maura dan Echi yang memutuskan untuk langsung
pulang…..Tidurrrrrrrrr…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar