Hotel de Ville -Tours |
Sabtu, 14 Januari 2012
Perjalanan kali ini aku mulai agak pagi karena aku ingin menghabiskan
seharian penuh untuk mengelilingi objek-objek wisata yang menarik di TOURS,
sebuah kota yang berada di dipingir dua sungai besar Cher di selatan dan Loire di
utara, namun sungai Loire menjadi salah satu sungai yang sangat terkenal terkenal
di Perancis, dengan panjang 1,012 kilometres (629 mi), yang melintasi 5
region di Perancis seluas 17,054 km2 (45,195 sq mi), dan menjadi
sungai ke 170 terpanjang di dunia. Hilirnya adalah Cévennes di Ardèche départementat 1,350 m (4,430 ft) dekat gunung
Gerbier de Jonc, dan
hulunya adalah teluk Biscay di St Nazaire.[1]
Selesai merapikan kamar dan mencuci beberapa pakaian yang kotor, serta
menikmati sarapan pagi “Mie Goreng” aku segera menuju La Gare St. Laud-Angers,
karena berjanji dengan Aurelie, teman baruku yang memberi tumpangan (covoiturage) ke Tours. Tadi malam dia
mengirim sms dan email lagi untuk memintaku datang lebih awal 15 menit dari
janji sebelumnya (jam 10) sehingga aku harus berangkat lebih awal dari Einstein
agar sampai di la gare jam 09.45. Perjalan kali ini aku tidak mempersiapkan bekal makan siang, aku hanya
menyiapkan 1 buah apel dan 2 potong roti. Cukuplah untuk menganjal perutku
sampai sore nanti, apalagi sarapan pagiku rasanya sudah lumayan besar porsinya.
Jam 09.45 aku sudah berada di depan La Gare, ya ampun udara pagi ini
dingin sekali, kaki dan tanganku serasa kaku, padahal aku sudah mengenakan
sarung tangan, jaket+ tutup kepala, dan kaos panjang 3 lapis, tetap saja udara
dingin mengigit, dalam tram tadi sempat kulihat bahwa suhu hari ini adalah -3°C, setiap kali aku
mengeluarkan napas, nampak seperti orang merokok kretek..asapnya
mengepul…hrggggggg dinginnnnn
Seorang perempuang tinggi langsing dengan rambut ikalnya muncul dari mobil Renault Clio biru muda, ya dialah Aurile, ramah sekali dia menyambutku..sambil membukakan pintu ia menginfokan bahwa kami harus menjemput Zakaria, seorang penumpang lain di dekat Pont de Verdum. Setelah bertemu Zakaria, kami langsung melanjutkan perjalanan ke Tours, perjalanan sepanjang 1 jam 30 menit itu, kami isi dengan bertukar pengalaman dan informasi tentang pekerjaan, hobby dan hal-hal lain yang menarik. Ternyata Aurile adalah seorang mahasiswi Universite Catholic d'Angers yang kuliah di jurusan Psycologie dan dia sudah pernah ke Bali, (ha..ha..aneh, dia bilang belum pernah ke Indonesia, tapi kalau ke Bali sudah!!!!) sedang Zakaria adalah seorang mahasiswa Ecole d’Angers yang mengambil jurusan tehnik Aerodinamic, wuih...seru ceritanya…dan yang lebih membuatku gembira ternyata Zakaria adalah seorang muslim asal Maroko, (padahal tampangnya jauh dari muka arab) Alhamdulillah. Aku dan Zakaria di “drop” di depan Pont Wilson, salah satu ikon kota Tours. Zakaria langsung menuju ke seberang jembatan, karena ia tinggal disana, sedang aku langsung menuju ke pusat kota.. Sambil menyusuri Rue Nationale, kulihat banyak pertokoan yang menawarkan “Soldes” .
Place Jean Jeures dan Hotel de Ville |
Place Jean
Jaures
Udara dingin
di jalanan ini membuatku harus mencari toilet umum, tujuan utamaku adalah La
Gare karena biasanyanya WCnya lebih bersih. Sambil mengikuti petunjuk jalan ke
Gare SNCF, aku melintasi Place de Jean Jaures, Tempat yang menjadi jantung kota
Tours ini diihiasi 2 taman air mancur dan tepat didepan Hotel de
Ville (1745) dan Palais de Justice (1843) yang menjadi maskot kota dan yang
paling banyak menjadi objek photo para wisatawan yang datang. Bangunan besar
yang berfungsi sebagai balaikota ini.
