lamecaniqueducoeur.wikispaces.com |
“Fromage" (Inggris; Cheese) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan “keju”,
saat ini sudah hampir semua makanan ‘‘Western” menggunakan keju, mulai dari
Pizza, Sandwich, Burger bahkan salad. Namun tidak semua lidah orang Indonesia
suka dengan Keju, apalagi pertama kali mencium baunya, agak aneh buat sebagian
orang yang belum terbiasa.
Tapi di Perancis, selain Wine, Keju merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan dari semua jenis makanan mereka, Bayangkan ada 350 sampai
400 jenis keju[1]
yang di buat di Perancis. Dan layaknya wine, di tiap tiap-tiap region memiliki lembaga
standar yang menjamin mutu dari produksi keju, atau yang dikenal dengan appellation d'origine contrôlée (AOC).
Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France) |
Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France) |
Rak "Fromager" - Carrefour St.Serge - Angers (France) |
Memang betul bahwa keju dapat dibuat dari semua susu
hewan, mulai dari kambing, sapi, unta, bahkan
Yak (Bos grunniens), sejenis sapi yang banyak ditemukan di
daratan tinggi Mongolia. Namun umumnya hanya susu sapi dan kambing yang
digunakan sebagai bahan dasar Keju.
Agak sulit untuk menjelaskan proses pembuatan keju,
namun berdasarkan literature-literatur yang saya baca tentang proses pembuatan
keju, untuk mempermudah pemahaman prosesnya hampir mirip dengan proses “Pembuatan
Tahu”. Keju dibentuk dari susu dengan menghilangkan kandungan airnya dengan
menggunakan kombinasi rennet dan pengasaman. Bakteri juga digunakan pada pengasaman susu
untuk menambahkan teksture dan rasa pada keju. Pembuatan keju tertentu juga
menggunakan jamur.
Ada lima tahap proses pembuatan Keju, yaitu :
1. Pengasaman.
Di dalam proses pengasaman susu dipanaskan agar
Bakteri Asam Laktat, yaitu Streptococcus
dan Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri ini memakan Laktosa pada susu
dan merubahnya menjadi Asam Laktat.
Saat tingkat keasaman meningkat, zat – zat padat dalam susu ( Protein Kasein, lemak, beberapa vitamin,
dan mineral ) menggumpal dan membentuk
dadih.
2. Pengentalan.
Bakteri Rennet ditambahkan ke dalam susu yang
dipanaskan dan membuat protein menggumpal dan menjadi bagian cair dan padat (dadih; seperti tahu lembut).
3. Pengolahan Dadih.
Setelah pemberian Rennet, Keju yang lunak dipindahkan
secara hati – hati ke dalam ceatakan,
dan keju yang lainnya diiris, dicincang, dan diperas agar semakin
mengeluarkan dadih.
4. Persiapan Sebelum Pematangan.
Sebelum pematangan dadih akan melalui proses pencetakan,
penekanan, dan pengasinan. Selanjutnya,
keju haruslah ditekan, sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan.
Lalu, dilakukan proses pemberian garam
agar, keju tidak terasa tawar. Seperti; Emmental, Appenzeller, dan
Gruyère.
5. Pematangan.
Pematangan ( ripening ), adalah proses mengubah dadih
– dadih segar menjadi keju yang
penuh rasa.
Beberapa proses sebelum proses pematangan dilakukan, yaitu :
1.
Stretching, yaitu dadih diusung lalu diadoni dalam Air Panas untuk menghasilkan
tekstur
yang
berserabut, contohnya Keju Mozarella, dan Provolone.
2.
Cheddaring, yaitu dadih yang yang sudah dipotong kemudian ditumpuk untuk
menghilangkan kelembaban, contohnya Keju Cheddar dan Keju Inggris.
3. Pencucian, yaitu dadih dicuci dalam Air
Hangat untuk menurunkan Tingkat Keasamannya
dan
menjadikan keju yang terasa lembut, contohnya Keju Edam, Gouda, dan Colby.
4. Pembakaran, yaitu bagi beberapa Keju
Keras, dadih dipanaskan hingga suhu 35
̊C – 56 ̊C.Yang kemudian
menyebabkan dadih kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras,
contohnya Keju Emmental, Appenzeller, dan Gruyère.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar