http://www.cybevasion.fr |
Padahal banyak sekali kejadian yang aku anggap
cukup berkesan selama 3 bulan terakhir, mulai dari jalan-jalan ke
‘’Kampung’’ Wine di Saumur, Nonton Bola
Angers SFCO vs AS Monaco, dan yang terakhir jalan-jalan dengan anak-anak
Management Travel-nya ESTHUA ke kastil-kastil (baca; Château) di
sepanjang sungai LOIRE.
Biar hutang tulisannku tak bertambah banyak, aku
mulai cicil dari yang paling akhir saja dulu…
Château of Loire
Hari Kamis siang madam Maria OVERLAET (Dosen Sortie Pendagogie) telah
membagikan selebaran pengumuman tentang perjalanan kami untuk hari Jum’at, 9 Maret
2012 dan Sabtu, 10 Maret 2012. Dikertas selebaran itu hanya menginformasikan
tentang tempat dan jam berapa kami berkumpul (Pagi buanget….jam 06.00 sudah harus
di Kampus St.Serge) dan barang-barang apa saja yang harus kami siapkan. Belum ada jadwal kegiatan selama 2 hari 1
malam perjalanan menyusuri Chateau sepanjang Val de Loire.
Jum’at 09 Maret 2012
Dari semalam 3 alarm sudah ku set-up untuk berisik jam 03.30 pagi, karena aku harus
menyiapkan bekal makan siang selama perjalanan kali ini, sekaligus juga makan pagiku. Nasi goreng « Campur-campur » (dengan
ikan teri, udang dan telur orek) menjadi sarapan pagiku… rencanaku untuk
menyisakannya jadi bekal makan siang tidak cukup... (habis enak sih..nambah
lagi-nambah lagi). Kuputuskan
untuk membuat sandwich sebagai bekal makan siang. Mudah dan praktis !!!
Jam 05.00 Makan, Mandi dan Sholat shubuh sudah
selesai semua, tinggal berangkat…mengejar tram ke 3 (05.45)..Yup..Di tram
Station Verneau, teman-teman DDIP Udayana sudah siap semua…Gelap dan udara
dingin masih menyelimuti pagi ini. Tepat
jam 06.00 kami sampai di kampus St. Serge, untuk menunggu jemputan bus yang
akan membawa kami selama dua hari berkeliling menyusuri kota Tours dan Blois. Hampir
separuh mahasiswa M2 International ikut kegiatan ini (China, Philipina, Rusia)
begitu juga dengan anak-anak L3 International (China, USA, Jerman, Russia).
Tak lama bus jemputan datang, Coach (Bus
Travel) warna putih dengan kapasitas sekitar 50 orang, fasilitasnya cukup nyaman
apalagi untuk perjalanannya jauh. Patrick (salah seorang mahasiswa L3 Travel
Management ESTHUA yang mengadakan kegiatan ini) mempersilakan kami naik ke
mobil sambil membagikan itinerary dan memeriksa nama-nama kami.
Perjalanan
dimulai…tujuan pertama adalah kota Saumur yang jaraknya 45km ke arah selatan dari kota Angers.
Jam 06.50, kami tiba di Saumur untuk menjemput
beberapa orang mahasiswa L3 Travel Management ESTHUA yang akan menjadi EO kegiatan
ini. Mereka nampak bersahabat dan mengunakan bahasa Inggris dengan fasih.
Kegiatan Tour ini merupakan salah satu bagian dari project akhir mereka dalam
mata kuliah “Sortie Pendagogie” (Manajemen Perjalanan), Selama perjalanan
mereka yang akan mengorganisir semua kegiatan kami,
mulai dari Guide, Transport, Meal dan Akomodasi. Perjalanan sesungguhnya dimulai…..
Chateau de Blois dan City Tour Blois
Secara bergantian anak-anak L3 Management
Travel memperkenalkan diri sekaligus menerangkan tentang perjalanan yang akan
kami ikuti. Tepat jam 09.30, tiba di kota Blois untuk mengunjungi “Chateau de
Blois” sebuah kastil yang berada di
jantung kota Blois. Château de
Blois adalah sebuah kastil yang
memiliki panorama arsitektur Perancis dari Pertengahan abad ke-17.