Palais de Justice |
La Gare Tours
La Gare - Tours |
Bangunan
dengan tua yang berornamen menarik ini menjadi stasiun utama kereta di departemen Indre-et-Loire yang terletak
di pusat kota Tours, Namun
interior dalamnya sedang di renovasi besar-besaran. Bangunan ini dibangun antara 1896-1898 dengan arsitek Victor Laloux Touraine. Saat ini SNCF mengoperasikan kereta TGV dan maupun TER dari station ini baik sebagai stasiun
awal maupun stasiun transit ke kota-kota lainnya seperti Orleans, Le Mans,
Angers, Nantes, dll.
La Gare - Tours |
Ehm akhirnya kutemukan juga toilet bersih…..dan
ugh..lega rasanya setelah ke toilet, aku masih sempat membeli secangkir coklat
hangat di La Gare, sekadar untuk menghangatkan tubuh. Tepat
di depan La gare aku sempat mampir ke Pusat Informasi pariwisata Tours, sambil
mencari peta kota dan melihat-lihat souvenir.
Cathedrale St.Gatien
Catherdale St.Gatien |
Hampir di setiap kota yang pernah aku kunjungi, cathedrale menjadi tempat
yang menarik untuk dijadikan objek photo. Begitu juga dengan Cathedrale
St.Gatien yang dibangun tahun 1170
dan 1547 dengan arsitektur « gothic » dan dua menara yang menjulang
tinggi (±70m) menambah
megah dan agungnya cathedral ini. Karena waktuku yang terbatas (Thomas, temanku
akan menjemputku di La gare jam 14.00) aku tak masuk kedalam Cathedral, namun
langsung menuju Musee des Beaux-Arts, yang berada tepat disampingnya…
Musee des Beaux-Arts
Pohon Cedar Raksasa |
Dihalaman depan Musee des Beaux-Arts aku disambut oleh pohon ‘’CEDAR’’
raksasa, yang besar sekali…umurnya sudah ratusan tahun..
Musee des Beaux-Arts |
Masih juga di halaman Musee des Beaux-Arts, aku melihat kebun bunga
besar, sayang aku datang dimusim dingin sehingga tidak ada bunga yang muncul. Selseai
mengambil beberapa photo, perjalanan kulanjutkan menyusuri rue lavoiser.
Château de Tours dan Pont de St. Symphorien - Tours
Chateau de Tours |
Diujung jalan kulihat ada sebuha bangunan yang menurut peta kota
bangunan itu adalah Château de Tours, bangunannya tak tampak besar dan mengah
seperti layaknya château-château yang pernah aku lihat, mungkin hanya sebagai
tempat persingahan, karena ada château-château besar lainnya yang berada dikota-kota dekat
dengan Tours (Chambord dan Villandry)
Avenue Andre Malreaux |
Sampai tahun 2000 Chateau de Tours digunakan sebagai Aquarium, yang memamerkan 1.500 spesies ikan dan patung-patung lilin. Saat ini menjadi tempat pameran kontemporer (Joan Miró, Daniel
Buren, Nadar ...)
dan museum Sejarah Touraine, catatan arkeologi, model historis, audio-visual pada sejarah kota Tours.
Pont de St. Symphorien |
Tepat didepan
Chateau de Tours yang dipisahkan oleh
Avenue Andre Malreaux, mengalir sungal Loire yang terkenal itu, dan nampak
jembatan gantung, namanya Pont de St. Symphorien, jembatan ini hanya bisa
dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan beroda dua (sepeda & motor), yang menghubungkan pulau kecil ‘’Ile Aucard’’
yang berada di tengah sungai de Loire
dan daerah St Cry sur Loire diseberang sungai.
Pont Wilson dan Tours American Monument
Pont Wilson adalah jembatan tertua di
Tours yang dibangun antara 1765 -
1778. Ini terdiri dari 15 lengkungan, 434
kaki panjang dan melintasi
Sungai Loire. Orang-orang Touraine memanggilnya " "Pont
de pierre" ( Jembatan Batu)[2]. Yang mengantikan ‘’Pont l’Eudes’’ yang rusak di abad ke XI.
Pont Wilson |
Sambil berjalan menyusuri sungai de Loire,
terlihat sebuah taman kecil dengan
patung ditengahnya yang tak jauh dari Pont de Wilson, Tours American Monument terdiri dari air mancur dari batu putih dengan patung seorang Indian Amerika memegang elang disepuh emas. Monumen yang
dibangun untuk mengingat 650.000 tentara Amerika yang
tewas selama Perang
Dunia I[3]
Tour American Monument |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar