Kamis, 29 Desember 2011

Dahsyat!!!! Penampilan 4D "Illumination de la Marie de Rennes"


Jum’at 23 Desember 2011.
Illumination de la Marie de Rennes
Ya ampun pagi ini udara dingin sekali, padahal aku tidur sudah dengan sweater dan kaos kaki, plus selimut tebal, tapi tetap saja dingin.
Jam 06.00 semua alarm di Black Bery maupun di Samsung berbunyi nyaring…saling sahut menyahut… Malas keluar dari selimut, tapi kupaksakan juga ke WC, karena pangilan toilet (kebelet pipis), saat berudhu air serasa es, mengigil aku.
Selesai sholat Tahajud, kunyalakan laptop untuk mendengarkan berita tentang Indonesia, melalui TVone ataupun Metro TV, sambil mengecek kembali konfirmasi tumpangan di covoiturage.fr. Hari ini aku akan pergi ke RENNES ibukota dari Region ‘’Bretagne’’dengan ikut tumpangan mobil orang lain (omprengan), di Perancis lebih dikenal dengan istilah ‘’covoiturage’’ dimana seseorang dapat mempublikasikan di internet jika ia mengundang orang lain untuk ikut dengan kendaraannya dengan membayar 3x lebih murah jika dibanding dengan BUS atau KERETA, sebagai gambaran dari Angers ke Rennes jika menggunakan bus KEOLIS biayanya 13,50€ atau dengan TGV biayanya 18,00€. Sedang dengan covoiturage aku cuma perlu membayar 5€, irit sekali kan.
Rendevous (Janjian) dengan Marc P, pemilik kendaraan yang aku gunakan untuk ke Rennes jam 13.00 nanti siang di Tram Sation VERNEAU sudah confirm.
Jam 08.00 kulihat dikulkas masih banyak sisa sayuran, yang kalau kutinggalkan lebih dari 2 hari pasti busuk. Akhirnya kuputuskan untuk memasak tumis sayur campur-campur. Tapi masih juga ada sisa sayur ya sudahlah..nanti aku ‘’Donasikan” ke Bayu saja, siapa tahu bermanfaat.
Jam 09.00 sambil memasak, “skype” dengan anak dan istriku… senang juga mendengar cerita tentang liburan mereka.
Jam 11.00, dengan bersepeda aku pergi ke Lecrec hypermarket yang paling dekat dengan appartementku untuk membeli handuk kecil yang perlu aku bawa ke Rennes. Ya ampun bibirku perih sekali, karena udara dingin… untung aku sudah menggunakan 3 lapis pakaian selain jaket jadi badanku tidak terlalu dingin.
Jam 12.00 aku sudah kembali lagi ke appartement, ku cek kembali tas ransel yang akan kubawa ke Rennes, lengkap… Segera meluncur ke Tram Station Verneau, jam 12.30 aku sudah tiba disana, bertemu lelaki besar berkulit hitam namun ramah, namanya Rafha, dia ternyata juga ikut ke Rennes bersama Marc P, tak lama muncul Michel seorang lelaki perancis yang memiliki paras cukup menarik, tak heran kalau ia memperkenalkan diri sebagai seorang marketing perusahaan asuransi di Angers.
Tak lama menunggu mobil Renault putih yang dikendarai oleh Marc P muncul. Marc seorang lelaki separuh baya dengan rambut ikalnya, cukup ramah menyambut kami bertiga sebagai penumpangnya. Saat perjalanan dimulai kami saling memperkenalkan diri, aku jelaskan ke mereka kalau bahasa Perancisku masih belum fasih. Tapi mereka ternyata sangat menghargai usaha kerasku untuk berbicara bahasa perancis.
Perjalanan 1 ½ jam sangat menyenangkan, pemandangan sepanjang jalan dipenuhi dengan lapangan rumput lengkap dengan sapi-sapi yang berkeliaran bebas, pertanian bunga hops (sebagai bahan aroma beer) dan  sayur-mayur.
Masjid di Universite Rennes 2
Jam 13.50 kami sudah tiba di Metro Station Poteire – Rennes, setelah membayar 5€, aku melanjutkan perjalanan ke station Ville Jean untuk bertemu dengan kang Ucu (mahasiswa S2 beasiswa dari Nestle di  Agro Campus Rennes) dengan Metro hanya butuh waktu ½ jam. Yang membuatku kagum metro (tram) ini tidak memiliki kondektur, tapi otomatis berjalan sendiri digerakkan oleh listrik, luar biasa hebatnya.
Saat di Ville Jean, kang ucu belum terlihat, saat kutelpon terdengar suara azan, ternyata dia berada di masjid yang tak jauh dari station metro, kang ucu menungguku di masjid. Alhamdulilah aku bisa sholat di masjid hari ini, paling tidak sebagai penganti sholat jum’at yang tidak bisa kuikuti hari ini. Di perancis, jarang sekali menggunakan istilah mosque (masjid) lebih banyak menggunakan istilah Culture Centre d’Islamic (Pusat Budaya Islam)
Setelah sholat ashar, aku bersama kang ucu menuju apartement kang Robby (Mahasiswa S3 beasiswa dari DIKTI dan juga teman saat di CCF Jakarta yang kuliah di INRA – Angro Campus). Tak lama kami sampai,  kang Robby juga tiba dari INRA. Sebagai menu makan malam, kang robby memasak “rendang” (dengan bumbu Instant). Wow nikmat juga rasanya…
Illumination de la Marie de Rennes
Jam 18.30 Selesai sholat  magrib, kami pergi ke la Gare untuk mencari informasi tentang bus/kereta ke “Mont St.Michel” yang akan kami kunjungi besok pagi. Jika dibandingkan dengan NANTES (Ibukota Region Pays de la Loire). RENNES lebih besar dan lebih teratur, dan termasuk salah satu kota pelajar di Perancis, jadi tak heran jika kita akan menemui banyak sekali anak muda terutama pelajar/mahasiswa di kota ini.
Illumination de la Marie de Rennes
Setelah mendapatkan info tentang jadwal & harga tiket bus ke Mont St. Michel, kami berjalan-jalan ke centre Ville, apalagi tiap lima 15 menit ada pertunjukan 4D ‘’Illumination de la Mairie de Rennes‘’ di  Hôtel de ville de Rennes (marie) http://www.youtube.com/watch?v=CRia7TbFTNY&feature=related
Me & Kang Ucu
Luar biasa pertunjukannya, walau Cuma 15 menit, namun permainan cahaya dan laser, mampu membuat seluruh pengunjung bedecak kagum. Selesai menyaksikan pertunjukkan di Maire, kami memutuskan untuk mencoba ‘’Creperie’’  Bretagne yang terkenal di salah satu restaurant dekat  Palais du Republique. Ehm nikmat juga Creperie dengan isi pisang dan saus coklat, ditambah dengan minuman coklat hangat, cukup untuk mengurangi dingin udara malam yang berkisar 1-5°C. Pulang ke appartement kang Robby dengan berjalan kaki (30 menit) menyusuri kanal-kanal di tengah kota Rennes, cukup menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar