Kalau
ada pertanyaan, Apakah saya bangga dengan Almamater SAHID ??? sudah pasti
jawabannya “Sangat Bangga”
Bagaimana
tidak, sudah hampir 19 tahun, “SAHID” telah menjadi bagian dalam hidup saya,
mulai dari tempat memperoleh pendidikan, ilmu, pengalaman, pekerjaan hingga jodoh…singkat kata “Dari SAHID, oleh
SAHID, untuk SAHID”
Rasanya
banyak sekali cerita-cerita menarik yang patut diceritakan mengenai STP Sahid
(d/h APP Sahid). Sejak mulai Diploma III (1994-1997), S-1 (1999-2002), S-2
(2004-2006) hingga melanjutkan ke jenjang S-3 saat ini, semua berkat STP Sahid.
Pendidikan
SD,SMP,SMA, saya tempuh dikota kelahiran, Palembang. Tidak ada yang istimewa
dari prestasi belajar saya, namun sejak SD kesenangan untuk beraktifitas dalam
organisasi cukup besar, mulai dari ketua kelas, ketua OSIS (SMP,SMA) bahkan
sempat menjadi ketua Senat (APP Sahid 95/96).
Selepas
SMA, pulau Jawa menjadi tujuan utama untuk memperoleh ilmu dan pengalaman.
Latar belakang orang tua yang PNS membuat saya tertarik untuk mencari
sekolah-sekolah yang langsung bisa jadi PNS, salah satunya adalah STPDN
(Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) di Bandung, Kota inilah yang pertama
kali saya jajaki untuk pendidikan di Pulau Jawa. namun setelah melihat system pendidikan
di STPDN, saya memutuskan untuk mundur. Dikota Bandung pula saya baru mengenal
pariwisata, dan mengetahui adanya Sekolah Pariwisata yang mengutamakan
kedisiplinan namun dengan keramahan. Saat bertandang kerumah salah seorang
family di Bogor, saya di sarankan untuk berkuliah di Jakarta saja, karena ada
juga Akademi Pariwisata yang memiliki hotel besar, ya… Akademi Perhotelan &
Pariwisata (APP) Sahid, keinginan kuat untuk berkuliah di APP Sahid lebih yakin
lagi setelah diajak mengunjungi Hotel Sahid Jaya, Itu adalah pertama kali saya
menginjakkan kaki di hotel bintang 5.
Masih
ingat saya, saat menyampaikan kabar ke keluarga di Palembang, kalau saya sudah
kuliah di Perhotelan, semua orang menentang keputusan saya, bahkan nenek saya
sempat berucap “Kamu mau masuk neraka??,
hotel itu kan tempat maksiat!!! (maklum saat itu stereotype tentang dunia
perhotelan masih dianggap jelek, dan keluarga masih sangat agamais). Apalagi
saat ditanya “Belajar apa saja??” buat mereka, sesuatu yang tidak masuk akal,
kuliah mahal-mahal hanya untuk belajar mencuci
piring (stewarding), memasak
(kitchen) membersihkan kamar+WC
(Housekeeping) atau mencuci pakaian
(Laundry & Dry Cleaning). Hanya ibu yang tetap mendorong saya untuk terus
kuliah di perhotelan, pesan singkat beliau “Jadilah yang terbaik dimanapun kau
berada”
Tahun pertama
kuliah di APP Sahid, KRL Bogor-Jakarta menjadi transportasi harian, saat
berkuliah di kampus Soepomo-Pancoran, Ditahun kedua (awal-awal tahun 1995)
kampus Pondok Cabe mulai beroperasi, mahasiswa yang berminat untuk pindah
kampus diberikan potongan biaya kuliah. kesempatan ini langsung saya ambil,
apalagi biaya kost di daerah Pondok cabe saat itu masih Rp 50.000an/bulan,
dibandingkan daerah pancoran yang sudah mencapai Rp 150.000/bulan
Kuliah di
kampus Pondok Cabe, cukup nyaman, jauh dari macet, polusi. Kampus yang hijau
ini juga memiliki pohon buah-buahan, apalagi jika saat musim rambutan tiba,
bisa makan buah rambutan sepuasnya… belum termasuk buah durian dan Jambu air
yang juga tumbuh disekitar halaman kampus. Akhir 1995 seluruh kegiatan
perkuliahan APP Sahid dipindahkan ke Pondok Cabe, di tahun kedua ini saya
terpilih sebagai ketua SENAT (Sekarang BEM).Tugas pertamanya adalah mengadakan
OSPEK (Saat itu PSDP) bagi mahasiswa baru, banyak pengalaman menarik selama
kegiatan tersebut, terutama saat menangani « kesurupan massal » cama-cami… dan juga ehmm disitulah saya
menemukan mantan pacar (sekarang
menjadi istri saya).
Ditahun ketiga,
saat itu APP sahid baru mengadakan program yang sangat prestisius (saat itu) yaitu mengirimkan mahasiswanya untuk training
ke Singapore. Saya mendapat
kesempatan untuk mengikuti gelombang ke 2, bersama 3 orang lainnya, kami mengikuti
training selama 6 bulan di Hotel Meritus Mandarin. Sekembalinya dari training di Singapore, pihak
kampus memilih 5 orang mahasiswa untuk menjadi Assisten Dosen beberapa mata
kuliah, salah satunya saya untuk membantu mata kuliah Laundry and Dry Cleaning.
Inilah titik awal kecintaan saya untuk berbagi ilmu dan pengalaman (Sebagai
Dosen) kepada para junior.
Setamat
dari APP Sahid, Kuliah sambil bekerja sebagai dosen saya jalani, hingga
menyelesaikan S1 dan S2 yang semuanya di Univ Sahid. Berbekal ilmu dan
pengalaman yang saya peroleh selama kuliah di APP Sahid saya dapat dengan mudah
bekerja di kapal pesiar Norwegian Cruise
Line (1999-2001) dan P & O Australia (2004-2005).
Sepulang
dari Industri kapal pesiar, saya kembali mengabdikan diri sebagai dosen di STP
Sahid, dengan tugas tambahan sebagai Ka. Humas, yang banyak memberi kesempatan
kepada saya untuk memperkenalkan STP Sahid, bukan hanya dalam lingkungan
Nasional, namun juga Internasional, Alhamdulillah kini STP Sahid menjadi
satu-satunya Sekolah Tinggi Pariwisata yang menjadi provider program DARMASISWA
(Internasional Student Exchange) dan juga satu-satunya PTS yang memiliki
program Double Degree dengan salah satu Universitas Negeri ternama di Perancis
(Université d’Angers)
Selama
menjadi dosen di STP Sahid saya juga memperoleh banyak kesempatan untuk
berkeliling daerah di Indonesia dan Juga luar Negeri, termasuk kesempatan
belajar di Université d’Angers – France
Kini
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid di usianya yang ke 30 ini, menjadi salah satu
Perguruan Tinggi Pariwisata yang TERDEPAN, sejajar dengan peguruan-perguruan
tinggi lainnya bahkan dengan PTN sekalipun.
Saya
sangat bangga dengan almamater STP Sahid, karena para lulusannya di kenal luas
di seluruh pelosok Indonesia, bahkan di berbagai penjuru dunia, khususnya di dunia
Perhotelan dan Pariwisata….. Jayalah Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid!!!!!