Kastil yang berjaya di masa Louis
XII, juga pernah menjadi
tempat tinggal 7 raja dan 10 ratu Perancis.
Di Chateau ini ornamen hiasannya sangat terasa dengan
berbagai dekorasi polikrom megah dari masa Renaissance[1].
Tampak Depan Chateau de Blois |
Mendengarkan penjelasan
dari para guide muda (mahasiswa L3 ESTHUA) cukup membantu, untuk memahami dan
membayangkan cerita dibalik kemegahan bangunan kastil ini. 1,5 jam waktu untuk menikmati seluruh bangunan
yang ada di Château Blois ini,
Tampak Dalam Chateau de Blois |
Perjalanan kemudian dilanjutkan
dengan ‘’City Tour’’ kota Blois. Kota yang masuk dalam department Loir et Cher
ini berpenduduk ± 48.000an, pertama kali
didirikan oleh Gregory of Tours di abad ke 6, dan menjadi kota penting bagi
kerajaan Perancis sejak abad ke 9, Tahun 1429, Joan de Arc, menjadikan Blois
sebagai basecamps untuk melawan Orleans. Di abad ke 16, Blois sering menjadi tempat
peristirahatan Keluarga kerajaan. Blois juga menjadi tempat pertemuan penting
dalam menyatukan Perancis saat di tahun 1588 saat Raja Hendri III, mengadakan
pertemuan dengan seluruh pemimpin daerah Perancis, tapi ditahun yang sama
terjadi pembunuhan “Duke of Guise” Hendry dan saudaranya Louis, Uskup Agung dan
Cardinal Reims, di dalam Château, termasuk
juga Ibu suri, Catherine de' Medici.
Pilar Classic Chateau de Blois |
Dari 1617 - 1619 Marie de'
Medici, istri raja Henri IV, diasingkan
ke chateau ini, Saat itu chateau ini sudah menjadi milik Duke of Orléans,
Gaston (yang tinggal disana hingga meninggal di tahun 1660) setelah diberikan
oleh Raja Louis XIII. Blois juga sempat dipimpin
oleh Marie Louise, istri dari Napoleon I, di tahun 1814.
Selama perang dunia ke II,
Blois dikuasai oleh Jerman 18 Juni 1940. Dan dibebaskan oleh tentara Amerika
pada bulan Agustus 1944. Setelah beberapa hari
pengemboman oleh tentara sekutu.
Photo Bersama di pojok Chateau de Blois |
L'Eglise St Vincent de Paul |
Selama “City Tour” kami diajak
mengunjungi beberapa bangunan tua, seperti Mediaval House (rumah bertulang
kayu) yang menjadi cirri khas kota-kota tua di Val de Loire, dan juga beberapa
gereja dengan arsitektur Gothic (Chatedral St Louis, L’eglise St.Nicolas, L’eglise
St.Saturnin dan L’eglise St.Vincent de Paul)[2]. Capek berkeliling kota, kami
diperkenankan untuk menikmati makan siang. Aku sendiri akhirnya memilih untuk
membeli “Bouget Sandwich” seharga 4,50
E, walau di dalam tas masih ada sandwich yang kusiapkan tadi pagi. Selesai
makan siang, kami meneruskan perjalanan menuju ile d’Or untuk melihat Chateau d’ Amboise.
Chateau
d’Amboise
Setelah menempuh perjalanan 20 menit dari kota
Blois, kami tiba di kota kecil Ambroise, untuk melihat chateau yang identik
dengan nama pelukis besar Itali, Leonardo Da Vinci.
Chateau d'Amboise dari seberang sungai Loire |
Sebelum sampai ke Chateau d'Amboise, kami
diajak untuk menikmati pemandangan chateau dari seberang sungai Loire, disana
juga terdapat patung besar Leonardo Da Vinci.
Patung Leonardo da Vinci |
Chateau ini pada awalnya milik Louis d'Amboise, namun setelah dinyatakan bersalah karena
bersekongkol menentang Louis XI dan akan dieksekusi tahun 1431, Namun ia mendapat pengampunan raja Charles VII dengan catatan ia harus menyerahkan
Chateau di Amboise. 4 September 1434 Chateau ini diperluas dan ditingkatkan dan
diperindah, Sejak
itu, château ini menjadi favorit raja-raja Perancis;
Mulai tahun 1492 Charles VIII memutuskan
untuk membangunnya kembali secara
luas, pada awalnya dengan gaya
Gothic Perancis akhir
Flamboyant dengan
mendatangkan dua ahli pahat Italia, Domenico da Cortona
dan Fra Giocondo,
yang memberikan sentuhan motif Renaissance
pada chateau ini, kemudian
dilanjutkan oleh para arsitektur dari Perancis. Nama tiga pembangun Perancis yang
diabadikan,
mereka adalah: Colin Biart, Guillaume Senault
dan Louis Armangeart.[3]
Makam Leonardo Da Vinci |
Raja Francis I dibesarkan di Amboise,
yang merupakan milik ibunya, Louise dari
Savoy, dan selama beberapa tahun pertama pemerintahannya château mencapai puncak
kemuliaan. Leonardo da Vinci datang ke Château Amboise di Desember 1515 sebagai
tamu Raja, tinggal dan bekerja di dekat Clos Luce, tia memiliki jalan khusus ke château memalui jalan bawah tanah. Leonardo
da Vinci berkerja disini hingga meninggal dan dimakamkan di Kapel Saint-Hubert, berdampingan Château,
yang telah dibangun pada 1491-1496.
Kapel Saint-Hubert |
Chateau d'Amboise |
Cukup lama kami berkeliling chateau yang berada diatas
bukit kecil ini, pemandangan kota Amboise nampak mulai hijau dan berbunga (mulai terasa musim semi). Melihat
makam Leonardo Da Vinci, (Seorang pelukis terkenal akan lukisan Monalisa
–nya) cukup membanggakan. Galeri peralatan dan
furniture yang ada dalam Chateau juga menambah megahnya Istana ini.
Jam 16.50, kami meninggalkan château d’Ambroise untuk melanjutkan
perjalanan menuju Kota Tours. Sama halnya di Château de Blois di château ini
juga tak lupa membeli souvenir kecil ‘’Magnetic’’ menambah koleksiku.
City Tour ‘’TOURS’’
Kota yang pernah aku kunjungi beberapa bulan yang lalu,
masih menarik untuk dilihat, apalagi sekarang sudah mulai musim semi, banyak
bunga dan pohon-pohon mulai hijau dan berbunga warna warni.
Mengelilingi jantung kota, melihat La Gare Tours, Hotel
de Ville, Justice Place, le centre International Vinci..cukup mengingatkanku
akan kebaikan Thomas Guillermo, sahabat couch-surfing ku.
Hotel De Ville Tours |
Malam ini kami akan menginap di Youth Hostel Tours, Hostel
yang memang diperuntukkan untuk pelajar dengan fasilitas yang sederhana dan
tentunya dengan harga yang terjangkau pula… setiap kamar diisi oleh 3 orang,
kali ini aku sekamar dengan Bayu (DDIP Udayana) dan Vasili (Mahasiswa Int’l
dari Russia). Kami bertiga segera menuju kamar 117 yang berada
diujung lantai 1, kamar kecil dengan 1 tempat tidur bertingkat dan 1 tempat
tidur biasa. Hanya ada waktu 1,5 jam untuk merebahkan badan dan mandi (setelah
1 harian penuh berjalan mengelilingi chateau dan kota) karena kami akan makan
malam di Restaurant Comme Autrefouee,
sebuah restaurant yang berada di kawasan Place Plumereau, sebuah kawasan tua yang menjadi pusat berkumpulnya
anak-anak muda kota Tours, disini kita akan temui berderet rumah makan
dan bar yang menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman.
Jam 20.30, kami mulai menikmati
makanan a’la Mediaval, diiringi dengan music tradisional yang mirip seperti
musik Irlandia, yang menarik adalah kami disuguhi dengan red Wine dan White
Wine khas Kota Tours… (lupa namanya…wkwkwk) yang cukup enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar